Mohon tunggu...
Niko Simamora
Niko Simamora Mohon Tunggu... Pengajar - Menulis

@nikomamora~\r\nnikosimamora.wordpress.com~\r\nniko_smora@live.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melancong ke Kuala Terengganu

5 Agustus 2017   22:37 Diperbarui: 6 Agustus 2017   08:07 3552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Kenyir di Terengganu (Dokumentasi Pribadi)

Hanya sebentar saya di pinggir pantai lalu balik ke hotel untuk mempersiapkan presentasi paper yang menjadi tujuan utama saya ikut acara ini. Rasa nervous dan waswas datang seketika karena membayangkan harus berhadapan dengan para pakar dan peneliti yang sudah lama berkecimpung dalam dunia riset.

Tur Dalam Kota dan Danau Kenyir

Ah, ternyata hari presentasi pun berlalu, ada perasaan tenang dan lega karena sudah menunaikan agenda utama di acara ini. Setelah closing ceremony, kami pun diingatkan untuk mengikuti city tour dengan persiapan hanya 10 menit. Cukup dengan berganti kemeja jadi kaos oblong, saya pun langsung berangkat menuju bus. 

Tujuan pertama yang kami datangi adalah mini galeri Terradala di tengah kota yang dikelola oleh Ping Anchorage, salah satu sponsor acara konferensi ini. Kami disuguhi keunikan budaya Terengganu, kerajinan tangan, dan souvenir khas yang bisa dibeli. Dari sana, kami menuju  KT Walk,sebuah kawasan jalan yang ditutup dan dijadikan pasar malam. Pasar malam ini hanya ada setiap Jumat malam. Kami pun mencicipi makanan yang dijajakan di sana.

Keesokan harinya, agenda yang tak kalah menarik adalah mengunjungi Danau Kenyir. Danau ini adalah danau buatan sebagai water catchment untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air Sultan Mahmud. Namun kemudian menjelma menjadi kawasan alami dengan 340 pulau di dalamnya serta keindahan alam lain berupa sungai, hutan tropis, air terjun, goa, taman herbal dan hewan liar. 

Kami berangkat mengarungi danau dari Pengkalan Gawi Jetty menuju Santuari Kelah (Kelah Sanctuary) Sungai Petang. Di sini kami di briefing tentang perjalanan si Santuari Kelah yang berupa track jalan kaki sejauh 1,8km dengan pemandangan hutan di sekitar dan melalui jembatan gantung.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Di ujung perjalanan, kami akan menikmati pengalaman bermain bersama ikan di Sungai Petang. Untuk itu, kami masing-masing diingatkan untuk membeli pelet kan seharga tiga ringgit. Perjalanan dengan kawasan alami sambil bersenda gurau juga merupakan pengalaman yang menarik. Ketika sudah tiba di sungai, awalnya beberapa orang saja yang langsung turun ke air. Namun karena keseruan yang terlihat, saya pun tanpa ragu melepas sepatu dan mengganti dengan celana pendek. Alhasil, kami sangat menikmati bermain dengan ikan yang cepat sekali bergerak untuk memakan pelet yang kami lempar, ada juga rasa geli ketika ikan-ikan mendekat ke badan, semua terlihat menikmati. Bahkan ada seorang peserta dari Turki, karena begitu excited berfoto, ponselnya pun ikut tercebur. Hati-hati Pak Prof!

Setelah dari Santuari Kelah, kami singgah ke taman herbal untuk melihat suasana taman dan merasakan ramuan herbal alami. Ada tiga jenis minuman herbal yang kami nikmati: tongkat ali, kacip fatimah, dan mahkota dewa. Untuk tongkat ali, sangat baik untuk stamina, namun jangan sampai overdosis ya. Sementara kacip fatimah lebih diutamakan untuk dikonsumsi oleh para wanita.

Dari sana, kami bergerak kembali ke jetty untuk seterusnya menikmati makan siang. Setiba di jetty, kami naik ke bus dan beranjak ke restoran yang berada di Pusat Penerangan Kenyir. Pemandangan danau yang indah tersaji dari atas restoran. Pengalaman yang sangat lengkap hari ini. Sebelum pulang, jangan lupa foto bersama. Ini adalah program melancong yang terakhir dari seluruh rangkaian acara conference. Terima kasih banyak panitia! Saatnya kembali ke penginapan.

China Town

Oiya, sebelum hari ini berlalu, di sore hari setelah tiba dari Danau Kenyir, saya dan teman menyempatkan diri untuk berjalan-jalan sekitar Pasar Payang, pasar tradisional warga Kuala Terengganu. Dari sana kami melintasi jalan-jalan sekitar yang banyak dihiasi oleh street art hingga tiba di China Town. Ternyata sedang ada acara Pesta Kebudayaan Cina Malaysia ke-34 yang dihadiri Menteri Besar Terengganu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun