Mohon tunggu...
NIKMATUS ZAHRO
NIKMATUS ZAHRO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PIPS UIN Malang

A girl who is blessed with beauty and intelligence

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Stop Membandingkan Kecerdasan Anak! Ini Penjelasan Gardner

12 Oktober 2022   06:39 Diperbarui: 12 Oktober 2022   06:40 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

8. Naturalistik

Menikmati dan suka dengan alam. Berkemampuan baik dalam mengenali pola dan klasifikasi flora, fauna, benda alam lainnya.

9. Eksistensial

Tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan dan keberadaan manusia. Memiliki pertanyaan tentang siapa aku, kenapa aku ada, makna hidup, asal-usul keberadaan suatu hal, dsb.

   

Dari penjelasan Gardner dalam teorinya yang berjudul multiple intelligences kita dapat mengetahui bahwa banyak sekali jenis kecerdasan yang ada dalam diri manusia. Dan tingkat kecerdasan pada masing-masing tipe kecerdasan itu berbeda antara satu anak dan anak yang lain. Mungkin saja seorang anak yang jago melukis, tapi tidak terlalu pandai dalam perhitungan matematika, dsb. 

Jadi, stop membandingkan kecerdasan anak ya mom's & dad's. Jangan memaksakan anak untuk menjadi seperti anak yang lain. Setiap anak itu cerdas dengan tipe kecerdasan mereka masing-masing. Kecerdasan adalah bentuk anugerah Allah kepada kita semua yang harus selalu kita syukuri. Daripada membandingkan kecerdasan anak, lebih baik mulai sekarang kita mulai mencari tahu tipe kecerdasan apa yang dimiliki oleh anak kita. 

Dengan mengetahui tipe kecerdasan yang dimiliki, maka kita dapat mengarahkan anak kita untuk terus mengasahnya sehingga bisa berkembang dengan baik dan mencapai prestasi yang gemilang. Dan jangan lupa untuk selalu menghargai dan mengapresiasi setiap proses maupun pencapaian yang telah dibuat oleh anak kita.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun