PENTINGNYA MEMPERHATIKAN EKSPRESI & POSTUR TUBUH SAAT MELAKUKAN PUBLIC SPEAKING
Â
Pendahuluan
Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana seseorang bisa terlihat begitu profesional saat melakukan public speaking? Mari kita bahas. Dalam komunikasi, bahasa tubuh memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan dan membangun koneksi dengan audiens. Menurut Apriliyanti (2023), penggunaan elemen komunikasi non-verbal seperti ekspresi wajah, gerakan tangan, postur tubuh, dan kontak mata memiliki pengaruh positif dan negatif, yang dapat membantu pembicara mengukur pemahaman audiensnya. Menjadi pembicara yang efektif memerlukan perhatian dan pengaturan ekspresi wajah serta postur tubuh. Essay ini akan membahas tiga aspek penting dari bahasa tubuh dalam public speaking: ekspresi wajah, postur tubuh, dan kontak mata. Setiap aspek akan dijelaskan bagaimana dapat membantu pembicara menyampaikan pesan lebih efektif, meningkatkan kepercayaan diri, menarik perhatian audiens, dan membangun kredibilitas.
Â
Penggunaan Ekspresi Wajah Saat Public Speaking
Ekspresi senyum adalah salah satu yang paling penting dalam public speaking. Menurut Apriliyanti (2023), komunikasi non-verbal lebih efektif dalam menyampaikan perasaan dan emosi. Senyuman atau pandangan mata yang tulus dapat lebih mengungkapkan rasa senang atau simpati daripada kata-kata. Senyum tulus membantu membangun rapport dengan audiens dan membuat mereka merasa nyaman. Selain senyuman, ekspresi lain seperti mengangkat alis, mengangguk, dan mengerutkan kening juga penting. Ekspresi ini membantu menekankan poin-poin penting, mengilustrasikan ide-ide kompleks, dan menyampaikan emosi. Menurut Suharni Rahayu, Denok Sunarsi, dan Magfiroh Yanuarti (2023), mimik wajah sangat penting karena pandangan audiens tertuju pada wajah pembicara. Namun, penggunaannya yang berlebihan dapat menimbulkan kesalahpahaman, sehingga perlu berhati-hati dalam menggunakan ekspresi wajah.
Penggunaan Postur Tubuh Saat Public Speaking
Postur tubuh yang tegak menunjukkan kepercayaan diri dan kekuatan. Menurut Suharni Rahayu, Denok Sunarsi, dan Magfiroh Yanuarti (2023), gestur atau gerak tubuh adalah komunikasi non-verbal yang penting dalam public speaking karena dapat mempertegas pesan kepada audiens. Postur tubuh yang tegak mengurangi rasa cemas, membuat pembicara terlihat lebih profesional dan meningkatkan kepercayaan. Gerakan tangan yang dinamis dan ekspresif dapat menekankan poin-poin penting, mengilustrasikan ide-ide kompleks, dan menarik perhatian audiens. Gerakan tangan membuat pembicara terlihat lebih santai dan nyaman, sehingga audiens juga merasa nyaman. Posisi kaki yang terbuka menunjukkan keterbukaan dan kepercayaan diri. Mengamati posisi lengan dan kaki orang lain juga dapat membantu membaca bahasa tubuh mereka. Gerakan jari atau kaki yang cepat menunjukkan perasaan gelisah, bosan, atau tegang. Berdasarkan penelitian dari artikel Indeed Complete Guide (2003) menyatakan Postur tubuh merupakan elemen penting dalam komunikasi nonverbal karena seringkali orang tidak menyadarinya. Belajar menggunakan postur tubuh untuk berkomunikasi secara efektif sama pentingnya dengan belajar menafsirkan postur orang lain. Memperhatikan hal ini membantu pembicara merasa lebih nyaman dan grounded.
Â
Mengatur Kontak Mata dengan Audiens
Kontak mata yang baik membantu pembicara membangun koneksi dengan audiens dan membuat mereka merasa dihargai. Menurut HelpGuide.org (2024), kontak mata adalah komunikasi nonverbal penting yang menunjukkan ketertarikan, kasih sayang, atau ketertarikan. Kontak mata penting dalam menjaga alur percakapan dan mengukur minat serta respons audiens. Ini membantu pembicara menyesuaikan presentasi sesuai kebutuhan audiens. Hindari kontak mata dengan individu yang tampak tidak tertarik. Selain itu menurut Guttman, J (2021) menyatakan bahwa kontak mata adalah salah satu bentuk komunikasi non-verbal yang paling menonjol. Maka dari itu, gunakan kontak mata untuk mengarahkan presentasi dan menekankan poin-poin penting. Dengan kontak mata, pembicara dapat menunjukkan sesuatu tanpa harus menggunakan gerakan tangan.
Â
Penutup
Kesimpulan
Bahasa tubuh memegang peran penting dalam public speaking untuk menyampaikan pesan dan membangun koneksi dengan audiens. Penggunaan bahasa tubuh yang positif seperti ekspresi wajah ramah, postur tubuh tegap, dan kontak mata yang baik dapat membantu pembicara membangun kepercayaan diri, menarik perhatian audiens, dan meningkatkan kredibilitas. Ekspresi wajah menunjukkan emosi seperti antusiasme dan keramahan, postur tubuh yang tegap dan terbuka menunjukkan kepercayaan diri, dan kontak mata menjalin koneksi dengan audiens serta menunjukkan ketertarikan. Dengan mempraktikkan tips yang dibahas dalam essay ini, pembicara dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menyampaikan pesan secara efektif, membangun koneksi dengan audiens, dan mencapai tujuan presentasi.
Â
Â
Daftar Pustaka
Â
Apriliyanti. (2023). Komunikasi nonverbal. Analisis Penggunaan Komunikasi Nonverbal Pada Presentasi Kelas, 2, 1555-1556. Retrieved 05 02, 2024, from https://jmi.rivierapublishing.id/index.php/rp/article/download/313/524/2638
Complete Guide to Nonverbal Communication in the Workplace. (2023, February 3). Indeed. Retrieved April 25, 2024, from https://www.indeed.com/career-advice/career-development/guide-to-non-verbal-communication
Guttman, J. (2021, November 17). The Slippery Slope of Relying on Non-Verbal Communication. Psychology Today. Retrieved April 25, 2024, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/sustainable-life-satisfaction/202111/the-slippery-slope-relying-non-verbal-communication
Nonverbal Communication and Body Language. (2024, February 5). HelpGuide.org. Retrieved April 25, 2024, from https://www.helpguide.org/articles/relationships-communication/nonverbal-communication.htm
Suharni Rahayu, Denok Sunarsi, Magfiroh Yanuarti. (2023). Public Speaking. UNPAM PRESS. https://repository.unpam.ac.id/10901/1/22SMJ0362_PUBLIC%20SPEAKING-FULL%20CVR.pdf
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI