Dalam dunia bisnis yang semakin yang semakin kompetitif, dimana manajemen biaya menjadi salah satu aspek krusial yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengelola biaya dengan lebih akurat merupakan Activity-Based Costing (ABC). Metode ini merupakan metode yang digunakan dalam akuntansi manajerial yang daapat membantu perusahaan dalam mengalokasikan biaya secara lebih tepat dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang aktivitas-aktivitas yang menyebabkan biaya tersebut.
Apa itu Activity-Based Costing (ABC)?
Activity-Based Costing (ABC) merupakan metode perhitungan baiya yang mengidentifikai dan mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam suatu organisasi. Metode ini membantu manajer dalam pengambilan keputusan yang lebih baik terkait pengelolaan biaya dan efisiensi operasional.Â
Akuntansi manaerial berfokus pada penyediaan informasi yang berguna untuk manajemen internal perusahaan, dan ABC merupakan metode yang sangat berguna, dengan ABC perusahaan dapat memahami biaya yang sebenarnya terkait dengan setiap aktivitas yang pada gilirannya membantu dalam perencanaan, pengendalian, dan pengembilan keputusan. Berbeda dengan metode tradisonal yang mengalokasikan biaya berdasarkan volume produksi.
Mengapa ABC sangat Penting? Apa Manfaatnya
1. Akurasi yang Lebih Tinggi: ABC memberikan gambaran yang lebih jelas tentang biaya sebenarnya yang terkait dengan produksi suatu produk atau jasa.
2. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan informasi biaya yang lebih akurat, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait penetapan harga, pemilihan produk, dan pengalokasian sumber daya.
3. Peningkatan Efisiensi: ABC membantu mengidentifikasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non-value-added) sehingga perusahaan dapat melakukan perbaikan proses.
Bagaimana ABC Bekerja?
Metode ABC bekerja dengan mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan, mengelompokan aktivitas tersebut, dan mengalokasikan biaya overhead berdasarkan penggunaan aktivitas. Adapun langkah-langkah umum dalam menerapkan ABC:
1. Identifikasi semua aktivitas yang dilakukan dalam proses produksi atau penyediaan jasa.
2. Melakukan pengelompokkan aktivitas ke dalam kelompok-kelompok yang homogen berdasarkan karakteristiknya.
3. Tentukan Penggerak Biaya untuk menentukan faktor yang menyebabkan timbulnya biaya pada setiap kelompok aktivitas (cost driver). Contohnya jumlah setup mesin, jumlah pesanan, jumlah pengiriman.
4. Alokasikan Biaya Overhead: Menghitung biaya overhead yang terkait dengan setiap kelompok aktivitas dan mengalokasikannya ke produk atau jasa berdasarkan penggunaan cost driver.
Contoh Penerapan ABC dalam Praktik:
Misalkan sebuah perusahaan manufaktur ingin menerapkan ABC untuk mengelola biaya produksinya. Pertama, perusahaan mengidentifikasi aktivitas-aktivitas utama seperti pengadaan bahan baku, produksi, dan pengiriman. Kemudian, perusahaan menugaskan sumber daya seperti tenaga kerja dan mesin ke setiap aktivitas. Setelah itu, biaya-biaya seperti gaji karyawan dan biaya operasional mesin dialokasikan ke aktivitas-aktivitas tersebut. Akhirnya, biaya dari setiap aktivitas dihitung dan dialokasikan ke produk yang dihasilkan berdasarkan penggunaan aktivitas tersebut.
Dengan demikian, penerapan Activity-Based Costing (ABC) dalam praktik akuntansi manajemen dapat membantu perusahaan dalam mengelola biaya dengan lebih akurat dan efisien. Dengan memahami dan mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dan meningkatkan efisiensi operasional. Bagi mahasiswa akuntansi, memahami konsep dan penerapan ABC adalah langkah penting untuk menjadi profesional yang kompeten di bidang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H