Dengan adanya protokol kesehatan yang ketat dan PSBB yang dilaksanakan disetiap daerah serta Provinsi, menjadikan pendidikan di Indonesia memberanikan diri untuk sekolah tatap tuka dengan protokol kesehatan yang ketat. Setelah adanya peraturan baru yaitu diperbolehkannya pembelajaran untuk bertatap muka langsung walaupun dengan protokol kesehatan yang ketat, hal ini sangatlah berdampak pada anak. Karena banyaknya peraturan yang wajib mereka laksanakan seperti halnya membawa hand sanitizer, cuci tangan sebelum masuk kelas, memakai masker dan menjaga jarak.Â
Dari semua peraturan tersebut sangatlah membuat anak menjadi tidak nyaman saat melaksanakan proses belajar mengajar. Terlebih anak-anak sekolah harus wajib mengikuti test swab dan vaksinasi, ini dapat membuat jiwa anak terguncang dikarenakan banyak anak yang merasa takut untuk disuntik vaksin. Kejadian ini sangatlah membuat dilema anak-anak didik serta para dewan guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Namun pada akhirnya harus tetap di laksankaan untuk kelangsungan kegiatan belajar mengajar agar tetap berjalan dengan lancar dan aman.
Dari penyampaian di atas dapat disimpulkan dari pandemi ini sangat memberikan dampak terhadap dunia pendidikan baik dampak positif maupun negatif. Dan dari hal ini pula kita juga harus pintar-pintar didalam hal mencari solusi terhadap masalah yang muncul, Karena semua masalah yang terjadi di dunia ini mempunyai solusi masing-masing tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H