Mohon tunggu...
Nila Sari
Nila Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

2000002005

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stimulasi Pengembangan Bahasa pada Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita

17 November 2022   00:45 Diperbarui: 17 November 2022   00:47 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa merupakan perkembangan yang berperan aktif untuk melatih kemampuan anak dalam berkomunikasi. Kemampuan berbahasa pada anak usia dini biasanya diperoleh secara alami, baik itu dari diri sendiri maupun dari lingkungannya. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi dan interaksi sosial (Afina, Meida 2020). 

Kemampuan bahasa pada anak usia dini dapat diperoleh anak melalui stimulasi yang diberikan oleh orang tua, guru, dan lingkungan masyarakat sekitar. Dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak, orangtua maupun guru perlu memperhatikan kemampuan berbahasa pada anak. 

Hal ini bisa dilakukan melalui aktivitas pengembangan bahasa yaitu dengan melakukan stimulasi pada anak untuk mendapatkan pemerolehan bahasa yang baik, aktif dan kreatif. Perkembangan bahasa anak usia dini sebenarnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan. 

Hal ini disebabkan karena anak pada usia ini berada dalam tahap imitasi. Oleh karena itu, sebaiknya lingkungan dikondisikan agar pemerolehan dan perkembangan bahasa anak menjadi baik dan maksimal (Syamsiyah, Nur dan Andi, 2021). Hal ini akan memberikan dampak positif untuk perkembangan bahasa anak, anak akan menggunakan bahasa yang baik dan benar dengan pemilihan kosa kata yang tepat dan sesuai.

Yang dapat dilakukan oleh orang tua maupun guru untuk dapat membantu perkembangan bahasa pada anak usia dini yaitu agar mampu mengajukan pertanyaan dari apa yang dilihat, didengar dan dirasakan adalah salah satunya dengan memberikan stimulasi melalui kegiatan bercerita. 

Melalui kegiatan bercerita, maka anak akan menerima bahasa melalui proses mendengarkan kemudian melakukan proses mengungkapkan bahasa ketika guru atau orang tua menayakan kembali tentang tokoh ataupun pesan moral dalam cerita tersebut. 

Selanjutnya, anak mendapatkan proses capaian keaksaraan melalui kegiatan mengenal suara-suara dari tokoh yang terdapat dalam cerita. Kegiatan bercerita pada anak usia dini sesunguhnya akan berkaitan erat dengan kemampuan berbahasa terutama pada aspek berbicara (Syamsiyah, Nur dan Andi, 2021). 

Dalam proses pembelajaran anak usia dini, ada beberapa metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran salah satunya adalah metode bercerita. Bercerita adalah menyampaikan sesuatu yang berisi tentang suatu kejadian yang disampaikan melalui audio dan visual, dengan tujuan memberikan pengetahuan dan pesan dalam cerita tersebut (Bachir, 2005:10). 

Bercerita adalah menyampaikan sesuatu yang berisi perbuatan, pengalaman atau sesuatu kejadian yang nyata maupun yang rekaan belaka. Metode bercerita merupakan salah satu proses belajar bagi anak TK dengan menyajikan cerita kepada anak (Amalia, 2019). 

Dengan bercerita anak menjadi senang dan tertarik dengan isi cerita yang disampaikan. Pemilihan cerita harus menarik disesuaikan dengan yang anak inginkan misalnya becerita tentang Si Kancil, Timun Emas, Bawang Merah dan Putih dan masih banyak lagi. 

Selain itu, anak akan mendapatkan pengalaman-pengalaman yang banyak dari mendengarkan cerita tersebut. Dalam bercerita banyak yang mengatakan bahwa kegiatan bercerita hanya sebagai hiburan semata. Padahal dengan bercerita kita dapat menamkan nilai-nilai moral atau pesan yang terkandung dalam cerita yang disampaikan selain itu juga dapat menambah wawasan dan membantu anak untuk berpikir secara kritis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun