[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Mas Ai dari Alfarecords (@nikomamora)"]
Untuk menentukan sebuah lagu layak masuk rekaman, menurut Ai adalah kualitas lagu tersebut dilihat dari lirik dan musiknya yang bisa menyentuh pasar. Selain itu, faktor penyanyi juga sangat mempengaruhi, mulai dari karakteristik suaranya, penampilan, dan juga sikap turut menjadi pertimbangan tersendiri.
Pihak label sendiri mengatakan bahwa musik Indonesia saat ini masih menjadi industri yang menjanjikan bahkan untuk tingkat Asia Tenggara. Oleh karena itu, label harus bekerja keras untuk mencari bakat-bakat terbaik dalam mencipta lagu. Namun tantangan memang berat terutama menghadapi pembajakan yang sudah sejak lama merajalela. Pihak label mengatakan akan terus bekerja keras dan mengharapkan apresiasi dari masyarakat untuk bisa mendukung musik Indonesia. Hanya Kuasa Tuhan yang bisa menghindarkan dari pembajakan maupun kompetisi yang tidak sehat di industri musik.
Di era internet saat ini, tidak sulit untuk memasarkan sebuah lagu. Oleh karena itu, pihak label sendiri terus berupaya agar lagu-lagu yang dihasilkan dapat dinikmati masyarakat dan terutama dapat memberikan imbalan yang layak kepada label dan penyanyinya. Label akan terus berupaya menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang dapat membangun industri musik, seperti Youtube dan KFC.
Sejauh saya mengikuti acara tersebut, saya merasakan bahwa membuat sebuah lagu adalah sebuah tantangan, terkadang gampang terkadang sulit namun memberikan kepuasan, tidak hanya kepada penciptanya, namun juga kepada masyarakat sebagai pendengar. Di samping bakat, latihan yang banyak pun ternyata dapat menambah kemampuan untuk mencipta lagu. Seniman pencipta lagu dan penyanyi ibarat pembentuk rasa kepada orang banyak. Dengan adanya lagu, bisa mengkondisikan suasana hati pendengarnya.
Semoga ke depan semakin banyak lagu-lagu berkualitas yang dihasilkan oleh bakat-bakat anak negeri. Masih ingat dengan lagu band Wali yang dinyanyikan oleh penyanyi pop asal negara Malta, Fabrizio Faniello menjadi I No I Can Do? Ini merupakan sebuah bukti dari kualitas pencipta lagu asal Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan luar negeri.
Sedikit masukan untuk para pegiat musik dan juga label rekaman agar memperbanyak kolaborasi antara penyanyi pendatang baru dengan penyanyi kondang yang dalam hal ini bisa berkaca dengan musik Amerika. Kebanyakan penyanyi pendatang baru dikolaborasikan (featuring) dengan penyanyi yang sudah dikenal. Dengan seperti itu, kebanyakan pendengar akan mencari tahu terhadap penyanyi pendatang baru tersebut yang otomatis akan menjadikan lagu-lagu karya terbaru pun terpasarkan dengan luas dan tentu diharapkan menjadi lagu-lagu yang melegenda.
Acara Kompasiana Ngulik memang sangat menarik dan mengasyikkan. Sudah dapat info, dihibur penyanyi, dapat souvenir, dapat hadiah voucher, perut kenyang, hati senang dan terutama bisa foto bareng artisnya. Hehehe..
[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Selfie yuk mas Rega... (@nikomamora)"]
[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Foto bersama Kompasianer"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H