Seorang teman membahas peristiwa yang menurutnya menarik perhatian di wikayah kami. Sayangnya, obrolan tidak berjalan karena saya tak memahami persoalan, gara -- gara buta perkembangan berita lokal.
Lalu yang terjadi adalah tanya jawab. Tentu saja saya yang menjadi juru tanya. Karena baru tahu informasi nya, maka deret pertanyaan versi lengkap 5W 1H pun, saya luncurkan dengan semangat '45.
Tiba-tiba, si teman merubah posisi. Dia ganti bertanya dengan kalimat skak mat: "Sebenarnya, kamu penduduk sini, bukan sih ? Masak nggak ngerti berita di lingkungan sendiri?"
Wow kepala terasa bagai dipukul palu, dhuarr. Akibatnya? Kliyengan lah saya. Tetapi sesaat kemudian sadar, seolah terbangun dari kondisi terlena.
Terlena karena buaian berita skala nasional dan internasional, yang merangsek dalam rutinitas, membekap dengan segala daya tarik nya. Membuat saya pasrah menjadi konsumen industri besar bernama : pabrik berita.
Era digital sukses menjadikan berita dan informasi sebagai asupan harian, yang bersifat nagih. Selalu ingin mendapatkan (mengikuti) setiap hari. Jika dilewatkan serasa ada yang kurang. Tetapi ternyata selama ini berita yang bagai candu itu, bagi saya adalah berita nasional, bukan berita lokal. Membaca berita lokal hanya saya lakukan ketika dimuat di media nasional atau menjadi trending topik. Jarang menyimak berita lokal dari media setempat.
Apakah hanya saya yang mempunyai kebiasaan lebih tertarik kepada berita nasional? Sendiriankah saya, ketika mata, pikiran dan perhatian lebih sering tersita pada berita yang secara kompak di --head line- kan oleh media? Sehingga berita lokal luput dari perhatian meskipun secara jarak lebih dekat?
Sepertinya tidak. Meskipun belum ada survei, tetapi saya yakin ini lah trend. Masyarakat digiring dalam sebuah opini oleh media mainstream dengan mengarahkan lampu sorot ke satu atau dua peristiwa besar. Seperti ada pemandu dalam menentukan pilihan berita. Mana yang diblow up dan sebaliknya. Pengarah itu bernama nilai berita (news value) yang "menikah" dengan keinginan pasar.
Di mana sorot lampu media nasional tertuju, di situ lah masyarakat mengarahkan pandangan mata.
Pamor Berita Lokal
Mengapa berita lokal kalah pamor? Sebelum sampai kepada hasil, mari kita lihat dulu input dan prosesnya.
Bahan dasar atau input berita adalah kejadian dalam suatu wilayah. Area yang luas menawarkan peluang munculnya banyak berita, dan sebaliknya. Wilayah yang sempit dengan dinamika landai, menawarkan jenis liputan yang monoton, itu itu saja. Hal itu bisa menggiring konsumen kepada rasa bosan.
Sementara proses menyusun berita, sangat dipengaruhi oleh jam terbang, kualitas SDM, dan kreativitas para pembuat berita, serta perangkat berburu dan sarana produksi berita.
Satu hal yang seringkali juga membatasi ruang gerak pewarta daerah adalah kedekatan dengan nara sumber (pejabat, tokoh masyarakat dll). Wilayah yang terbatas ditambah budaya sungkan dan ewuh pekewuh, sering menggerus profesionalitas kerja wartawan lokal. Sehingga berita yang muncul seringkali 'ringan', meskipun berasal dari kasus berat.
Maka jika berita lokal kurang diminati, menurut saya kambing hitam nya adalah : jenis berita kurang berragam dan kualitas sajian, baik materi maupun media penyebaran (cetak dan elektronika).
 Jangan Abaikan Berita Lokal
Terlepas dari kualitas berita lokal, dimana pun kita tinggal, seluas atau sejauh apapun jagat dunia maya diarungi, sebaiknya jangan abaikan berita lokal. Ada beberapa alasan :
1. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
Peribahasa ini mengingatkan agar kita patuh dan hormat kepada norma - norma masyarakat. Memahami berita lokal adalah salah satu cara menghargai kearifan lokal.
2. Peristiwa lokal, memiliki kedekatan jarak dan psikologis.
Penduduk sekitar, memiliki akses lebih besar untuk segera bergerak dan mencurahkan simpati dan empati terhadap korban kejadian di dekat mereka.
3. Memahami efek kejadian di wilayah sekitar.
Masyarakat terdekat adalah kelompok paling awal yang terkena efek suatu kejadian. Baik positif maupun negatif.
Contoh :
Pada musibah bencana alam, masyarakat terdampak harus dapat bergerak cepat dan tepat untuk mengamankan diri.
Ketika ada penemuan benda unik atau bersejarah, lokasi penemuan bisa tiba-tiba berubah menjadi daerah wisata. Peluang mendulang uang, bisa diambil oleh mereka yang mengikuti perkembangan berita dan jeli memanfaatkan kesempatan.
4. Peristiwa adalah media belajar.
Sebuah kejadian selalu memiliki urutan sebelum -- selama - sesudah peristiwa. Semua tahapan itu adalah sumber ilmu yang bisa dipelajari. Penduduk sekitar bisa mengambil pengetahuan , lengkap dengan barang bukti dan alat peraga di sekitar TKP.
Kurio Penyaji Berita Lokal
Kurio adalah salah satu aplikasi membaca berita buatan Indonesia, yang bisa diandalkan. Aplikasi ini menyatukan berbagai konten dari portal berita, media, hingga blog penyedia konten dalam satu tempat. Kurio bekerja sama dengan berbagai media massa nasional yang kredibel dan ternama. Dengan membaca berita pada aplikasi Kurio, kita akan selalu lebih tau. Karena semua berita penting, menarik serta bermanfaat, dihadirkan oleh Kurio.
Kurio juga aktif mengirim notifikasi berita utama. Layanan ini menjadi semacam pengingat ketika kita lupa atau tidak sempat membuka laman berita. Notifikasi berita bisa menjadi jujugan ketika ada kesempatan menyimak berita.
Kurio memiliki aneka rubrik atau topik berita. Salah satunya teknologi tab 'Lokasimu' yang memungkinkan pengguna membaca berita-berita di sekitar wilayah tempat tinggal. Keraguan akan kualitas berita lokal, dijawab Kurio dengan menampilkan berita daerah yang bermutu. Baik secara konten maupun teknik penyajian. Semakin yakin, karena setiap berita yang tersaji di Kurio sudah dipastikan anti-hoax berkat teknologi machine learning.
Cukup dengan gadget yang dilengkapi aplikasi Kurio, saya tidak kahawatir ketinggalan berita lokal. Caraya mudah, masuk ke aplikasi berita Kurio, tekan tab Lokasimu, maka sederet berita daerah langsung muncul. Hal ini sangat membantu memahami apa yang sedang terjadi dan berkembang di wilayah sekitar dan menjadi referensi dalam mengambil keputusan.
Jawa Timur sedang bersiap menggelar Pilgub. Dari Kurio saya tahu perkembangan politik daerah. Siapa saja para kandidat, mulai dari yang tampak kuat dan semakin kuat, yang muncul malu-malu lalu mundur, atau yang awalnya maju dengan gagah kini mulai meredup. Kurio juga menampilkan berita dinamika partai politik pendukung para calon dan serba serbi yang mewarnai masa pemanasan pesta demokrasi level propinsi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H