BAB I
PENDAHULUAN
Â
Latar belakangÂ
Program salat dhuha yang dilaksanakan di SDN Sempu 2 ini merupakan kegiatan yang berfokus untuk meningkatkan keterampilan religius bagi peserta didik serta karakter beriman. Dalam konteks MBS, program salat dhuha ini berfungsi untuk memperdalam budaya sekolah yang positif. Dengan adanya program salat dhuha ini yang dilaksanakan setiap dua minggu sekali yang mana diselinggi dengan kegiatan mengaji akan menciptakan kondisi sekolah yang mendukung pengembangan moral serta etika, sekaligus meningkatkan rasa disiplin peserta didik dalam melaksanakan ibadah.
Pelaksanaan program salat dhuha dalam MBS juga memberikan dorongan keaktifan dari seluruh masyrakat sekolah, mulai dari komite sekolah, peserta didik, guru dan orang tua peserta didik. Dengan adanya kerjasama dari berbagai pihak sekolah, sekolah dapat mengelola kegiatan-kegiatan yang lebih baik, mengoptimalkan sumber daya. Selain itu, program salat dhuha ini memberikan contoh yang baik bagi peserta didik dalam mengatur waktu.
Secara keseluruhan, program salat dhuha dalam manajemen berbasis sekolah tidak hanya membantu peserta didik dalam mengembangkan keterampilan religius namun berkontribusi juga dalam pengembangan karakter yang berbudi pekerti luhur, budaya sekolah dan pengelolaan yang lebih efektif.
Rumusan MasalahÂ
- Bagaimana pelaksanaan program salat dhuha di Sekolah Dasar?
- Apa saja dampak dari program salat dhuha bagi peserta didik?
- Apakah ada keterkaitan dari program salat dhuha dengan MBS?
Tujuan penelitianÂ
- Untuk mengetahui pelaksanaan program salat Dhuha di Sekolah Dasar.
- Untuk mengetahui dampak-dampak dari program salat dhuha bagi peserta didik.
- Untuk mengetahui keterkaitan dari program salat dhuha dengan MBS.
BAB II
PEMBAHASAN
- Metode penelitianÂ
Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian dengan judul "Pengembangan Karakter Religius di Sekolah Dasar Melalui Program Salat Dhuha Berjamaah" yaitu metode kuantitatif dengan melakukan observasi dan wawancara terhadap guru PAI sebagai pelaksana program salat Dhuha berjamaah tersebut.
Menurut Putri, dkk. (2020: 606) Studi literatur pada penelitian ini adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelola data penelitian secara obyektif, sistematis, analitis, dan kritis.
PembahasanÂ
Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap salah satu guru PAI di Sekolah Dasar yang berada di Serang  yaitu Ibu Nia menyatakan bahwa pelaksanaan program salat Dhuha berjamaah di Sekolah Dasar tersebut sudah berjalan lebih dari 1,5 tahun dan dilaksanakan dalam dua minggu sekali yang mana diselingi dengan kultum, shalawat, pembacaan asmaul husna serta hafalan surat-surat pendek. Pada pelaksanaan program salat Dhuha berjamaah ini diikuti oleh peserta didik dari kelas 3 hingga kelas 6 beserta guru-guru yang ada di Sekolah tersebut.
Pada pelaksanaannya guru PAI berperan sebagai pembimbing bagi peserta didik yang belum mengerti dan lancar dalam melaksanakan salat Dhuha, terutama untuk kelas 3 yang mana merupakan peralihan dari kelas 2 yang sebelumnya tidak mengikuti program salat Dhuha berjamaah. Cara yang dilakukan oleh guru untuk membimbing peserta didik yang belum lancar tersebut yaitu dengan menyelingi materi mengenai salat dhuha ketika pembelajaran agama, mulai dari bagaimana tata cara salat Dhuha, bacaan yang wajib dibaca, dan juga mengarahkan peserta didik untuk mendalami salat Dhuha itu sendiri serta memberikan contoh keutamaan dari salat Dhuha. Dan untuk kelas 1-2, guru biasanya menyuruh para peserta didik untuk diam di kelas dan tidak berisik saat salat Dhuha berjamaah dilaksanakan agar peserta didik yang mengikuti salat dhuha melaksanakannya secara khusyuk dan tertib.
Guru-guru yang dibantu peserta didik untuk menyiapkan alat serta keperluan untuk salat berjamaah seperti speaker, terpal yang mana alat-alat tersebut sudah disediakan oleh sekolah. Jadi, dalam pelaksanaannya peserta didik bertugas membawa sajadah, mukena bagi peserta didik perempuan dan sarung serta peci bagi peserta didik laki-laki. Mereka juga dianjurkan untuk melakukan wudhu terlebih dahulu di rumah untuk mempercepat kegiatan salat Dhuha berjamaah.
Pada pelaksanaannya biasanya dilakukan pada pukul 07.00 pagi, maka dari itu peserta didik diharapkan datang lebih awal dari waktu yang telah ditetapkan. Jika ada peserta didik yang terlambat maka akan dikunci dari dalam gerbang dan tidak boleh melaksanakan kegiatan salat Dhuha berjamaah tersebut sebagai konsekuensi. Saat salat dhuha tersebut dimulai biasanya guru akan menunjuk peserta didik laki-laki secara acak untuk dijadikan imam salat Dhuha berjamaah, hal ini dilakukan untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri peserta didik dan juga memberikan contoh yang baik bagi peserta didik lainnya. Dalam kegiatan ini juga peserta didik merasa antusias dan senang saat kegiatan berlangsung.
Ibu Nia  juga memaparkan beberapa manfaat serta dampak dari program salat Dhuha berjamaah yang diadakan di Sekolah, yaitu:
- membangun silaturahmi yang baik antar peserta didik dan juga para guru.
- Mendekatkan diri kepada Allah.
- Memperbaiki akhlak peserta didik.
- Dan juga sebagai muslim, salat Dhuha dapat memperlancar serta mempermudah dalam mendapatkan rezeki yang halal.
Hal ini sejalan dengan yang dijelaskan oleh Rosad dalam (A’yunin : 2014) menjelaskan beberapa nilai edukasi bagi yang mengerjakan shalat dhuha, sebagai berikut:
- Menjauhi apa yang diharamkan oleh Allah
Wujud dari ketaqwaan seseorang kepada Allah dengan sikap menjauhi hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT.
- Istiqamah dalam menjalankan shalat dhuha
Istiqamah disini adalah satu hal yang harus tertanam dalam diri- diri orang beriman, yaitu tetap berada di jalan Allah SWT. dan tidak
berpaling dari Allah SWT.
- Manajemen waktu yang baik
Manajemen waktu terbilang penting bagi hamba-hambaNya yang memiliki kesibukan luar biasa padat, dan untuk menyeimbangkan waktu kita agar tidak hanya bermanfaat untuk dunia melainkan juga untuk akhirat.
- Keikhlasan dalam beribadah
seseorang yang ikhlas beribadah kepada Allah dan tidak mengharapkan lebih akan merasa bahwa dirinya berada dalam pengawasan Allah SWT.
- Zuhud
Zuhud disini memiliki arti yaitu kemampuan manusia dalam menjaga hati dari tipu daya dunia, tanpa harus meninggalkan tipu daya dunia sepenuhnya.
Dalam hal ini juga Ibu Nia menyampaikan bahwa adanya perubahan sikap dan sifat para peserta didik setelah mengikuti program salat Dhuha berjamaah. Yang mana tadinya ada beberapa peserta didik yang tidak taat aturan sebelum mengikuti kegiatan ini menjadi peserta didik yang disiplin akan aturan, lalu ada juga peserta didik yang dapat dikatakan sulit untuk diatur menjadi peserta didik yang tertib dan selalu mendengar apa nasehat guru.
Dalam pelaksanaan program salat Dhuha berjamaah di SDN Sempu 2 ini berkaitan dengan visi misi sekolah yaitu menjadi peserta didik yang memiliki karakteristik agamis. Hal ini juga dilakukan ketika adanya penyesuaian ketika dilakukan saat penilaian akreditasi sekolah. Hal ini juga berkaitan dengan Manajemen Berbasis Sekolah .
Program ini juga mendapat pengawasan dari dinas pendidikan yang ada di Depag, Serang Banten. Dalam pelaksanaan program salat Dhuha berjamaah juga ada keterlibatan dari orang tua murid yang mana menyiapkan keperluan peserta didik dari rumah dan adanya masukan berupa saran dan kritik terhadap pelaksanaan program salat Dhuha berjamaah. Orang tua peserta didik dan komite sekolah juga mendukung adanya program ini karena melihat dari sisi positif kegiatan ini yaitu menjadikan peserta didik lebih rajin beribadah, adanya perubahan sikap dan sifat menjadi lebih positif, menambah wawasan berkaitan dengan manfaat dan dampak dari salat Dhuha itu sendiri serta membentuk jati diri para peserta didik.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Program salat Dhuha berjamaah yang dilaksanakan di Sekolah Dasar ini terlaksana dengan baik selama 1,5 tahun lebih, yang mana dalam pelaksanaannya guru dan para peserta didik berperan penting dan aktif dalam menyukseskan program yang dilaksanakan ini. Program ini juga memiliki dampak dan manfaat positif bagi pelaksananya, mulai dari kedisiplinan, meningkatkan akhlak peserta didik, dan juga menambahkan wawasan baru mengenai keutamaan salat Dhuha itu sendiri. Pada pelaksanaannya juga dari terdapat pengawasan yang dilakukan 6 bulan sekali oleh satuan dinas pendidikan yang ada di Depag, Serang, Banten. Serta adanya keterlibatan orang tua dan komite sekolah dalam keberhasilan dan kelancaran program salat Dhuha berjamaah di Sekolah tersebut
- SolusiÂ
Solusi yang ditawarkan untuk meningkatkan program salat Dhuha berjamaah di Sekolah Dasar ini adalah dengan mengefesiensikan kegiatan setelah salat Dhuha itu sendiri yaitu dengan langsung membacakan do'a-do'a setelah salat Dhuha, lalu dilanjutkan dengan membaca shalawat nabi dan Asmaul Husna bagi yang mengikuti program tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Firsta Aditya., dkk. (2020). STUDI LITERATUR TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO DI SD. Jurnal Education FKIP UNMA, 6(2), 605-610.
Rosad, Wahyu Sabilar.( 2020). PELAKSANAAN SHALAT DHUHA DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA KELAS 3 MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF NU AJIBARANG WETAN. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr, 9(2), 23-41.
Firdaus, S.Pd., M.Pd. ( Dosen UNTIRTA)
A. SYACHRUROJI, M.Pd. (Dosen UNTIRTA)
NILAM MALIKA PUTRI Â (Mahasiswa UNTIRTA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H