Mohon tunggu...
Nila Marwa
Nila Marwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi/Pelajar

Hobi menulis, membaca, dan mempelajari hal-hal baru. Optimis, semangat, dan peduli.

Selanjutnya

Tutup

Love

Yakin Mau Menikah? Sudah Siap Mental Belum?

3 Agustus 2022   09:27 Diperbarui: 3 Agustus 2022   09:33 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Persiapan Mentalitas sebelum Menikah 

Persiapan yang tak kalah penting sebelum menikah adalah persiapan mentalitas. Sesungguhnya pernikahan membutuhkan kesiapan mental ditandai dengan mantap nya niat dan langkah menuju kehidupan rumah tangga. Tidak ada rasa ragu tatkala memutuskan untuk menikah dengan segala konsekuensi atau resiko yang akan dihadapi pasca pernikahan.

a. Mental memimpin dan dipimpin.

Di dalam pernikahan posisi seorang laki-laki adalah memimpin maka harus ada persiapan dalam dirinya untuk bertindak sebagai pemimpin dalam rumah tangga. Bersiap menjadi pemimpin dan pelindung bagi istri dan anak-anak serta bersiap untuk berfungsi sebagai bapak bagi anak yang akan lahir nantinya dari pernikahan.

Harus ada persiapan dalam diri seorang laki-laki yang untuk menanggung semua beban kepemimpinannya. Misalnya iya harus siap untuk menjadi contoh teladan yang baik bagi istri dan anak-anak, siap untuk membimbing istri dan anak-anak menuju kehidupan yang lebih baik, serta siap untuk berlaku bijak dalam interaksi dengan istri dan anak-anak.

Sedangkan perempuan harus ada kesiapan dalam diri untuk membuka ruang baru bagi intervensi seorang partner dalam kehidupan yaitu suaminya.

b. Mental menafkahi dan mengelola keuangan

Untuk kaum laki-laki harus siap untuk menafkahi seluruh anggota keluarga. Bukan semata-mata terkait finansial yang telah ada dan akan dimiliki, yang lebih penting adalah memiliki kesiapan mental untuk menanggung beban kehidupan secara finansial. 

Hal ini ditandai dengan etos kerja yang tinggi dan sikap pantang menyerah dalam mencari rezeki yang baik dan halal. 

Bagi perempuan, ia harus siap mengelola keuangan dengan sebaik-baiknya. Tidak lagi menggunakan uang hanya untuk kemauan saja, namun juga mengutamakan kebutuhan terlebih dahulu.

c. Mental menjadi bapak dan ibu rumah tangga

Dalam kehidupan rumah tangga, seorang laki-laki adalah bapak rumah tangga. Ia harus memiliki kesiapan mental untuk menjadi bapak, disebut sebagai bapak, dan tentu memiliki keterampilan teknis dalam mengelola urusan renik-renik rumah tangga.

Sedangkan seorang perempuan, ia adalah ibu rumah tangga. Ia harus ada kesiapan mental untuk menjadi ibu, kesiapan untuk hamil, melahirkan, dan menyusui. Kesiapan untuk menanggung beban beban baru yang muncul akibat hadirnya anak, siap mendidik anak dan mengantarkannya sampai dewasa. 

d. Mental membangun keseimbangan

Dalam hal ini, singkatnya, jika Anda menginginkan jodoh dengan kriteria tertentu, maka Anda juga harus memantaskan diri dengan memenuhi kriteria tersebut. Bagaimana Anda berharap dapat suami oppa oppa Korea, jika Anda bukan aktris cantik seperti wanita Korea? Ups, hanya sedikit contoh sederhana saja.

Dalam hal ini, jika Anda berharap mendapatkan pasangan yang baik, maka Anda pun harus berusaha memperbaiki diri pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun