Mohon tunggu...
Nikmatul Sugiyarto
Nikmatul Sugiyarto Mohon Tunggu... Tutor - Tutor

Berekspresi tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Nilai Buku Lewat Covernya Saja, Kawan

21 Desember 2022   22:17 Diperbarui: 21 Desember 2022   22:20 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Pojoksatu.id

Pernak-pernik cantik di etalase berhasil memanjakan mata setiap orang yang melihatnya. Saat kutanyai tentang cerita dari barang-barang tersebut, dengan antusiasnya dia menjlentrehkan satu persatu benda koleksinya itu. Itu semua barangnya ARMY.

Kupikir ARMY yang dimaksud adalah tim si baju loreng-loreng, tapi kemudian dia mengoreksi persepsiku yang salah. ARMY yang dia maksud adalah nama penggemar dari BTS (Bangtan Sonyeondan). Ya, sekarang ini Indonesia memang sedang dilanda demam K-POP.

Apa sih K-POP? Itu lhoh kawan, musik populer dari negara Gingseng. Boyband dan girlband asal Korea Selatan itu berhasil mencuri perhatian kawula muda. Tidak hanya di Indonesia, tapi sudah merebak ke seluruh negara.

Ya salah satu boyband sang sudah tour keliling dunia itu BTS tadi, hingga salah satu personilnya dipercayai menjadi maskot yang membawakan lagu FIFA World Cup 2022 di Qatar. Fansnya yang tersebar di seantero dunia pun merasa bangga dengan prestasi yang diraih idola mereka itu.

Termasuk sepupuku yang menggilai pria yang tergabung dalam grup band BTS itu. Girang sekali saat dia lihat Jeon Jongkook melantunkan lagu "Dreamers" yang menjadi pengiring dalam kompetisi sepak bola dunia.

Tapi jangan salah, banyak masyarakat dari Indonesia ini yang masih memandang sebelah mata mereka yang berada di barisan K-popers. Bukan masalah yang besar, karena masyarakat belum tahu apa saja kegiatan di balik bilik penggemar K-POP ini.

Dibalik dukung-mendukung idola mereka, ada kegiatan sosial besar yang sering mereka lakukan di tanah air ini. Partisipasi mereka dalam membantu masyarakat yang sedang terkena musibah bencana alam hampir tidak pernah absen.

Rasa nasionalisme mereka pun juga tidak meluntur hanya karena kekaguman mereka terhadap para artis di Korea Selatan. Mereka juga masih mendukung aktivitas negara yang tentunya bernilai positif.

Bukan hanya dalam bidang sosial, beberapa aksi kolektif terus digaungkan oleh kelompok penggemar K-Pop itu. Dari bidang lingkungan hingga politik, berhasil mereka suarakan lewat tindakan-tindakan positif.

Jadi di balik steorotipe mereka perihal hanya menghambur-hamburkan duit dan tidak mencintai produk dalam negeri itu ada hal yang luar biasa mereka lakukan. Sama halnya dengan mereka para haters yang menyebut Ganjar Pranowo didukung oleh para barisan Taipan.

Aku hanya ketawa, dari jaman kapan sih itu kehoax-annya menjamur. Oh, mereka ini pikun sepertinya, baru diingatkan nanti sudah lupa lagi.

Atau memang ngeyel, jadi sudah dikasih tau tetap kekeh menjadikan potret gubernur Jawa Tengah dengan Dubes Korsel itu sebagai bahan untuk memprovokasi rakyat.

Aneh saja rasanya, percaya diri sekali menebar hoax kemana-mana. Demi apa sih? Urat malunya dimana ya? Udah putuskah rasa malunya? Banyak pertanyaan mencuat di kepalaku. Hal itu benar-benar mengundang gelak tawa siapapun yang menyaksikan dan yang mengetahui faktanya.

Apalagi saat dalam gambar digital itu diberi keterangan "Ganjar Pranowo didukung 9 Taipan". Aku yang memang dasarnya receh, jika mengingat keterangan itu selalu berhasil mengundang riuh tawa yang keluar dari mulutku.

Tapi it's okey, mungkin mereka bener-bener kepepet, mau menjelekkan suhunya Jateng itu tapi tidak ada bahan yang dipakai. Akhirnya mereka menjadikan konten positif menjadi negatif di mata rakyat.

Ya, dengan sengaja mereka merusak sudut pandang rakyat tentang Ganjar Pranowo melalui selebaran digital.

Oke, itulah yang menjadi tugas kita yang masih sehat akal dan nalarnya lah, yang menunjukkan faktanya, agar rakyat tidak salah kaprah. Tentunya supaya rakyat juga tidak terprovokasi dengan fitnah kejam nan keji itu.

Oke, mari kita kulik, dibalik potret Ganjar dan barisan para pejabat negara tersebut. Jadi potret yang menggambarkan Ganjar Pranowo yang dihimpit para orang luar itu bukan orang Taipan, kawan. Tapi mereka adalah satu tim yang datang dari Korea Selatan.

Ya, itu tamu dari kedutaan besar Korea Selatan untuk Indonesia. Banyak pembahasan dalam kunjungan bulan Juni lalu. salah satunya membahas tentang budaya yang memungkinkan untuk dikolaborasikan dengan budaya mereka.

Tak lupa Ganjar juga menyapa para generasi milenial yang menjadi penggemar K-popers di akun instagramnya. Bukan hanya itu saja nyatanya dalam postingannya kala itu juga menyebutkan bahasan tentang investasi yang akan mereka jalin ke depannya.

Bukan hanya sekali si gubernur mendapat kunjungan dari dubes, tapi sudah berkali-kali. Tentu saja karena Jateng selalu terbuka perihal investasi yang membantu pertumbuhan ekonomi di wilayahnya hingga dampak positifnya kembali ke negara.

Tak heran di tahun 2022 ini Jateng menjadi hattrick juara layanan investasi. Tiga kali berturut-turut penghargaan besar itu hinggap di kota padat penduduk ini.

Penghargaan itu di serahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amien pada acara Anugerah Layanan Investasi (ALI) tahun 2022. Tak lantas besar kepala, bersama jajarannya Ganjar terus membawa Jateng Go Internasional lewat program-programnya yang memberdayakan rakyatnya.

Tindakan yang dilakukan Ganjar menjalin persahabatan dengan Dubes Korsel itu memang mencuri perhatian publik. Dari hubungan keduanya pula, budaya bisa dilestarikan dengan memperkenalkan budaya negara yang kita miliki ke luar negeri.

Jadi tidak berhenti di K-POP yang masuk ke Indonesia, tapi kekayaan budaya Indonesia pun juga dikenal Korsel lewat jalinan erat para pejabat negara.

Ya seperti itulah suatu hal yang bermula dari pemikiran negatif melalui covernya. Jika kita buka apa isinya, kita baru tahu apa yang ada di dalamnya. Namanya saja stereotip ya kawan, pasti ada-ada aja yang bikin jelek pandangan.

Nikmatul Sugiyarto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun