Mohon tunggu...
ZulfiaMagfiroh1402
ZulfiaMagfiroh1402 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar dan Pembelajaran

4 Juni 2021   20:56 Diperbarui: 20 Juni 2021   21:42 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Belajar 

Belajar merupakan aktivitas dan perilaku siswa yang kompleks, karena aktivitas belajar hanya dialami oleh siswa itu sendiri. Siswa juga merupakan penentu berlangsungnya suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung karna siswa mendapatkan sesuatu dari lingkungannya. Lingkungan belajar siswa adalah kondisi alam, benda, hewan, tumbuhan, manusia atau benda yang akan dijadikan bahan pembelajaran.

Belajar adalah proses memahami, menemukan, dan menganalisis situasi untuk melakukan perubahan perilaku, dan jika perubahan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan atau kondisi sementara, maka tidak dapat dikatakan bahwa perubahan tersebut merupakan hasil belajar. (Syaifuddin Iskandar: 2008: 1)

Menurut pemahaman psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu proses perubahan perilaku yang disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan sekitar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari . 

Ada juga pendapat dari para ahli yang mana seperti yang diungkapkan oleh Dutton yang mengartikan bahwa belajar merupakan suatu pembelajaran sebagai hasil dari pemenuhan kebutuhan karena interaksi lingkungan dan membuatnya lebih mampu melindungi lingkungan secara penuh, yaitu perubahan individu. Kemudian menurut James O. Wittaker mengemukakan bahwa belajar adalah proses menghasilkan atau mengubah perilaku melalui praktik atau pengalaman. Sedangkan menurut Menurut Hilgrad dan Bower, belajar (to learn) yang memiliki arti diperolehnya suatu pengetahuan atau menguasai pengetahuan dengan melalui mengingat, menguasai pengalaman, dan memperoleh informasi, dengan pengalaman atau penemuan. Tanpa melalui belajar mustahillah dapat memahami suatu permasalahan atupun informasi informasi dari suatu materi, dengan belajarpun kita mendapatkan suatu pengetahuan, pemahaman, bahkan penguasaan terhadap suatu pembelajaran untuk memusatkan pada suatu pikiran seperti halnya menghafal yang mana dari bentuk tidak tahu menjadi tahu, menguasai dan bahkan juga memahami. 

Kemudian menurut James O. Wittaker mengemukakan bahwa belajar adalah proses mengubah perilaku melalui praktik ataupun melalui pengalaman yang kemudian menghasilkan suatu perubahan perubahan dari hasil belajar tersebut. Sedangkan menurut Menurut Hilgrad dan Bower, belajar merupakan diperolehnya suatu pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan memperoleh informasi atau penemuan.

Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat siswa belajar, atau suatu kegiatan untuk mengajar siswa. Dengan kata lain belajar merupakan upaya menciptakan kondisi untuk terjadinya kegiatan belajar. menurut yang dikemukakan oleh Warsita, pembelajaran adalah suatu cara untuk memungkinkan siswa untuk belajar atau melakukan kegiatan mengajar. Menurut Corey pembelajaran adalah proses mengelola lingkungan seseorang dengan sengaja untuk mengajaknya berpartisipasi dalam perilaku tertentu atau menanggapi situasi tertentu dalam kondisi khusus, belajar merupakan bagian khusus dari pendidikan. 

 Sedangkan menurut UU No. 2 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 ayat 20, pembelajaran adalah suatu interaksi yang Memungkinkan siswa untuk belajar ataupun melakukan kegiatan mengajar.

Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang definisi pembelajaran yaitu :

Menurut Syaiful Sagala, Pembelajaran ialah proses mengajari siswa yang dilakukan oleh seorang pendidik dengan menggunakan prinsip-prinsip pendidikan dan teori-teori pembelajaran, yang menjadikan penentu utama dari keberhasilan pendidikan. Belajar adalah proses komunikasi antara dua arah yakni seorang guru dengan muridnya. Pengajaran dilakukan oleh guru sebagai pendidik, sedangkan pembelajaran dilakukan oleh siswa sebagi peserta didik.

Menurut Corey, pembelajaran adalah suatu proses dimana seseorang yang dengan sengaja mengatur seseorang agar bisa ikut berperilaku atau merespon situasi tertentu dalam kondisi khusus.

Menurut Oemar Hamalik, pembelajaran merupakan perpaduan antara faktor manusia, peralatan, fasilitas fisik, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2.3. Jenis Jenis Belajar Dan Pembelajaran

Jenis pembelajaran dapat dikelompokkan berdasarkan dari hasil kegiatan belajar dan kegiatan pembelajaran, tujuan dan hasil yang diperoleh, metode atau proses yang diterapkan pada pembelajaran, teknik atau metode pembelajaran, dll. Sesuai dengan kebutuhan hidup manusia yang berbeda-beda, perkembangan pengelompokan jenis belajar ini tampak pada bidang pendidikan. Dapat dilihat dari tujuan dan hasil yang didapatkan dalam kegiatan belajar para ahli mengemukakan bahwa secara umum ada delapan jenis belajar yaitu:

Belajar Abstrak (Abstract Learning) 

Yaitu Pembelajaran yang pada dasarnya belajar dengan menggunakan cara berpikir yang abstrak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman dan solusi yang tidak nyata. Dalam mempelajari hal-hal yang abstrak, peran nalar atau nalar sangatlah penting. Begitu pula menguasai aturan dan konsep. Termasuk dalam jenis ini, misalnya studi tauhid, astronomi, kosmografi, kimia.

Belajar Keterampilan (Skill Learning)

Pembelajaran keterampilan adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk memperoleh keterampilan tertentu. Dalam jenis pengajaran ini, proses pelatihan yang intensif dan teratur sangat penting, seperti belajar olah raga, melukis, dan memperbaiki benda elektronik. Bentuk pembelajaran ini disebut juga pelatihan. Dan semua kegiatan tersebut dikategorikan sebagai belajar.

Belajar Sosial (Social Learning)

Belajar sosial adalah kegiatan belajar yang bertujuan untuk memperoleh keterampilan, memahami masalah sosial, dan beradaptasi dengan nilai-nilai sosial. Pembelajaran ini meliputi belajar memahami masalah keluarga, menyelesaikan konflik antar kelompok, dan masalah sosial lainnya.

Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving)

belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar untuk memperoleh kemampuan memecahkan berbagai masalah secara logis dan rasional. Seperti halnya kerusakan pada suatu laptop itu juga termasuk salah satu permasalahan yang harus diselesaikan. Tujuannya untuk memperoleh keterampilan kognitif lengkap atau keterampilan pemecahan masalah. Oleh karena itu, individu dituntut menguasai berbagai konsep, prinsip dan kemampuan generalisasi.

Belajar Rasional (Rational Learning)

Pembelajaran rasional adalah pembelajaran yang menggunakan keterampilan berpikir logis atau akal sehat. Tujuannya adalah memperoleh berbagai keterampilan saat menggunakan aturan dan konsep. Pembelajaran semacam ini sangat erat kaitannya dengan pembelajaran pemecahan masalah. Dalam pembelajaran rasional, manusia harus memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara rasional, yaitu kemampuan menggunakan pertimbangan dan strategi yang wajar, logis dan sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah.

Belajar Apresiasi (Appreciation Learning)

belajar apresiasi adalah belajar menghargai, yang pada dasarnya belajar mempertimbangkan nilai atau pentingnya suatu benda. Tujuannya adalah agar individu dapat memperoleh dan mengembangkan keterampilan yang efektif, dalam hal ini kemampuan mengapresiasi secara tepat sangat penting pada mata pelajaran tertentu, seperti memahami sastra, memahami musik, dan memahami seni lukis. Misalnya, dalam mengekspresikannya, ketika mengapresiasi kualitas karya sastra, perlu memahami "esensi keindahan" (estetika), dan perlu memahami hal-hal lain, seperti bentuk ekspresi, bahasa ekspresi, isi dan metode ekspresi, nilai ekspresi, dll.

Belajar Kebiasaan (Habitual Learning)

Belajar kebiasaan adalah proses membentuk kebiasaan baru untuk memperbaiki kebiasaan yang lama. Kebiasaan belajar ini selain menggunakan perintah, keteladanan dan pengalaman khusus, juga menggunakan hak dan penghargaan. Tujuannya adalah agar individu mendapatkan sikap dan kebiasaan dan tindakan baru yang lebih sesuai dan positif dalam arti disesuaikan dengan kebutuhan ruang dan waktu atau kontekstual.

Belajar Pengetahuan (Study)

Belajar pengetahuan berarti belajar untuk memperoleh banyak makna-makna informasi, dll. Pengetahuan belajar juga dapat diartikan sebagai rencana pembelajaran yang direncanakan untuk menguasai mata pelajaran dengan mengikuti survei atau penelitian dan kegiatan eksperimen. Tujuan pembelajaran pengetahuan adalah agar individu dapat memperoleh atau menambah informasi dan memahami pengetahuan tertentu, yang biasanya lebih rumit dan memerlukan pengingat khusus ketika mempelajari pengetahuan, seperti melalui penggunaan alat laboratorium dan penelitian lapangan.

2.4. Prinsip-Prinsip Belajar 

Ada beberapa prinsip belajar dan juga Banyak teori yang membahas masalah belajar yang bersumber dari beberapa asumsi atau asumsi dasar tentang pembelajaran, sehingga konsep yang dikemukakan juga cukup berbeda. Bahkan jika ada beberapa pandangan yang umum atau relatif identik dengan konsep, kesamaan ini dianggap sebagai prinsip belajar.

Kemudian beberapa prinsip belajar secara umum di antaranya adalah sebagai berikut:

Belajar adalah bagian dari perkembangan.

Belajar berlangsung seumur hidup.

Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor bawaan, lingkungan, kematangan dan usaha pribadi (usahanya sendiri).

Secara teori, belajar dapat dijelaskan sebagai perubahan tingkah laku, tetapi tidak semua perubahan pada diri seseorang disebabkan oleh belajar. Perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan dan kedewasaan bukanlah hasil belajar. Perubahan seperti itu bersifat naluriah dan akan terjadi pada semua orang. Begitu pula, perubahan bisa terjadi secara tiba-tiba dan tidak bisa diperbaiki. Tindakan semacam itu hanya bisa dilakukan tanpa meninggalkan jejak, dan tidak bisa disatukan.

2.5. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Pembelajaran adalah kegiatan (proses) sistematis yang terdiri dari komponen-komponen. Setiap komponen tidak parsial (terpisah), tetapi harus berjalan secara teratur, dan saling bergantung, saling melengkapi dan permanen. 

Berbagai teori tentang prinsip belajar bermunculan. Pakar dengan persamaan dan perbedaan berkata. Dari Prinsip-prinsip ini, prinsip yang diterima secara umum Dapat digunakan sebagai dasar dalam proses pendidikan, baik itu pendidik maupun peserta didik, untuk meningkatkan pelaksanaan Belajar. Prinsip-prinsip pembelajaran yang dimaksudkan adalah sebagai berikut : 

Perhatian Dan Motivasi 

Perhatian merupakan peran penting dalam aktivitas Belajar, mempelajari pelajaran tanpa memperhatikan Para pendidik sia-sia. Bahkan dalam mempelajari teori belajar Terungkap bahwa belajar tanpa memperhatikan pendidik tidak mungkin. Siswa akan menarik perhatian ke pendidik jika siswa Pelajari materi sesuai dengan kebutuhan mereka untuk merangsang motivasi mereka belajar dengan giat. 

Keaktifan 

Dimiyati dan Mudjiono Ia mengatakan bahwa "belajar hanya dialami oleh siswa itu sendiri, peserta didik adalah penentu terjadi atau tidaknya suatu proses belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa didelegasikan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin ketika anak-anak aktif dalam pengalaman mereka sendiri.

Keterlibatan Langsung/Berpengalaman

Ada banyak kemungkinan dengan siswa dan potensi yang akan terungkap. Potensi yang dimiliki siswa berkembang menuju tujuan yang baik dan optimal jika diarahkan, dan Anda memiliki kesempatan untuk mengalaminya. Edgar Dale di tengah Oemar Hamalik menyatakan bahwa ilmu yang terbaik adalah belajar melalui pengalaman langsung.

Pengulangan

Pengulangan erat kaitannya dengan pembelajaran adalah suatu tindakan atau tindakan dalam bentuk pelatihan berulang yang dilakukan oleh siswa dengan tujuan untuk lebih memantapkan hasil belajar. Konsolidasi diartikan sebagai usaha untuk memperbaiki dan sebagai upaya perluasan yang dilakukan dengan mengulang- mengulang. 

Teori pembelajaran yang menekankan pada kebutuhan Pengulangan adalah teori psikologis tentang kontak atau hubungan dengan orang Sosok terkenal di Thorndike menyiratkan bahwa ada tiga prinsip atau Hukum belajar yaitu:

Law of readines (hukum kesiapan) seseorang yang belajar akan berhasil jika individu melakukannya kesediaan untuk bertindak.

Law of exercise (Latihan yang benar) pembelajaran akan berhasil jika Anda banyak berolahraga dan ulang.

Law of effect (Hukum efek) yaitu belajar akan mengasyikkan jika Anda mengetahuinya dan dapatkan hasil yang bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun