Mohon tunggu...
nilnakhoirunniswah
nilnakhoirunniswah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Potensi Tomat Apel sebagai Komoditas Pangan Lokal: Analisis Likopen dan Pemanfaatan Produk Sisa

16 Desember 2024   08:55 Diperbarui: 16 Desember 2024   08:55 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak

Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi dan nutrisi tinggi. Kandungan likopen yang berfungsi sebagai antioksidan serta potensi produk sisa hasil ekstraksi menjadikan tomat apel sebagai bahan pangan multifungsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh sistem perakaran terhadap penyerapan nutrisi dan kandungan likopen pada tomat apel serta menjajaki potensi pemanfaatan produk sisa sebagai bahan pangan lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem perakaran yang optimal meningkatkan penyerapan nutrisi esensial, sehingga berkontribusi pada kandungan likopen yang lebih tinggi. Selain itu, residu dari ekstraksi likopen dapat dimanfaatkan sebagai bahan sereal yang kaya serat dan protein.  

Pendahuluan

Tomat adalah komoditas yang kaya akan vitamin, mineral, dan senyawa fitokimia seperti likopen, yang dikenal sebagai antioksidan kuat. Kandungan ini menjadikan tomat berpotensi digunakan dalam industri pangan dan kesehatan. Selain sebagai sumber likopen, sisa hasil ekstraksi juga memiliki kandungan serat dan protein yang tinggi, yang dapat diolah menjadi produk pangan bernilai tambah.  

Namun, tantangan utama dalam budidaya tomat adalah optimasi kondisi pertumbuhan, termasuk sistem perakaran, yang memengaruhi penyerapan nutrisi. Penelitian ini mengintegrasikan aspek agronomi, kimia, dan fisiologi tanaman untuk mengevaluasi potensi tomat apel sebagai bahan pangan lokal sekaligus solusi terhadap limbah hasil ekstraksi.  

Metode Penelitian

Studi ini dilakukan dengan pendekatan eksperimen yang melibatkan:  

1. Analisis Sistem Perakaran: Menggunakan perlakuan pemotongan akar untuk mengevaluasi penyerapan nutrisi.  

2. Ekstraksi Likopen: Proses dilakukan dengan pelarut ethyl acetate pada suhu optimum 70C selama 75 menit.  

3. Analisis Nutrisi Produk Sisa: Mengukur kandungan serat dan protein pada residu ekstraksi likopen.  

Pembahasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun