Gayengnya Jateng sangat terlihat dalam setiap event apalagi kehadiran sang Gubernur yang pastinya menambah kebungahan rakyat.
Suasana menjadi petjah lewat raut gembira yang terpancar dari setiap wajah rakyat. Hal itu menjadi tanda bahwa sang gubernur selalu berhasil menciptakan keharmonisan hubungan dengan rakyatnya.Â
Entah kebetulan apa yang nampak dari dua tokoh itu, saat potret keduanya menampakkan kesamaan warna rambut. Kekompakkan selanjutnya mereka tunjukkan saat memperlihatkan kain batik yang menjuntai cantik di leher keduanya.
Penampilan mereka ini menampakkan aura anggun sebagai putra bangsa. Rasa penasaranku mencuat tiba-tiba saat obrolan mereka tersorot oleh publik. Jadi, kira-kira apa topik obrolan mereka?Â
Aku coba-coba menebak, melihat dari latar belakang dua laki-laki paruh baya itu yang kaya akan pengetahuan tentang pemerintah.
Satu hal dari mereka yang begitu menonjol. Kalau Iwan Fals terkenal akan lagunya yang menceritakan tikus-tikus berdasi negeri ini, Ganjarlah yang memulai aksinya untuk membasmi tikus-tikus berdasi itu.
Tentu keduanya berjalan seirama, sejajar seperti rel kereta api. Kecintaan mereka terhadap tanah air terlihat dari karya dan partisipasi mereka masing-masing dalam membangun negeri ini.
Keduanya adalah tokoh yang banyak menginspirasi anak-anak muda negeri ini. Entah itu pengabdiannya terhadap negara ataupun lewat karya-karya yang membuat negara ini ramai akan prestasi.
Tidak sedikit orang mengira pertemuan Iwan dengan sang gubernur itu berhubungan dengan dunia politik yang dinaunginya. Tidak ada yang memebenarkan dan tidak ada yang menyalahkan.
Interpretasi netizen ataupun rakyat memang banyak, apalagi situasi mencekam menuju kontestasi pilpres seperti saat ini. Banyak penilaian dari mereka yang selalu dihubungkan dengan capres ataupun pilpres mendatang.
Seperti yang digaungkan oleh para penduduk yang tinggal di dalamnya, dunia politik itu dinamis. Para pendukungnyapun dengan senang hati mengikuti kedinamisan itu, asal jalannya tidak melenceng saja.