Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Berdagang Ya, Berperang Ya

7 Maret 2022   19:06 Diperbarui: 10 Maret 2022   00:31 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Interdependensi ekonomi dari perdagangan dan investasi lintas negara memicu konflik komunitas. Ekspansi kapital menyebabkan konflik lahan. 

Kerusakan lingkungan oleh kapitalisme perkebunan dan industri perkayuan juga menimbulkan perang kecil antar rakyat dan negara, antara rakyat dan perusahaan. 

Ekspansi modal juga memicu perang lain yakni perang atas ruang. Pertumbuhan investasi pariwisata, misalnya, menimbulkan konflik lahan di sepanjang pantai-pantai Labuan Bajo dan Flores.

Penutup

Janji kemakmuran dan perdamaian yang ditawarkan globalisasi ekonomi tidak terpenuhi. Sumbernya terletak dalam logika kapitalisme itu sendiri. 

Agar hidup dan bertahan, kapitalisme harus beranak pinak dan berakumilasi. Makin banyak 'anak' dalam bentuk investasi, makin untung dan makin bertumbuh. 

Logika akumulasi tidak bisa berdamai dengan logika distribusi. Kemakmuran yang merata membutuhkan akumulasi lebih kecil atau paling tidak seimbang dengan distribusi. 

Ekonomi global tidak bisa berekspansi tanpa logika akumulasi yang eksploitatif. Tanpa upaya sadar mendorong pemerataan, globalisasi kapialisme tidak berujung perdamaian, tapi konflik dan perang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun