a. Orang tua tidak memperbaiki kata atau ucapan anaknya jika terjadi kesalahan dalam berbicara undha-usuk kepada orang yang lebih tua.
b. Orang tua tidak menanyakan kesulitan anak dalam belajar undha-usuk bahasa Jawa.
Kesimpulan dari pemahaman mengenai struktur bahasa adalah bahwa hal ini akan mempermudah komunikasi dari sudut pandang etika dan budaya. Unsur-unsur kearifan lokal sering kali muncul dalam bentuk ungkapan bahasa lisan. Norma komunikasi dalam budaya jawa berfungsi sebagai penggalian nilai kearifan lokal untuk memperkuat identitas diri dan kepribadian bangsa. Dalam upaya membina budi pekerti yang budi pekerti yang mulia atau akhlaqul karimah, nilai-nilai kearifan lokal ini harus dijadikan bahan ajar di semua institusi pendidikan, baik formal maupun informal.
Daftar Pustaka
Bhakti, Wirayudha Pramana. 2020. “Pergeseran Penggunaan Bahasa Jawa Ke Bahasa Indonesia Dalam Komunikasi Keluarga Di Sleman.” Jurnal Skripta 6(2): 28–40.
Fatmawati, Yuyun, and Dwiana Asih Wiranti. 2023. “Analisis Kesulitan Keterampilan Berbicara Unggah-Ungguh Bahasa Jawa Siswa Sekolah Dasar.” Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan 5(5): 2053–63.
Kustri Sumiyardana, Shintya, Inni Inayati Istiana, Sutarsigh. 2016. Buku ajar “Etika Jawa Dalam Novel Indonesia.” : 132.
Nawangsari, Fika, Septiyati Purwandari, and Muh Syauqi Malik. 2023. “Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Peningkatan Ketrampilan Undha-usuk Basa Melalui Implementasi Model Pembelajaaran Bermain Peran Pada Siswa Kelas IV.” Piwulang 11(2): 192–206. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/piwulang.
Nugraha, Adi, Suyitno, and Fajar Cahyadi. 2021. “Media Efektif Dalam Pembelajaran Unggah-Ungguh.” Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Humaniora 5: 29–34.
Rizki Amalia Sholihah. 2020. “Tingkat Tutur Bahasa Jawa Mahasiswa Insuri Ponorogo.” 4(32): 615–20.