Mohon tunggu...
Nikmatul Sugiyarto
Nikmatul Sugiyarto Mohon Tunggu... Tutor - Tutor

Berekspresi tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mencla-Mencle

18 November 2022   17:03 Diperbarui: 18 November 2022   17:12 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Detik.com ; CNN Indonesia

Kemungkinan besar Desmond itu dibayar, atau lebih parahnya ditawari hal yang sangat besar lagi dari pada uang. Pak Desmond yang terhormat, dibayar berapa sih sampai tega banget menjatuhkan fitnah kepada sosok jangkung itu?

Wuah, pikiranku jahat sekali, tapi lebih jahat lagi apa yang dilakukan Ketua DPP Partai Gerindra itu. Dia terang-terangan memfitnah Ganjar Pranowo dalam kasus Wadas. Kasus itu cukup sensitif, tapi Desmond nekat mempermainkan kepercayaan rakyat kepada Ganjar.

Tidak kusangka orang yang mengatakan kebenaran kemarin, di kemudian hari mengatakan tuduhan yang berbanding terbalik dengan faktanya. Desmond mencoba merusak kepercayaan rakyat pada gubernur satu itu.

Kebenarannya, sudah 92% warga Wadas pemilik tanah telah menyetujui pembebasan lahan. Mereka pun sudah menerima pembayaran. Tuan tanah mendapatkan keuntungan yang jauh dari perkiraan. Ada yang mendapat ratusan juta, hingga milyaran rupiah.

Mereka yang dulu berhati keras kini melunak karena sudah tahu-menahu perihal proyek pemerintah itu. Dengan hati yang lapang, mereka bersedia menjual tanahnya kepada pemerintah. Tentu tidak ada paksaan dalam keputusan yang mereka ambil. Semua murni dari kerelaan hati mereka. 

Memang, masih tersisa 8% yang belum bisa mengorbankan tanahnya untuk proyek besar itu. Namun pembicaraan dari hati ke hati terus berlangsung, situasinyapun sudah berbeda, sudah jauh kondusif. 

Lalu suasana tenang itu coba diporak-porandakan oleh Desmond. Bejatnya tindakan Desmond itu tidak mencerminkan dengan posisinya saat ini. Dia bukan lagi wakil rakyat tapi sudah turun jabatan menjadi provokator.

Kenapa targetnya hanya Ganjar? Padahal proyek Bendungan Bener yang menjadi sebab kebutuhan batu Andesit dari Wadas itu adalah proyek besar yang dicanangkan oleh Kementerian PUPR Cq BBWS Serayu Opak.

Kejadian represifitas kepada warga pada waktu pengukuran lahan itu juga merupakan tanggung jawab dari pihak kepolisian. Tapi kenapa bisa nama Ganjar yang terus diseret?

Apakah hanya karena posisi Wadas yang berada di Purworejo, yang masuk wilayah Jateng, lalu semua kesalahan dilemparkan untuk gubernur berambut putih itu? 

Banyak pertanyaan yang mencuat, banyak pula dugaan dari berbagai sudut pandang. Semakin banyak hipotesis yang bermunculan. Tapi yang jelas, ini semua berkaitan dengan politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun