Mohon tunggu...
NILA HIDAYATI
NILA HIDAYATI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Nila Hidayati lahir di kota Salatiga bertepatan dengan hari Pahlawan. Penyuka warna biru dan hobi berjualan terutama buku anak. Mei 2022 mengeluarkan buku berjudul "Pesan Kebaikan untuk Ray" yang terinspirasi dari masa kecilnya, 3 putri, dan murid-muridnya di sekolah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Dwi Mingguan ke 5 CGP

6 Oktober 2023   05:50 Diperbarui: 6 Oktober 2023   05:54 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum..

Perkenalkan nama saya Nila Hidayati, CGP Angkatan 8 dari SDN 3 Kepil Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. Kali ini saya ingin menuliskan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan ke 5 mulai dari Demonstrasi Kontekstual Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi sampai pada Demonstrasi Kontekstual Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional.

Refleksi kali ini saya menggunakan model Refleksi Six Thinking Hats (Teknik 6 Topi). Model Six Thinking Hats diperkenalkan oleh Edward de Bono pada tahun 1985. Model ini melatih kita melihat satu topik dari berbagai sudut pandang, yang disimbolkan dengan enam warna topi. Setiap topi mewakili cara berpikir yang berbeda; beberapa di antaranya terkadang mendominasi cara kita berpikir. Karena itu, dengan semakin sering melatih keenam "topi", kita akan dapat mengambil refleksi yang lebih mendalam. Keenam topi tersebut berikut penggunaannya dalam jurnal refleksi adalah: 

1) Topi putih: tuliskan informasi sebanyak-banyaknya terkait pengalaman yang terjadi. Informasi ini harus berupa fakta; bukan opini. 

2) Topi merah: gambarkan perasaan Anda terkait dengan topik yang sedang dibahas, misalnya perasaan saat mempelajari materi baru atau saat menjalankan diskusi kelompok. 

3) Topi kuning: tuliskan hal-hal positif yang terkait dengan topik tersebut. 

4) Topi hitam: tuliskan kendala, hambatan, atau risiko dari tindakan/peristiwa yang sedang dibahas. 

5) Topi hijau: jabarkan ide-ide yang muncul setelah mengalami peristiwa tersebut. 

6) Topi biru: tarik kesimpulan dari peristiwa yang terjadi, atau ambil keputusan setelah mempertimbangkan kelima sudut pandang lainnya. Bandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berikut adalah hasil refleksi yang saya lakukan:

1. Topi Putih 

Pada Demonstrasi Kontekstual Modul 2.1 saya belajar menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berdiferensiasi. Tahun ini, saya baru mulai menerapkan Kurikulum Merdeka di kelas 5. Di Kurikulum Merdeka ini RPP berubah menjadi Modul Ajar. Dalam menyusun Modul Ajar Berdiferensiasi ada yang harus saya perhatikan yaitu aktivitas pembelajaran berdiferensiasi yang baik bersumber dari Tomlinson (2001:80). Dimana pada aktivitas tersebut murid akan melakukan/membuat sesuatu, yang pertama dalam berbagai moda dan pada berbagai tingkat kerumitan serta dalam berbagai rentang waktu. Kedua, dengan jumlah dukungan dari guru atau teman sebaya yang bervariasi. Ketiga, murid menggunakan keterampilan penting dan informasi penting. Keempat, untuk memahami ide/prinsip penting atau menjawab pertanyaan penting. Selain itu dalam penyusunan modul ajar saya juga harus menganalisis kebutuhan murid terlebih dulu, menerapkan strategi diferensiasi yaitu diferensiasi konten, proses, dan produk sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan belajar murid.

Pada kegiatan Elaborasi Pemahaman bersama Instruktur Bapak Khoirul Hanin (Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Malang) kami diajak untuk berdiskusi tentang apa yang sudah dipelajari di modul 2.1 tentang memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi diantaranya adalah 7 Alasan Mengapa Pembelajaran Berdiferensiasi Dapat Berhasil : Pembelajaran Berdiferensiasi adalah bersifat proaktif, Pembelajaran Berdiferensiasi lebih bersifat kualitatif daripada kuantitatif, Pembelajaran Berdiferensiasi berakar pada penilaian, Pembelajaran Berdiferensiasi menggunakan beberapa pendekatan terhadap konten, proses, dan produk, Pembelajaran berdiferensiasi berpusat pada murid, Pembelajaran berdiferensiasi merupakan perpaduan dari pembelajaran seluruh kelas, kelompok dan individual, Pembelajaran berdiferensiasi bersifat "organik" dan dinamis. 

"Semua pengetahuan terhubung ke semua pengetahuan lainnya. Yang menyenangkan adalah membuat koneksinya." (Arthur Aufderheide). Selanjutnya dalam sesi koneksi antar materi saya mendapatkan tugas mereview kembali apa yang telah saya pelajari, namun juga membuat koneksi diantara materi-materi tersebut dalam cara yang paling bermakna.

Bagian akhir dari modul 2.1 adalah aksi nyata. Dimana saya harus mempraktikkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas pada saat pendampingan individu yang ke 4 bersama Pengajar Praktik, Ibu Mia Sujatmiani. Berikut adalah link aksi nyata yang telah saya laksanakan https://youtu.be/JWOVXanGXKI 

Setelah belajar modul 2.1 saya berlanjut ke modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosial Emosional. Mulai dari sesi belajar secara mandiri "Mulai dari Diri" dan Eksplorasi Konsep". Apa yang saya dapat dari belajar secara mandiri ini? Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah : 

a. Peningkatan 5 Kompetensi Sosial dan Emosional (peningkatan perilaku positif).

    5 Kompetensi Sosial dan Emosional :

    Kesadaran Diri

    Pengelolaan Diri

    Kesadaran Sosial

    Keterampilan Berelasi

    Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab

b. Lingkungan belajar yang suportif (pengurangan perilaku negatif)

c. Peningkatan sikap pada diri sendiri, respek, dan toleran terhadap orang lain dan lingkungan sekolah (pengurangan tingkat stres dan peningkatan performa akdemik murid)

Kegiatan berlanjut di sesi Ruang Kolaborasi yang dipandu oleh Fasilitator Bapak Dwi Sulistyono. Dalam Ruang Kolaborasi, CGP yang berjumlah 12 orang dibagi menjadi 4 kelompok untuk mendiskusikan 5 ide penerapan 5 KSE sesuai dengan karakteristik jenjang pendidikan yang diampu dan menuliskannya dalam tabel 3.1. di LMS, dapat menggunakan prinsip ATM (amati - tiru dan modifikasi) dari  berbagai ide yang sudah dipelajari dalam modul maupun sumber lainnya sebagai referensi. Selain itu setiap kelompok diminta menyusun 2 (dua) ide penguatan pembelajaran 5  KSE untuk rekan sejawat. Hasil diskusi kelompok dipresentasikan dan ditanggapi oleh kelompok lain pada Ruang Kolaborasi hari berikutnya.

Selanjutnya pada demonstrasi kontekstual saya harus membuat Rencana Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional bagi murid di Kelas. 

2. Topi Merah

     Perasaan saya ketika mempelajari materi tersebut tentu sangat senang, bersemangat, dan antusias karena bagi saya Pembelajaran Diferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional merupakan hal baru bagi saya. Kemudian saya dapat mengimplementasikan pengetahuan tersebut di kelas saya. Saya juga berkesempatan berdiskusi dengan teman-teman CGP lain yang semakin memperjelas pemahaman saya terhadapat materi tersebut.

3. Topi Kuning

Hal-hal positif yang saya dapatkan adalah dapat merancang pembelajaran sesuai kebutuhan murid. Yang saya awali dengan ngobrol santai dengan murid apa kesukaan mereka, bagaimana selama ini mereka belajar, dan menanyakan perasaan mereka sebagai bentuk asesmen diagnostik awal untuk mengetahui gaya belajar dan minat murid. Saya juga menerapkan tehnik STOP sebagai upaya mengontrol emosi dan mengembalikan fokus saya. Tehnik STOP juga saya praktikkan bersama-sama dengan rekan sejawat di sekolah.

4. Topi Hitam

Salah satu kendala yang saya hadapi dalam menyiapkan pembelajaran berdiferensiasi adalah kesiapan konten yang harus disiapkan untuk murid. Persiapan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. sementara guru dituntut dengan administrasi dan tugas tambahan lain yang sering banyak menyita waktu.

5. Topi Hijau

Dari apa yang saya pelajari, saya terapkan di kelas, dan kendala yang saya hadapi muncul lah ide untuk belajar dari praktik-praktik baik orang lain juga pentingnya berkolaborasi dengan rekan sejawat demi muwujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.

6. Topi Biru

Kesimpulan yang saya peroleh setelah mempelajari modul 3.1 dan 3.2 ini adalah keduanya memiliki keterkaitan untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu menuntun murid mencapai kebahagian dan keselamatan setinggi-tingginya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Karena dengan diferensiasi murid akan terpenuhi kebutuhan belajarnya sehingga mudah mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran. Begitu dengan PSE yang baik murid akan mudah mencapai hasil yang maksimal baik akademik dan non akademik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun