Mohon tunggu...
Febrianiko Satria
Febrianiko Satria Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Iqra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nenek Penghuni Gunung

6 Januari 2024   19:00 Diperbarui: 6 Januari 2024   20:20 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Dokumentasi Pribadi

            “Tidak. Aku sudah tidak percaya lagi denganmu. Sudah cukup kau sakiti hatiku. Biarkan aku hidup dengan tenang,” tolak Nurul.

            Biye memegang pergelangan tangan Nurul. Dia masih berusaha membujuk Nurul, “Kau tidak mengerti. Betapa tersiksanya batinku disini tanpa dirimu. Aku mohon, maafkanlah kesalahanku di masa lalu,”

            “Biye, hubungan cinta kita sejatinya sudah selesai. Tidak perlu kau menunggu ribuan tahun hanya agar aku bisa kembali padamu,” kata Nurul sembari menolak tangan Biye.

            Biye lalu berlutut di kaki Nurul. Dia tidak menyangka usahanya menunggu beribu tahun lamanya menjadi sia-sia. Perempuan cantik itu menangis.

            “Kau begitu tega menolak cintaku. Sudah sangat lama aku menunggu kedatanganmu. Apakah tidak sedikitpun tersisa cintamu di masa lalu?” tanya Biye sembari terisak.

            Nurul terdiam. Dia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Pikirannya melayang mengingat saat-saat bahagia yang dia habiskan bersama Biye.

Jambi, 22 Juni 2019—7 September 2023

Catatan:

  • Cerpen ini diadaptasi dari cerita rakyat Malin Tembesu dan Nenek Kuning yang berasal dari Kerinci.
  • Nantan adalah sebutan untuk Kakek di Kerinci.
  • Cucung adalah sebutan untuk cucu di Kerinci.
  • Kunun adalah sebutan untuk tradisi lisan mendongeng yang ada di Kerinci

sumber: Dokumentasi Pribadi
sumber: Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun