Mohon tunggu...
Nikmat Jujur
Nikmat Jujur Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Hanya Selingan

Anak jalanan tak pernah ngecap Pendidikan.... masih belajar nulis.... sekalipun banyak Cercaan mungkinnya ... tapi aku pingin nulis selalu.... tanpa ragu.... Putera Timur Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi RT yang Baik Adalah Kebanggaan dan Penghargaan Kelak Masyarakatnya

26 Mei 2016   16:13 Diperbarui: 26 Mei 2016   16:18 1884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada satu hal yang membuat saya terkadang menjadi berbangga sebagai seorang RT ketika setiap saatnya yang yang terhitung muda tapi karena dipercayakan sebagai pemimpin lingkungan siapapun dia yang bermukim di lingkungan mana kala saya lewat bersama istri pasti di sapa minimal pak RT atau Bapak. Kata pak RT dan bapaklah yang jujur membuat saya menjadi terbeben menjadi benar-benar bapak bagi lingkungan. Karena menurut saya bapak yang baik adalah bapak yang senantiasa memperhatikan nasib anak-anaknya. Jika anak sakit maka bapak yang merasakan itulah bapak yang baik dalam hemat pemikiran muda dan awam saat itu.

 

Perbuatan baik selalu dikenang dan dihargai

Delapan tahun sudah usia kepemimpinn saya sebagai seorang RT muda saat itu. Lingkungan RT yang saya pegang terhitung masyarakat tengah kota bukan pinggiran. Banyak sudah yang boleh saya buat memang jika saya tak harus pindah tempat tinggal karena tuntutan dan amanat penting orang tua saya saat itu saya pun masih tetap akan mendiami gubuk pribadi saya di lingkungan yang saya pimpin tapi itulah perjalan hidup akhirnya saya harus menyerahkan tugas saya kepada sesama yang lain di lingkungan.

Kata pepatah “apa yang dibuat itulah yang ditabur” jujur secara pribadi benar merasakan akan hal itu. Ketika saya tidak lagi bermukim di lingkungan yang pernah saya pimpin, sewaktu-waktu jika saya kemabli mengunjungi rumah pribadi saya yang dikontrakkan orang semua masyarakat lingkungan menyapa saya hampir di sepanjang jalan hingga ke tempat tinggal saya, mengajak ngobrol, disuruh mampir,  dibilang kok lupa lagi sama kita, dan masih banyak lagi pokok sulit saya ungkapkan.

Bahkan lebih luar biasa menurut saya banyak sudah bekas warga saya entah bekerja dikantor pemerintah, maupunpolisi dan tentara, pebisnis sekalipun ketika bertemu dengan saya cuman sapaan Pak RT masih tetap melekat sampai saat ini, cuman basa-basi saya katakan saya bukan Pak RT lagi masih dipanggil Pak RT. Jujur saja saya benar merasa tersanjung juga ketika bekas warga saya terkadang lantang memperkenalkan diri saya kepada sesame di sampingnya tau temannya ini Pak RT saya, padahal saya buka lagi RT…..Demikianlah cerita Indah dan kenangan yang tak mungkin saya lupa seumur hidup saya bahwa pernah menjadi RT yang terbaik bagi lingkungannya.  

Demikian sedikit cerita pengalaman saya ketika menjadi pemimpin kecil (RT di lingkungan) semoga apa yang say ceritakan sebagai kenyataan hidup saya ketika menjadi RT di usia muda bisa menjadi pelajaran bagi teman lainnya. Hanya satu pesan saya “berbuatlah yang terbaik sepanjang masih bisa” juga “jangan tanyakan apa yang kamu dapat tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan” karena dengan demikian kita semua akan mendapat kepuasan, kebanggaan, kenikmatan, juga banyak tanda heran yang mengherankan karena “berkat Tuhan tak tentu waktunya bisa cepat bisa juga lambat, mungkin bukan sekarang tapi besok pasti”

“Salam bahagia bersama kenangan dan kerinduan”

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun