Mohon tunggu...
Niluh Cahya Anggraini
Niluh Cahya Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Halo, perkenalkan saya Niluh Cahya Anggraini panggil saya dengan sebutan niluh. Ngomong-ngomong tentang hobi, saya memiliki lebih dari satu hobi salah satunya adalah memasak. Saya tertarik dengan daily vlog namun belum sempat saya jalankan. Doakan saja segera yaa..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teori Evolusi: Evolusi Teknologi Informasi terhadap E-commerce

29 November 2022   23:00 Diperbarui: 29 November 2022   23:01 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Teori Evolusi : Evolusi Teknologi Informasi Terhadap eCommerce

Seringkali kita dengar bahwa evolusi itu mengenai pertumbuhan atau perkembangan fisik makhluk hidup, evolusi bukan hanya terjadi pada fisik loo.. ternyata teori evolusi juga terjadi pada perubahan sosial. 

Teori evolusi tidak hanya terdapat pada disiplin ilmu biologi tetapi juga terjadi pada ilmu sosial dan teknologi. Evolusi sendiri berasal dari bahasa latin yakni Evolvo yang artinya membentang, seperti halnya perkembangan teknologi yang membawa dampak yang lebih baik seiring berjalannya waktu. 

Menurut Aristoteles (384-322 SM), Aristoteles mengutarakan bahwa semua bentuk kehidupan disusun menurut suatu skala yang kompleksitasnya meningkat keatas. Hal ini berhubungan dengan terjadinya evolusi teknologi informasi dan perdagangan duniawi. Perubahan ini yang membawa kemudahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 

Masyarakat baik dari kalangan keatas maupun kebawah mulai beramai-ramai memanfaatkan perkembangan teknologi informasi sebagai sarana bisnis mereka.

Internet juga memiliki proses pertumbuhan teknologi atau evolusi teknologi informasi, teknologi 4G juga memiliki proses evolusi yang hampir sama dengan 5G. Dimulai dari 1G hingga 4G bahkan sampai jaringan 5G. 

Adanya jaringan 5G semakin memudahkan masyarakat mengelola bisnis online mereka. Jika mengilas balik 12 tahun lalu, teknologi pertama kala itu adalah teknologi peger, itulah alat pertama komunikasi digunakan dan sempat populer dikota-kota. Teknologi peger hanya dapat dikategorikan dalam kategori simplex transmission dimana hanya operator yang dapat mengirim pesan.

Generasi Pertama Telekomunikasi Bergerak (1G). Teknologi terbaru mulai diaplikasikan di Indonesia yakni Teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System) digolongkan menjadi teknologi generasi pertama yang bergerak menggunakan teknologi analog dimana teknologi tersebut bekerja pada band frekuensi 800mhz dan menggunakan metode akses FDMA (Frequency Division Multiple Acces). AMPS membutuhkan daya yang besar untuk dapat digunakan karena setiap user memerlukan frekuensi sebesar 30 KHz yang artinya handphone dan baterai  memerlukan ukuran yang besar.

Generasi Kedua Telekomunikasi Bergerak (2G). Awal 1995, AMPS mulai tergeser karena kehadiran GSM (Global System for Mobile Communications). Operator perintis GSM di Indonesia saat itu adalah PT. Telkkom dan PT. Satelido (kini PT. Indosat). GSM telah menggunakan teknologi digital, ada beberapa keunggulan teknologi digital  yakni kapasitas yang lebih besar, keamanan yang lebih baik dan layanan yang lebih banyak. 

GSM menggunakan teknologi gabungan antara FDMA (Frequency Division Multiple Acces ) dan ADMA (Time Division Multiple Acces) yang pada mulanya bekerja pada frekuensi 900 Mhz. Di Indonesia banyak yang menggunakan GSM karena memiliki kelebihan roaming yang luas sehingga dapat menjangkau komunikasi dari luar negeri.  

GSM memiliki kecepatan mengakses data sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kpbs karena sebelumnya hanya untuk panggunaan suara. Bukan hanya GSM, CDMAOne (Code Division Multiple Access) termasuk teknologi digital. Kecepatan akses data yang didapat oleh CDMA sekitar 153.6 kbps. Meskipun CDMA 2000 1x memiliki keunggulan dibanding GSM tetapi para pelanggan tidak berpaling ke CDMA.

Generasi Kedua-Setengah Telekomunikasi Bergerak (2.5G). Awalnya akses yang digunakan GSM sangat kecil, teknologi yang digunakan adalah WAP(Wireless Aplication Protocol ) namun tidak disambut baik oleh pasar. 

Akhirnya pada tahun 2001 dikenalkan teknologi GPRS ( General Packet Data Radio Service ) oleh PT. Indosat Multi Media dengan kecepatan akses data mencapai 115 kpbs dengan throughput yang didapat adalah 20-30 Mbps. Setelah itu ada teknologi yang disebut dengan EDGE (Enchated Data for Global Evolusion) yang hanya sempat diimplementasikan oleh PT. Telkomsel, kecepatan data teknologi ini mencapai 3-4kali kecepatan GPRS.

Generasi Ketiga Telekomunikasi Bergerak (3G). Teknologi bergerak 3G didapatkan dari dua buah jalur yang pertama lanjutan dari GSM/GPRS/EDGE dengan kecepatan akses data sebesar 384 Kpbs dan kedua adalah lanjutan dari teknologi CDMA (IS-95 dan CDMAOne) dengan kecepatan akses data sebesar 2.4 mbps. 3G cenderung CDMA dan sedikit berbeda dari GPRS.

Generasi Keempat Teknologi Telekomunikasi Bergerak (3.5G - 4G). Pada generasi ini IMT-2000 ditingkatkan lagi menjadi 10Mbps, 30 Mbps, dan 100Mbps yang awalnya hanya 2Mbps dengan tujuan untuk mempercepat akses data dan full mobile. (Pasaribu, 2006)

Jaringan 5G dirancang agar memberikan kecepatan data puncak multi-Gbps yang lebih tinggi, kapasitas data yang lebih besar, latensi yang lebih rendah dan peningkatan ketersediaan. Menurut Looper (2020) Kinerja yang lebih tinggi dan peningkatan efisiensi memberdayakan pengalaman baru. Menurut data dari Global Web Index (dalam Kemp dan Moey, 2019) rata-rata penduduk Indonesia berusia antara 16 hingga 64 tahun telah membeli produk dan layanan online.

Padahal 15 tahun terakhir penjualan produk atau barang mereka lakukan di ruko atau pertokoan. Saat itu eComerce sudah ada namun belum sekompleks sekarang dan tidak banyak orang tau tentang bisnis online. Menurut Conboy (2016), hadirnya eCommerce merupakan bagian yang mutlak tidak bisa dihindari dibidang bisnis dan konsumen modern. 

Namun ditengah gencarnya bisnis melalui media online, masih ada usaha terutama perusahaan kecil yang belum memanfaatkan jasa eCommerce. Berikut merupakan langkah-langkah dalam membangun eCommerce : (1) Perencanaan, melalui alat berupa situs web yang nantinya dirancang, dihosting, kemudian diupdate.  (2) Tentukan spesifikasi web, dengan menentukan tujuan, fitur, dan target pembeli selama penjualan. (3) Pilih ranah penjualan. 

Pemilihan tempat penjualan online dapat melalui aplikasi chat seperti Whatsapp, Line, BBM, bahkan sekarang merambah melalui media sosial seperti Instagram  dan TikTok. 

Opsi lainnya bisa bergabung dengan shopping platform, seperti shopee, tokopedia, lazada, blibli, dan lain sebagainya. (4) Memahami dan menjaga performa situs web maupun penjualannya. (5) Pemasaran, teknik pemasaran dapat melalui broadcast massage, kupon digital, direktori online, hingga pemasaran berbayar. (6) Peningkatan keamanan, sebelum menjalankan bisnis online baiknya juga menyiapkan keamanan agar terhindar dari serangan peretas dan penipuan.

Banyak gawai yang mendukung frekuensi yang diperlukan sinyal-sinyal 5G, tetapi tidak semua gawai memiliki jaringan yang mendukung sinyal 5G. Peran teknologi sangat membantu dalam proses pembelajaran, serta menjadikan sarana inovasi dan kreasi ke arah pengembangan diri yang lebih baik. Teknologi telah menunjukkan bahwa dunia ini telah berevolusi dengan seiring berjalannya waktu.

Daftar Pustaka

Krisnadi, I. and Wagiman, D. H. (no date) 'Era 5G dan pengaruhnya terhadap e- commerce di Indonesia'.

Pasaribu, P. (2006) 'Evolusi Teknologi Telekomunikasi Bergerak: 1G to 4G', Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com, pp. 1--8.

Zahra, H. F. (2021) 'Evolusi Teknologi 5G', Artikel Mahasiswa Sistem Telekomunikasi, (January), pp. 1--3. doi: 10.13140/RG.2.2.25772.69765.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/27/180000069/evolusi-menurut-para-ahli?page=all

               

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun