Sejatinya walaupun kegagalan adalah output, akan tetapi juga tidak bisa terbantahkan bahwa kegagalan bisa menjadi indikator kesuksesan. Pertanyaan besar pun terkuak, kok bisa ? Â
Bisa, karena kegagalan adalah manifestasi dari nilai -- nilai perjuangan, apabila dalam proses perjuangan tersebut sering sekali kita meremehkan kemudahan, serta menghindari kesukaran tentulah hasilnya sebuah kegagalan, toh sebaliknya, kesukaran yang dilewati dengan penuh kesungguhan serta kemudahan yang senantiasa terindahkan akan mengantarkan kepada keberhasilan.Â
Intinya motivator yang mengatakan bahwa "kegagalan adalah awal dari keberhasilan" adalah terminologi yang dapat dibenarkan apabila mau berubah untuk memperbaiki kegagalan itu sendiri, akan tetapi menjadi sebuah doktrin bersifat kontrakdiktif manakala kegagalan dijadikan sebagai tembok besar yang dijadikan sebagai alasan untuk berhenti dan berhenti.
Akhirnya dalam sesi ini, saya ingin membenarkan sebuah ungkapan, bahwa kesukaran bukan untuk dihindari atau dijadikan alasan sebagai suatu kegagalan, akan tetapi jadikanlah kesukaran sebagai pelengkap dari datangnya kemudahan.Â
Tiada mungkin dalam menempuh panjangnya jalur bernama kehidupan ini mulus -- mulus saja, karena aka nada kerikil, tikungan bahkan hambatan kompleks lainnya.Â
Dan saya ingin mengajak kawan -- kawan semua untuk tidak terjebak dalam terminologi semu bahwa kesukaran adalah penghambat datangnya kesuksesan, akan tetapi tekankanlah bahwa setiap kesulitan yang datang kepadamu pastilah jalan untuk mencapai puncak kesuksesanmu.Â
Diantara kemudahan dan kesulitan tidaklah bisa dijadikan sebagai pilihan, antara kemudahan dan kesulitan adalah dua komponen yang saling bertautan serta harus dirasakan sebagai ujian kelulusan untuk menerima ijazah keberhasilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H