Mohon tunggu...
Nikmat Jujur
Nikmat Jujur Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Hanya Selingan

Anak jalanan tak pernah ngecap Pendidikan.... masih belajar nulis.... sekalipun banyak Cercaan mungkinnya ... tapi aku pingin nulis selalu.... tanpa ragu.... Putera Timur Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bantu Tugas Polisi dengan Waspadai Bertemunya Niat dan Kesempatan

21 Mei 2016   10:53 Diperbarui: 21 Mei 2016   11:06 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kejahatan di Republik boleh kata sulit terbendung belakangan ini. Perkembangan populasi penduduk terkesan bergerak bersamaan kasus kejahatan. Kita katakan semua kejadian itu muncul karena tekanan masalah ini dan itu, terhimpit masalah ini dan itu, ada juga kita dengar sebab ini akibatnya itu atau lantaran ini mempengaruhi ini akibatnya begitu. Singkatnya punya hubungan sebab akibat serta hubungan saling mempengaruhi.

Kalau dikatakan kepolisian sebagai aparat penegak hukum sekaligus pelindung masyarakat tidak berhasil menjalankan tugas sehingga angka kasus tindakan kejahatan terus meningkat dan tak mampu terbendung. Menurut saya tanggapan demikian ada betulnya tapi bukan berarti benar.

Pikir saja apakah memang aparat kepolisian disiapkan Negara mengawal gerak-gerik orang per orang 1 x 24 jam sehingga sehingga tiap orang terjamin penuh kenyamanan hidup 1 x 24 Jam. Itu saja dulu kita pikir sehingga tidak terus mempersalahkan pihak kepolisian begini dan begitu.

Sedikit saya bercerita kejadian pencurian di rumah saya ketika saya tepat duduk bangku SMP di tahun 80-an di Papua. Pencurian terjadi tepat di malam hari tak ada kepastian jamnya, mengingat kami sekeluarga sedang lelap tidur.

Si Pencuri masuk melalui pintu belakang tepat di dapur menuju ruang makan kemudian ruang keluarga dan keluar membawa barang-barang dari rumah saya. Barang yang dicuri adalah bahan makanan (beras dan kacang hijau serta kacang tanah), televisi, VCD , Tape  serta salon.  

Pada saat kejadian saya dan adik laki-laki di kamar tidur terpisah dari kedua orang tua serta adik perempuan berusia 4 Tahun. Posisi pintu kamar tidur kami terkunci semua, sedangkan pintu lainnya belum bisa dipastikan terkunci apa tidaknya. Nyatanya pencuri bisa memasuki rumah kami saat itu sehingga saya tak bisa memastikan terkunci apa tidak.

Televisi, VCD, tape dan salon di ruang keluarga. Dua kaleng biskuit Khong Guan berisi Kacang hijau dan kacang tanah serta 20 Kg beras di dapur dibawa si pencuri. Tak selembar pun pakaian dibawa sipencuri saat itu sekalipun ibu saya menggantungnya tepat di belakang rumah.

Tepat pagi kisaran jam 6 pagi waktu Indonesia Timur, om saya seorang polisi bertugas di Polres sebagai Kasat Binmas pun mendatangi rumah saya, karena dihubungi bapak melalui telepon rumah. Keduanya memperhatikan kondisi rumah kemudian sambil bercerita, saya cuman sempat menguping potongan pembicaraan Om “berusahalah agar jangan pernah pertemukan niat dan kesempatan”. Selain itu Om pun mangatakan jika ada niat tak ada kesempatan jelas tidak terjadi, juga sebaliknya ada kesempatan tak ada niat pun tidak akan terjadi.

Saat itu pun mulailah saya paham betapa pentingnya faktor kewaspadaan intern seperti memperhatikan keamanan rumah dengan mengunci pintu juga lainnya lebih dulu sebelum tidur atau keluar rumah misalnya. Minimal tindakan waspada kita secara tidak langsung telah membantu meringankan tugas kepolisian. Bukan kita terus melemparkan kesalahan kepada pihak kepolisian tanpa mengintrospeksi diri kita apakah sudah menjaga keamanan dan kenyamanan diri kita lebih dulu apa belum.

Kejadian itupun menjadi awal mula penanaman falsasaf penting memprakarsai keamanan kenyamanan diri dan lingkungan dalam diri saya. Sehingga kita tidak begitu membebankan tugas menjaga keamanan penuh ke pihak kepolisian tapi berusaha mengamankan diri dan lingkungan lebih dulu.

Kurang awas serta cenderung membuka kesempatan memancing kemunculan niat adalah fakta real dalam kehidupan masyarakat kita belakangan ini. Contoh sederhana ada sesama yang memasuki lingkungan kita banyak dari tidak sigap menyikapi dengan menelusuri lebih awal apa motif keberadaannya di lingkungan bersama kita tapi justru mengangap biasa namanya juga tamu lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun