Â
"Saya itu pengagum Mas Iwan sejak kecil. Setiap kali beliau konser, aku adhol kathok (jual celana) biar bisa nonton konsernya,", kenang Ganjar semasa asyiknya dulu.
Siapa sangka, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diidolakan jutaan orang, ternyata juga punya idola. Perjuangannya untuk hadir melihat idolanya manggung memang totalitas hingga merelakan beberapa buah celananya.
Rasa keprihatinan masa mudanya datang tidak hanya dalam kelangsungan hidupnya, tapi juga demi melihat idolanya beraksi. Â Â
Bertemu dengan idola? siapa sih yang enggak pengen?Â
Kekaguman Ganjar dengan sang musisi, ia ceritakan blak-blakan dalam acara Borobudur Marathon.
Sosok jangkung itu sudah mengidolakan Iwan Fals dari jaman bahula, tapi beberapa kesempatan yang menghadirkan musisi ternama itu dalam acara, dia tidak bisa menikmati alunan suara sang idola.Â
Ganjar itukan tim di balik layar, dia hanya menjadi panitia saja saat sang legend manggung. Keubyekan di balik panggung membuatnya tidak sempat sekedar menikmati penampilan sang idola.
Hanya bisa mendengar, dan sedikit memandang dari balik panggung. Boro-boro menyapa langsung, melihat secara langsung dari kejauhan saja dirinya sudah bersyukur.Â
Maka seperti peserta yang ikut hadir menikmati lagu sang legend, dirinya sangat senang bisa berdiri di atas panggung bersama sang musisi yang terkenal dengan tembang Bento si tokoh papan atas itu.Â
Gubernur Jawa Tengah itu menunjukkan aksinya berdendang bersama sang idola. Jiwa muda keduanya berhasil membangkitkan para peserta, keriuhan duo idola itu berhasil mengusir rasa lelah seusai lari marathon. Terbukti keriangan mereka terlihat saat menyanyikan lagu bersama sang musisi dan suhunya Jateng itu.
Gayengnya Jateng sangat terlihat dalam setiap event apalagi kehadiran sang Gubernur yang pastinya menambah kebungahan rakyat.
Suasana menjadi petjah lewat raut gembira yang terpancar dari setiap wajah rakyat. Hal itu menjadi tanda bahwa sang gubernur selalu berhasil menciptakan keharmonisan hubungan dengan rakyatnya.Â
Entah kebetulan apa yang nampak dari dua tokoh itu, saat potret keduanya menampakkan kesamaan warna rambut. Kekompakkan selanjutnya mereka tunjukkan saat memperlihatkan kain batik yang menjuntai cantik di leher keduanya.
Penampilan mereka ini menampakkan aura anggun sebagai putra bangsa. Rasa penasaranku mencuat tiba-tiba saat obrolan mereka tersorot oleh publik. Jadi, kira-kira apa topik obrolan mereka?Â
Aku coba-coba menebak, melihat dari latar belakang dua laki-laki paruh baya itu yang kaya akan pengetahuan tentang pemerintah.
Satu hal dari mereka yang begitu menonjol. Kalau Iwan Fals terkenal akan lagunya yang menceritakan tikus-tikus berdasi negeri ini, Ganjarlah yang memulai aksinya untuk membasmi tikus-tikus berdasi itu.
Tentu keduanya berjalan seirama, sejajar seperti rel kereta api. Kecintaan mereka terhadap tanah air terlihat dari karya dan partisipasi mereka masing-masing dalam membangun negeri ini.
Keduanya adalah tokoh yang banyak menginspirasi anak-anak muda negeri ini. Entah itu pengabdiannya terhadap negara ataupun lewat karya-karya yang membuat negara ini ramai akan prestasi.
Tidak sedikit orang mengira pertemuan Iwan dengan sang gubernur itu berhubungan dengan dunia politik yang dinaunginya. Tidak ada yang memebenarkan dan tidak ada yang menyalahkan.
Interpretasi netizen ataupun rakyat memang banyak, apalagi situasi mencekam menuju kontestasi pilpres seperti saat ini. Banyak penilaian dari mereka yang selalu dihubungkan dengan capres ataupun pilpres mendatang.
Seperti yang digaungkan oleh para penduduk yang tinggal di dalamnya, dunia politik itu dinamis. Para pendukungnyapun dengan senang hati mengikuti kedinamisan itu, asal jalannya tidak melenceng saja.
Ya seperti hubungan harmonis yang tercipta antara anak bangsa ini. Iwan Fals selalu berfikir kritis terhadap pemerintahan.
Bukan hanya mengkritik kekurangan saja, dalam kapasitasnya sebagai rakyat jika dihadapkan tentang penyimpangan penilaian, dia juga tegas membela pemerintah demi kebenaran yang diselimuti huru-hara oleh beberapa oknum.
Tentu sorot kritisnya juga akan ia gunakan untuk menilai gubernur yang nantinya menjadi capres terkuat dalam pesta demokrasi mendatang.
Bukan hanya kenal, untuk mengetahui sosok pemimpin satu itu perlu interaksi. Ngobrol dan tahu bagaimana rekam jejaknya adalah analisis kuat yang dapat menyimpulkan pemimpin yang seperti apa dia.
Maka keyakinanku semakin besar ketika sang musisi kondang itu menemukan sosok gubernur yang cakap akan kepemimpinannya dalam perjalanannya di Magelang.
Kehadirannya di tengah-tengah rakyat dengan menggandeng musisi sekelas Iwan Fals untuk memberikan hiburan ditengah keletihan mereka adalah tanda, Ganjarlah pemimpin yang menyayangi rakyatnya.
Nikmatul Sugiyarto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H