Generasi Kedua-Setengah Telekomunikasi Bergerak (2.5G). Awalnya akses yang digunakan GSM sangat kecil, teknologi yang digunakan adalah WAP(Wireless Aplication Protocol ) namun tidak disambut baik oleh pasar.Â
Akhirnya pada tahun 2001 dikenalkan teknologi GPRS ( General Packet Data Radio Service ) oleh PT. Indosat Multi Media dengan kecepatan akses data mencapai 115 kpbs dengan throughput yang didapat adalah 20-30 Mbps. Setelah itu ada teknologi yang disebut dengan EDGE (Enchated Data for Global Evolusion) yang hanya sempat diimplementasikan oleh PT. Telkomsel, kecepatan data teknologi ini mencapai 3-4kali kecepatan GPRS.
Generasi Ketiga Telekomunikasi Bergerak (3G). Teknologi bergerak 3G didapatkan dari dua buah jalur yang pertama lanjutan dari GSM/GPRS/EDGE dengan kecepatan akses data sebesar 384 Kpbs dan kedua adalah lanjutan dari teknologi CDMA (IS-95 dan CDMAOne) dengan kecepatan akses data sebesar 2.4 mbps. 3G cenderung CDMA dan sedikit berbeda dari GPRS.
Generasi Keempat Teknologi Telekomunikasi Bergerak (3.5G - 4G). Pada generasi ini IMT-2000 ditingkatkan lagi menjadi 10Mbps, 30 Mbps, dan 100Mbps yang awalnya hanya 2Mbps dengan tujuan untuk mempercepat akses data dan full mobile. (Pasaribu, 2006)
Jaringan 5G dirancang agar memberikan kecepatan data puncak multi-Gbps yang lebih tinggi, kapasitas data yang lebih besar, latensi yang lebih rendah dan peningkatan ketersediaan. Menurut Looper (2020) Kinerja yang lebih tinggi dan peningkatan efisiensi memberdayakan pengalaman baru. Menurut data dari Global Web Index (dalam Kemp dan Moey, 2019) rata-rata penduduk Indonesia berusia antara 16 hingga 64 tahun telah membeli produk dan layanan online.
Padahal 15 tahun terakhir penjualan produk atau barang mereka lakukan di ruko atau pertokoan. Saat itu eComerce sudah ada namun belum sekompleks sekarang dan tidak banyak orang tau tentang bisnis online. Menurut Conboy (2016), hadirnya eCommerce merupakan bagian yang mutlak tidak bisa dihindari dibidang bisnis dan konsumen modern.Â
Namun ditengah gencarnya bisnis melalui media online, masih ada usaha terutama perusahaan kecil yang belum memanfaatkan jasa eCommerce. Berikut merupakan langkah-langkah dalam membangun eCommerce : (1) Perencanaan, melalui alat berupa situs web yang nantinya dirancang, dihosting, kemudian diupdate. Â (2) Tentukan spesifikasi web, dengan menentukan tujuan, fitur, dan target pembeli selama penjualan. (3) Pilih ranah penjualan.Â
Pemilihan tempat penjualan online dapat melalui aplikasi chat seperti Whatsapp, Line, BBM, bahkan sekarang merambah melalui media sosial seperti Instagram  dan TikTok.Â
Opsi lainnya bisa bergabung dengan shopping platform, seperti shopee, tokopedia, lazada, blibli, dan lain sebagainya. (4) Memahami dan menjaga performa situs web maupun penjualannya. (5) Pemasaran, teknik pemasaran dapat melalui broadcast massage, kupon digital, direktori online, hingga pemasaran berbayar. (6) Peningkatan keamanan, sebelum menjalankan bisnis online baiknya juga menyiapkan keamanan agar terhindar dari serangan peretas dan penipuan.
Banyak gawai yang mendukung frekuensi yang diperlukan sinyal-sinyal 5G, tetapi tidak semua gawai memiliki jaringan yang mendukung sinyal 5G. Peran teknologi sangat membantu dalam proses pembelajaran, serta menjadikan sarana inovasi dan kreasi ke arah pengembangan diri yang lebih baik. Teknologi telah menunjukkan bahwa dunia ini telah berevolusi dengan seiring berjalannya waktu.
Daftar Pustaka