Mohon tunggu...
Nikodemus Yudho Sulistyo
Nikodemus Yudho Sulistyo Mohon Tunggu... Dosen - Menulis memberikan saya ruang untuk berdiskusi pada diri sendiri.

Saya bergabung di Kompasiana sekedar untuk berbagi mengenai beragam hal. Saya menyenangi semua yang berhubungan dengan bahasa, sosial, budaya dan filosofi. Untuk konten yang berhubungan dengan kritik sastra, dapat juga ditonton di kanal YouTube saya yang bisa diklik di link profil.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indra Kenz dan Babi Ngepet

30 Maret 2022   08:52 Diperbarui: 30 Maret 2022   08:56 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggambaran Karakter Babi Ngepet (Celeng) dalam Pewayangan Jawa

Korupsi juga merupakan praktik kejahatan dan pencurian untuk mendapatkan kekayaan secara cepat dengan cara menyalahgunakan jabatan dan wewenang. Budaya suap-menyuap dan menilep uang yang bukan haknya sudah mengakar dalam budaya masyarakat kita untuk mempermudah semua urusan. Sistem, struktur dan proses bukanlah tema utama dalam usaha mencapai keberhasilan, apalagi bila pencapaian tertinggi itu diukur dari uang dan kekayaan.

Saya malah khawatir, kemarahan masyarakat pada para koruptor dan Indra Kenz serta Doni Salmanan hanyalah representasi kekesalan kita karena tidak berada dalam posisi mereka, bukan karena benci dengan budaya korupsi dan kekayaan instan tersebut. Kalau sudah begini, bisa dikatakan, Indra Kenz, Doni Salmanan dan babi ngepet adalah juga representasi keinginan dan mimpi kita untuk menjadi kaya secara instan yang sudah tertanam bagai chip sejak ratusan tahun yang lalu di alam akar budaya bangsa ini yang sudah mulai harus disadari dan diubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun