Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Akhir Tahun

12 Desember 2021   07:35 Diperbarui: 12 Desember 2021   07:40 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau yang bersamaku

Berupa matahari  yang selalu bangun pagi

Berupa gelap malam larut di pembaringan

Mengeram mimpi hitam dan merah

Tak lama lagi kapal waktu menanti

Anak-anakmu datang dalam tanggalan

entah dengan senyuman atau wajah marah

entah dengan wajah bersinar atau gelap

bernafsu kemusnahan dan huru-hara

datang dari hati duka lara

Kau yang bersamaku tak lama

Beranjak dari ruang zaman

Rusak  oleh  luka hujatan

membanjir dari hati yang kering

Kerontang  tanpa cinta

Dahaga oleh kuasa, miskin olah fikir

Fana oleh hasrat,

mengerangkeng Tuhan di suaka prasangka

Kita ini manusia, kawan

sabar menetak setapak ke semesta kebaikan

sehat akal menelusur darah sebagai saudara

dan menggembalakan burung-burung perdamaian

sepanjang  lembah dan kampung

rimbun oleh wajah belang suku bangsa

Kita ini manusia, kawan

gandrung pada rasa bahagia

menolak pedang, tak cinta pertengkaran

tahun mendatang itu ujian pilihan ganda

Menjadi sumber mala petaka

Membangun infrastruktur  kebaikan

Menjadi sumber kepedihan

Membuat anak-anak tertawa

B dan D yang terbaik

Yang kekal itu pertemuan. Di pintu itu saat ia menghitung.

Sedang kita tak bisa  berlindung di balik alasan  pikun.

Yogya, Desember 2016.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun