Mohon tunggu...
Hanifah Nila
Hanifah Nila Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Saya Hanifah, seorang lifestyle blogger dengan dua anak imut. Suka membaca buku dan membuat resensi agar kalian bisa dapat rekomendasi bacaan bagus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Harapan Generasi Cemerlang dari Pulau Celebes

20 September 2023   22:03 Diperbarui: 20 September 2023   22:07 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 dijelaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan pemerintah wajib membiayai. Namun, praktiknya tidak sesederhana itu. Kondisi geografis Indonesia terutama di luar Pulau Jawa belum semuanya memiliki akses infrastruktur yang memadai.

Termasuk infrastruktur penunjang pendidikan seperti jalan yang masih berupa kebun, berbatu dan sulit dilalui kendaraan walau hanya sepeda. Penggambaran kondisinya dapat dilihat dalam film laskar pelangi. Anak-anak dalam film lascar pelangi harus bersepeda jarak jauh bahkan ada yang berjalan kaki.

Kondisi gedung pun hampir roboh sampai harus ditopang dengan tiang. Ternyata di Sulawesi Selatan terdapat kondisi serupa yang membuat M. Rais Hajat terketuk membuat program pendidikan gratis mulai TK hingga SMA.

Berawal dari Bakar Jagung

Ada kata-kata motivasi "Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat". Suatu hari M. Rais Hajat memenuhi undangan teman untuk bakar-bakar jagung. Seperti kita pada umumnya saat kumpul, pasti ada sesi mengobrol tentang banyak hal. Rais pun mulai berkomunikasi dengan orang-orang yang ditokohkan di wilayah tersebut yaitu Dusun Saukang Desa Bajiminasa Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Didapat kesimpulan bahwa Rais merasa dia harus berkontribusi mengamalkan ilmu yang didapat semasa kecil hingga meraih S1. Sebab anak SD yang sekolah pada daerah tersebut menempuh jarak kurang lebih 2km jalan kaki melewati rute kebun-kebun warga setiap hari. Dia terinpirasi dengan keadaan pendidikan dalam film Laskar Pelangi.

Bukan hal mudah, karena saat proses merealisasikan ide yaitu melakukan pendataan terhadap jumlah anak putus sekolah pada dusun tersebut yang jumlahnya sangat banyak dan ingin dijadikan siswa.

Ada saja warga tidak bisa menerima pendirian program pendidikan tersebut bahkan melarang anak-anak bersekolah di yayasan milik Rais karena dianggap sekolah kampungan  atau sekolah hutan yang tidak punya ijazah lulusan.

Murid-murid di Awal Pembukaan Sekolah. Dok. M. Rais Hajat
Murid-murid di Awal Pembukaan Sekolah. Dok. M. Rais Hajat

Siapakah M. Rais Hajat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun