Mohon tunggu...
Niko Simamora
Niko Simamora Mohon Tunggu... Pengajar - Menulis

@nikomamora~\r\nnikosimamora.wordpress.com~\r\nniko_smora@live.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Menggagas Olahraga sebagai Sumber Pendapatan Negara

7 Juni 2023   17:13 Diperbarui: 9 Juni 2023   02:45 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan bonus kepada atlet SEA Games 2023 oleh Presiden Jokowi (sumber: kompas.com)

Pada hari Senin kemarin (5/6), Presiden Joko Widodo mengundang atlet-atlet Indonesia yang telah berjuang mewakili merah putih dalam SEA Games 2023 Kamboja di Istana Merdeka, Jakarta. 

Undangan tersebut sangat spesial karena Presiden Jokowi juga turut memberikan bonus atas prestasi atlet-atlet tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, Jokowi menyampaikan total 289 miliar rupiah sebagai apresiasi terhadap prestasi atlet yang meraih medali emas, perak, dan perunggu. Apresiasi juga disampaikan kepada para pelatih, asisten pelatih, dan para atlet lainnya.

Prestasi Indonesia di SEA Games 2023 ini sangat membanggakan. Indonesia bisa meraih peringkat ketiga perolehan medali  setelah Thailand dan Vietnam. 

Total medali yang terkumpul adalah 276 medali, terdiri dari 87 emas, 80 perak dan 109 perunggu. Pencapaian ini melebihi target yang diharapkan yaitu, 69 emas.

Presiden Jokowi juga mengingatkan kepada seluruh penerima bonus agar dimanfaatkan sebaik-baiknya. 

"Saya titip pesan agar bonus ini dimanfaatkan sebaik-baiknya, terutama untuk investasi jangka panjang, jangan dibelikan barang-barang mewah yang tidak bermanfaat,"tegas Jokowi.

Apresiasi terhadap para atlet yang telah berjuang untuk setiap cabang olahraga tentu sangat pantas untuk diberikan. Perjuangan para atlet tersebut membawa kebanggaan tersendiri kepada seluruh masyarakat Indonesia. Olahraga bisa menjadi alat pemersatu bangsa.

Bila merujuk kepada Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2022 tentang Keolahragaan, olahraga dimaknai sebagai segala kegiatan yang melibatkan pikiran, raga, dan jiwa secara terintegrasi dan sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, sosial, dan budaya.

Ruang lingkup olahraga dibagi atas olahraga Pendidikan, olahraga masyarakat, dan olahraga prestasi. Olahraga pendidikan berkaitan dengan penyelenggaraan olahraga untuk setiap jenjang pendidikan, mulai dari usia dini, hingga pendidikan tinggi. Penyelenggaraannya dilakukan oleh guru/dosen olahraga yang dibantu tenaga keolahragaan lain.

Olahraga prestasi merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam meningkatkan harkat dan martabat bangsa. 

Peran atlet, pelatih, asisten pelatih, dan tenaga pendukung lainnya dalam keikutsertaan SEA Games ke-32 di Kamboja merupakan bagian dari olahraga prestasi.

Baik olahraga pendidikan maupun olahraga prestasi, membutuhkan peran pemerintah dalam pengembangannya. 

Olahraga pendidikan didukung oleh setiap satuan pendidikan, sementara olahraga prestasi didukung oleh pemerintah dari tingkat daerah hingga pusat. Dengan kata lain, perlunya alokasi anggaran pemerintah dalam pengembangan kedua jenis olahraga tersebut.

Nah, di sisi lain, olahraga masyarakat, yang sebelumnya dikenal sebagai olahraga rekreasi, meski tidak bisa dipisahkan dari olahraga pendidikan maupun olahraga prestasi, memiliki ruang sebagai sumber pendapatan bagi negara.

Olahraga masyarakat bisa diselenggarakan oleh kelompok masyarakat dengan tetap memperhatikan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Dalam hal ini, termasuk dengan pengaruh pandemi, olahraga masyarakat sudah semakin berkembang bak jamur di musim hujan.

Salah satu contoh penyelenggaraan olahraga masyarakat adalah ITB Ultra Marathon (IUM), 9-12 Maret 2023 lalu. 

Kegiatan lari marathon yang diselenggarakan oleh Yayasan Solidarity Forever dan Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut bertujuan untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ITB. 

IUM ini menjadi agenda wajib sejak tahun 2017 yang bisa mempersatukan alumni ITB lintas jurusan, Angkatan, generasi, maupun dengan alumni perguruan tinggi lainnya, serta masyarakat umum yang memiliki minat dalam olahraga lari (marathon).

Untuk mengikuti IUM tersebut, setiap peserta harus mendaftar dan membayar uang registrasi sesuai dengan kategori lomba yang diikuti. 

Apakah individu, maupun beregu. Selain itu, acara tersebut juga bisa menggaet banyak sponsor, dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar. 

Dan lebih mengejutkan lagi, kegiatan tersebut bisa mengumpulkan donasi yang akan diberikan untuk dana lestari ITB, maupun untuk kegiatan kemanusiaan lain.

Hal tersebut menunjukkan bahwa olahraga masyarakat, meskipun tanpa disokong oleh anggaran dari pemerintah, tetap bisa berlangsung meriah dan antusias. 

Bahkan, olahraga masyarakat tersebut bisa memberikan pemasukan/pendapatan yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan kelompok masyarakat maupun bantuan untuk kemanusiaan.

Oleh karena itu, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk semakin menunjukkan peran serta dalam pengembangan olahraga masyarakat. 

Kombinasi pengembangan olahraga masyarakat dengan pengembangan pariwisata bisa menjadi langkah awal. Sport tourism.

Dalam hal ini, tentu menarik untuk bisa dilakukan kajian bagaimana pengembangan olahraga prestasi dan olahraga pendidikan menjadi tanggung jawab Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). 

Namun, untuk pengembangan olahraga masyarakat bisa dikelola oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kemenpora mengelola olahraga sebagai pengeluaran, Kemenparekraf mengelola olahraga sebagai pendapatan. 

Sedikit olahraga otak dari masyarakat biasa:)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun