Kalau sejak dahulu kita cenderung mengedepankan panji pemerintahan yang professional dan berwibawa. Apakah bukannya hal tersebut masih terus terbentur dengan penanaman nilai-nilai kesejatian bangsa yakni Pancasila. Oleh karenanya sudah seharusnya bangsa dan Negara ini mulai memikirkan haluan lain dalam pemerintahan yang adalah sentral penentu keberhasilan bangsa. Dengan mungkinnya mengganti atau menambah serta memasukan semangat Pancasila yang selama ini cenderung berkiblat pada semangat professional akan tetapi masih saja berdampak pemunculan masalah baru dalam pelaksanaan tugasnya. Sehingga dengan dimasukan semangat Pancasilais mampu membopong peringkat keberhasilan kinerja pemerintahan RI ke arah diharapkan masyarakat bangsa dan Negara untuk hidup berbangsa dan bernegara di masa akan datang yang jauh penyimpangan dan penyelewengan.
Memperhatikan akan kondisi Negara belakangan ini yang kian mendapat tusukan sana-sini. Maka ada baiknya kalangan pemerintahan mulai memikir langkah preventif akurat serta tepat mengantisipasi kemungkinan semakin meluasnya kondisi keterpurukan bangsa. Dengan bagaimana pemerintah (aparat pemerintah) sebagai wakil Allah di dunia bertindak sebagai Pilot Project pengejewantahan nilai-nilai dan semangat juang Pancasila secara baik dan tertanggungjawab murni dan konsekuen sesuai cita-cita dan harapan bersama sejak dahulu. Hal ini penting diperhatikan agar pelaksanaan roda pemerintahan di Negara ini berimplikasi wadah pembangkit semangat KeTuhanan, Kemanusian, Persatuan dan Kesatuan, Permufakatan juga Keadilan.Â
Aparat pemerintah sebagaimana diketahui PNS, TNI dan Polri yang dikatakan sebagai ujung tombak penyelamat bangsa. Memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat dalam memberikan teladan dan warna tertentu bagi penanaman nilai-nilai semangat kehidupan berbangsa di bawa panji Pancasila kepada masyarakat melalui tindak-tanduknya dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat bangsa dan Negara tercinta yakni NKRI.
Sebagai kelompok yang telah kepercayaan seluruh warga masyrakat bangsa untuk melayani, melindungi, mengamankan dan mengayomi seluruh kepentingan bangsa untuk maksud pencapaian tujuan dan semangat hidup berbangsa dan bernegara. Aparat Pemerintah perlu menyadari bahwa mereka adalah kepanjangan tangan Negara. Diberi kepercayaan dan tanggungjawab mengatur dan mengurus rumah tangga Negara dalam mengejar harapan dan cita-cita bangsa dengan berkiblat pada semangat Pancasila.
Sepadan dan bertolak dari hal tersebut maka adalah penting bagi para aparat pemerintah saat ini agar lebih bisa mengarah perhatian secara khusus pada setiap pelaksanaan tugas dan tangungjawab dan panggilan pelayanan. Mengacu pada upaya menjaga dan memelihara semangat perikehidupan kebangsaan berdasarkan Pancasila. Dengan demikian apapun HTAG akan mampu ditangkal terlebih dahulu oleh segala kebijakan yang mengarah pada pengejewantahan nilai dan semangat hidup bangsa yang berdasarkan Pancasila.
Aparat Pemerintah Pancasilais adalah wacana penting diperhatikan Republik saat ini, jika saja kita sekalian menginginkan segala pengabdian dan pelayanan aparatur pemerintah di Republik senantiasa berjalan sesuai amanat kenegaraan yakni upaya mengamankan kebijakan dan kepentingan Negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Mengedepankan dan menegakkan penanaman nilai-nilai dasar Pancasila dan UUD 1945 dalam pengabdian dan pelayanan secara optimal disetiap pelaksanaan tugas Aparat Pemerintah baik PNS, TNI dan Polri. Merupakan  langkah awal penting guna mencegah kecenderungan semakin berkembangnya semangat disintegrasi bangsa yang dipolitisir oleh individu dan kelompok-kelompok kecil tertentu yang sifatnya menggangu stabilitas nasional terutama terhadap eksistensi nilai-nilai Pancasila.
Mengusahakan kondisi Negara Pancasilais sebenarnya harus dimulai dari kalangan aparat pemerintah terlebih dahulu sebelum pemerintah harus menekan hal tersebut kepada Masyarakat yakni mengusahakan kondisi hidup masyarakat yang Pancasilais. Hal ini kenapa harus diutarakan dikesempatan ini mengingat kondisi Negara memang teramat memprihatinkan. Dibilang prihatin karena nilai-nilai Pancasila semakin ditinggalkan akibat lebih kepada semangat kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Bahkan jika diperhatikan aparat pemerintah sekarang ini pun masih terkesan cukup terkontaminasi semangat anti-Pancasila/tak bertanggungjawab atau lebih mengarah pada upaya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dibawa panji Bhinneka Tunggal Ika (biar berbeda-beda tapi tetap satu jua).
Pelaksanaan Pancasila secara murni dan konsekuen pada dasranya tidak terlepas dari makna hidup ke-Bhinneka-an. Kalau demikian adanya apakah selama ini dalam pengejewantahannya telah sesuai dengan yang diharapkan? Jawabannya ternyata masih salah kaprah dimana Pancasila masih dipahami bukan makna kemanunggalan seperti Bhinneka Tunggal Ika tapi cenderung pada memakanai Pancasila secara terpisah dan bukan fakta kemanunggalan atau biar berbeda-beda tapi tetap satu.
Hal tersebut adalah wujud kesalahan sistemik yang dialami bangsa kita ini dalam kehidupan berbangsa hingga saat ini. Bukan di masyarakat saja tapi di lingkungan pemerintahan apalagi parahnya lagi aparat penegak hukum dan keamanan pun mulai bermain-main dengan tugas dan tanggungjawabnya sehingga semangat kehidupan berbangsa dan bernegara pun cenderung disepeleh bagai tanpa beban dan dosa.
Ambil missal cenderung sinah sudah semangat pelayanan mengedepankan makna keBhinnekaan. Terbukti dengan banyak sudah pelayanan di pemerintahan cenderung berpihak dan mengutamakan atau mendahulukan kepentingan individu dan kelompok tertentu.
Mengenyampingkan semangat persatuan dan kesatuan tanpa pandang buluh atau NKRI hari mati bukan NKRI dimatikan (yang penting keluarga dan kelompok/etnik saya dulu lainnya kalau sempat). Semua ini diungkapkan pada dasarnya guna di jadikan perhatian khusus bagi pemerintah dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan dari waktu ke waktu. Agar ke depannya naluri dan jiwa Pancasilais di kalangan aparat pemerintahan benar mengakar dan bersemayam dalam hal pelaksanaan tugas dan pengabdian sesuai tugas dan panggilan sebagai pelayan, pelindung, pengayom serta Abdi Negara juga Abdi Masyarakat.