Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nasihat Ibu untuk Anaknya

5 Januari 2022   18:00 Diperbarui: 5 Januari 2022   18:49 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jejak-jejakmu akan sepi meniti angin

berlari sepanjang sepanjang bukit

Sedang lanskap kehilangan rerumputan

dimamah kerbau kemarau

mungkin tiada lagi  kumpulan  sejuk

cuma  debu  tertinggal di buku kakimu

yang telah melepaskan masa kecil di teluk

Nak

berjalanlah terus, meski nujum terasa buntu

meski peluhmu melepuhkan tengkuk

karna engkau tahu kebenaran tidak butuh sekutu

ia adalah peziarah tunggal

selalu rindu cahaya suar di pelabuhan dalam

Engkau tahu, kebenaran itu  elang merah

terbang sendirian menunggang pusaran udara

dengan mata  awas untuk menemukan jawaban

di antara bayangan hitam persoalan

Kebenaran tak pernah mencari aliansi

pada gerombolan pipit

ribut sendiri saat mencuri padi milik rakyat kecil

Dalam kebenaran, hendaklah kau  menapak

gemulai rumput jangan diturut

tugu batu gunung adalah pratanda diwariskan moyang

tempat kakimu menemukan fondasi

dan keputusan berjumpa tumpuan

dalam jalan  matamu hendaklah  awas

pada jejak para perompak

yang tercatat di rebahan ilalang

Jika hatimu resah 

dengarkan bisikan  alam

yang meminjam suara elang merah

membuka setapak sepanjang pematang  

menuntun kemana kaki meski mendaki

Jika jiwamu remuk, kenangkan  Ibu

menantimu di gunungnya yang biru

dengan buah dada penuh dan rimbun

Yogya, July 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun