Mohon tunggu...
Nikolas AldoNovelio
Nikolas AldoNovelio Mohon Tunggu... Tutor - Karyawan Swasta

Lahir di Semarang anak pertama dari 3 bersaudara lulusan S1 PGSD SANATA DHARMA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa Dasar Terbentuknya Sekolah Katolik Negeri?

28 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 28 Mei 2024   08:15 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan sangatlah penting untuk keberlangsungan hidup manusia, Pendidikan juga sebagai dasar untuk menentukan kualitas hidup seseorang baik untuk dirinya sendiri, keluarga dan untuk kemajuan berbangsa dan bernegara. Pada umumnya  orang tua  di Indonesia banyak memilih sekolah yang terbaik untuk kemajuan putra putrinya. Sedangkan di Indonesia hanya ada dua  jenis terbentuknya sekolah yaitu sekolah Negeri adalah sekolah yang dioperasikan atau disediakan oleh pemerintah dengan segala fasilitas gratis, mulai dari kelas hingga guru digaji oleh pemerintah untuk memberikan fasilitas kepada rakyat Indonesia, sedangkan sekolah swasta adalah lembaga pendidikan yang didirikan dan dikelola oleh perorangan, organisasi masyarakat, atau yayasan berbadan hukum. 

Sekolah swasta tidak bergantung pada pemerintah pusat atau daerah untuk membiayai dana abadi mereka. Namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui eksistensi sekolah-sekolah katolik berstatus negeri tersebut. Apalagi semua sekolah tersebut berlokasi di luar Jawa sehingga takkerap menghiasi pemberitaan di media. Perjalanan beberapa sekolah pionir ini juga terhitung masih seumur jagung.

Di Indonesia pihak swasta diberikan kebebasan untuk mengembangkan serta menarik minat masyarakat untuk membangun sarana pendidikan baik sekolah, sumber daya manusia (Tenaga pendidik, karyawan serta peserta didik secara mandiri atau kelembagaan) yang berlatarbelakang dengan agama yang ada di Indonesia   

 

Belum lama ini ada santer Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik akan membangun 4 Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Negeri pada tahun 2024-2025. Sekolah Menengah Agama Katolik Negeri itu akan dibangun di Kabupaten Nias Sumatera Utara dan Kabupaten Nageko NTT. Pada kesempatan ini penulis mengutip pernyaan dari Menteri Agama Indonesia K.H.Yaqut Cholil Qoumas atau dikenal sebagai Gus Yaqut berpendapat bahwa Menurutnya, negara tidak boleh merasa nyaman atas adanya sejumlah pihak swasta yang sudah mampu mendirikan sekolah beragama Katolik dengan kualitas yang baik.

"Kalau mau dapat prestasi, buat sendiri sekolahnya. Saya yakin dengan sumber daya kita yang tidak terbatas, kita bisa, apalagi kita sudah disediakan semuanya," tuturnya. 

Maksud perkataan Menteri Agama adalah beliau tidak senang jika ada beberapa mampu mendirikan sekolah dengan kualitas yang baik sedangkan masih banyak pihak swasta lain yang membutuhkan bantuan untuk mengikthiarkan niat dalam membangun sekolah untuk masyarakat Indonesia untuk kepentingan bangsa dan negara dengan memaksimalkan cara dan upaya serta pentingnya komunikasi dari pihak pemerinath dan pemerintah pusat untuk kemajuan pendidikan di Indonesia Pembangunan dan pengembangan kualitas lembaga pendidikan keagamaan Katolik tersebut merupakan satu dari empat program layanan yang baru saja diluncurkan oleh Kemenag. 

Program lain adalah pertama, percepatan penyelesaian perizinan rumah ibadah Katolik yang bermasalah. Kedua, penyiapan kitab suci braille untuk penyandang disabilitas sensorik netra dan disabilitas rungu wicara melalui bahasa isyarat dan audio book Ketiga, bantuan fasilitas rumah ibadah untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang tersebar di 11 provinsi maupun daerah non-3T yang tersebar di 27 provinsi.

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyambut baik usulan Kementerian Agama mengenai pembentukan Sekolah Menengah Katolik Negeri sebagai satuan pendidikan keagamaan Katolik yang dimiliki pemerintah. Sekretaris Jenderal KWI Paskalis Bruno Syukur mengatakan pihaknya sangat mendukung program tersebut mengingat beberapa keuskupan telah mendirikan Sekolah Menengah Negeri Katolik sehingga akan semakin menyempurnakan fasilitas pendidikan yang ada. “Jadi, kita siap untuk itu karena memang di beberapa tempat kita sudah mulai juga di tingkat TK yang disebut Taman Seminari. Akan ada dua SMAK yang dari awal langsung berstatus negeri di wilayah Nias, Provinsi Sumatera Utara dan Nagekeo di NTT," kata Direktur Pendidikan Katolik Kemenag, Salman Habeahan melalui keterangan di Jakarta, Minggu, 19 Mei 2024. Salman mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Pemerintah Kabupaten Nias dalam menyiapkan 10 hektare lahan untuk pembangunan SMAK negeri di dua wilayah tersebut. Selain pembangunan dua SMAK negeri, ia juga mengungkapkan pihaknya juga sedang mengusahakan dua SMAK swasta yang mengalami kesulitan untuk di-negeri-kan.

 

Adanya sekolah keagamaan Katolik merupakan salah satu wujud pengayoman Kemenag kepada seluruh agama. Hal ini termaktub dalam Peraturan Pemerintah (PP) 55/2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Bayu mengatakan, “Ini adalah PP yang menjadi babon (sumber) kami di Kementerian Agama yang mengelola sekolah-sekolah keagamaan. Baik itu di pendidikan Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan juga Konghucu” Secara spesifik, PP 55/2007 meregulasi pendidikan keagamaan Katolik di bagian ketiga yang memuat pasal 31 hingga pasal 37. Disana disebutkan pendidikan keagamaan Katolik diselenggarakan pada jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun