Kita kembali kepada inti cerita tentang bagaimana para pendidik tersebut berjuang untuk bisa mengikuti pertandingan demi pertandingan yang disajikan selama gelaran Piala Dunia 2018 di Rusia.Â
Sejak awal mereka sudah mempersiapkan peralatan televisi berbayar yang dikeluarkan oleh tv jeruk Namun, ternyata ketika gelaran Piala Dunia, ada gangguan yang menyebabkan tv jeruk tidak bisa menayangkan piala dunia.Â
Bukan hanya itu, saluran televisi yang lain pun tak bisa disaksikan. Terus terang, ada rasa kecewa karena tidak bisa menikmati saluran yang sudah dibayar untuk enam bulan ke depan.
Lalu apakah para pendidik tersebut menyerah? Tidak. Mereka mengusahakan untuk tetap menyaksikan pertandingan melalui saluran internet dari telepon pintar.Â
Dengan menggunakan paket internet promo yang ditawarkan penyedia jasa internet seluler dari anak perusahaan BUMN tersebut, tayangan pertandingan dapat disaksikan namun hanya dalam telepon pintar. Sementara layar televisi berukuran 40 inch tidak termanfaatkan.
Belum habis ide, para pendidik yang memiliki keahlian dalam teknologi informasi melakukan mirroring dari telepon pintar untuk bisa disaksikan melalui komputer jinjing.Â
Keesokan harinya, sebagai pakar-pakar teknologi informasi, salah seorang berinisiatif untuk menyediakan kabel yang bisa menghubungkan televisi dan laptop secara komprehensif, baik suaran dan gambar. Lalu, setelah bisa menikmati pertandingan tersebut, mereka tetap mengusahakan saluran yang paling sederhana untuk menikmati tayangan streaming piala dunia.
Saluran internet yang disediakan kampus pun kemudian dimanfaatkan untuk mengakses tayangan piala dunia. Ketidakstabilan saluran internet tanpa kabel dipecahkan dengan menggunakan kabel LAN. Dan akhirnya, pertandingan demi pertandingan bisa kami ikuti, terutama setelah memasuki fase knock out.
Perjuangan belum berakhir. Sebelum asyik menyaksikan pertandingan Piala Dunia, jangan lupa untuk menyediakan perbekalan. Para pendidik pun punya prinsip agar nonton bola lebih asyik dengan Kacang Garuda. Kebersamaan sesama pendidik menjadi semakin akrab dengan sajian makanan dan minuman yang dinikmati sambil menonton bola.