Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumah Cahaya

24 Desember 2021   06:51 Diperbarui: 24 Desember 2021   07:00 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

membisiki  murai bercinta

saat telurkan cahaya telah tiba

Melihat kemarahan,

mata itu mengirim cahaya pada awan

awan mengedipkan mata pada  hutan

: lepaskan oksigen  dalam sepoi

mencipta rasa tenang di paru-paru lapuk

jantung yang menderu agar berdegub  lembut

Pada malam  yang merangkul rasa bosan

mata cahaya itu  datang ke ranjang

yang telah direciki air suci

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun