Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kapitalisme Kesepian

23 Desember 2021   01:34 Diperbarui: 11 Maret 2022   18:52 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://lifestyle.kompas.com/read/2018/10/10/161801020/

Cara lain menghadapi kesepian adalah 'mencintai sepi' itu sendiri. Kesepian dapat menjadi sangat produktif kalau dicintai. Cara mencintai sepi adalah menulis, melukis atau berkebun. Ketika jauh dari keluarga saat studi, kadang-kadang saya diserang  kesepian luar biasa. Apa yang lakukan adalah 'mengungsi' ke perpustakaan, ke dalam tulisan-tulisan. Salah satu kegiatan adalah belajar menulis puisi. 

Seorang sastrawan yang saya minta mengkritik puisi-puisi itu bertanya, "mengapa puisi-puisimu terkesan gelap dan misterius?". Karena mereka lahir dari Rahim rasa sepi. Puisi-puisi itu jadi  penawar yang menjinakkan kesepian. Setiap orang memiliki cara sendiri-sendiri menghadapi kesepian. Satu yang harus dicatat, jangan kalah pada kesepian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun