Mohon tunggu...
Nikma Majdiya
Nikma Majdiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Siklus Hidrologi dan DAS (Daerah Aliran Sungai): Pengertian, Prosesnya dan Juga Macamnya

11 April 2023   21:51 Diperbarui: 11 April 2023   22:17 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

1. Pengertian Hidrologi

Air sebagai kebutuhan dasar bagi setiap kehidupan di bumi dan sangat vital perannya bagi setiap makhluk hidup. Tak hanya pada manusia, tapi juga pada hewan bahkan pada tumbuhan semuanya membutuhkan air untuk bertahan hidup seperti minum, membantu proses fotosintesis, dan masih banyak lagi kebutuhan lainnya. 

Tubuh manusia sendiri terdiri dari 50 -70 % air termasuk yang berada dalam kulit, jaringan tubuh dan seluruh organ lainnya. Oleh karenanya tidak ada manusia yang mampu bertahan hidup jika kekurangan cairan atau dehidrasi. Air yang berfungsi sebagai sumber kehidupan di bumi, mengalami perubahan sepanjang waktu.  Air sendiri melewati berbagai tahapan dan proses hingga akhirnya kembali lagi ke bentuk semula. Proses ini dikenal juga sebagai siklus hidrologi yang terdiri dari beberapa tahapan.

Siklus hidrologi bisa disebut sebagai siklus, air karena kata hidrologi sendiri memiliki makna yang sama dengan air, perbedaannya sendiri hanya terletak pada kosakata saja. Siklus air sendiri merupakan suatu siklus yang terjadi di lingkungan perairan.  Jadi siklus hidrologi adalah sebagai proses air yang berasal dari atmosfer ke bumi, lalu air tersebut  akan kembali lagi ke atmosfer dan demikian siklus ini terus berjalan seterusnya. Siklus air sendiri merupakan salah satu siklus biogeokimia yang terjadi di bumi dengan tujuan mempertahankan jumlah dan ketersediaan air.

2. Jenis-Jenis Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi yang tahapannya telah dijelaskan di atas tidak hanya satu jenis, siklus hidrologi terdiri dari beberapa jenis. Macam-macam siklus hidrologi dapat dilihat dari panjang pendeknya proses siklus hidrologi tersebut. Berdasarkan proses panjang dan pendeknya, siklus hidrologi terbagi menjadi 3 macam yaitu siklus air pendek, siklus air sedang dan siklus air panjang. 

a. Siklus Hidrologi Pendek 

Siklus hidrologi pendek adalah siklus hidrologi yang tidak terjadi proses adveksi. Uap air yang terbentuk selama siklus air tenggelam akibat hujan yang terjadi di sekitar laut. Penjelasan siklus hidrologi pendek ini adalah sebagai berikut:  

*Air laut yang terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan dan menjadi uap air

*Uap air tersebut akan mengalami kondensasi dan membentuk awan

*Awan yang terbentuk tersebut akan menjadi hujan di sekitar permukaan laut tersebut.

b.Siklus Hidrologi Sedang 

Siklus yang selanjutnya adalah siklus hidrologi sedang. Siklus hidrologi sedang merupakan siklus hidrologi yang umum terjadi di Indonesia. Hasil dari siklus hidrologi sedang ini adalah turunnya hujan di atas daratan. Hal ini karena proses adveksi akan membawa awan yang terbentuk ke atas daratan. penjelasan mengenai siklus hidrologi sedang ini adalah sebagai berikut:

*Air laut yang terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan dan menjadi uap air

*Uap air yang sudah terbentuk mengalami proses adveksi karena adanya angin dan tekanan udara, sehingga bergerak menuju ke daratan

*Di atmosfer daratan, uap air tersebut akan membentuk awan dan kemudian akan berubah menjadi hujan

*Air hujan yang jatuh di permukaan Bumi atau daratan akan mengalami run off, menuju ke sungai dan kembali ke laut.

c.Siklus Hidrologi Panjang 

Siklus yang selanjutnya adalah siklus hidrologi panjang. Siklus hidrologi panjang merupakan siklus hidrologi yang umum terjadi di daerah beriklim sub tropis atau di daerah pegunungan. Melalui siklus hidrologi panjang ini hujan tidak langsung berbentuk air, namun turun dalam bentuk salju ataupun gletser terlebih dahulu. Penjelasan mengenai siklus hidrologi sedang ini adalah sebagai berikut:

*Air laut yang terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan dan menjadi uap air

*Uap air yang telah terbetuk tersebut mengalami proses sublimasi

*Kemudian terbentukla awan yang mengandung kristal- kristal es

*Awan mengalami proses adveksi dan kemudian bergerak ke daratan

*Awan akan mengalami presipitasi dan turun sebagai salju

*Salju akan terakumulasi menjadi gletser

*Gletser tersebut akan mencair karena adanya pengaruh suhu udara dan membentuk aliran sungai

*Air dari gletser dan mengalir di sungai tersebut kemudian akan kembali ke laut.

3. Pengertian Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang berfungsi untuk menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada satu titik (outlet). Definisi DAS tersebut mengartikan bahwa seluruh purmukaan daratan di bumi ini terbagi habis dalam DAS. Pemanfaatan potensi sumberdaya alam di dalam DAS (termasuk hutan) untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan manusia telah menyebabkan terjadinya degradasi lahan dan hutan yang dasyat. 

Perubahan pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali akan mempengaruhi fungsi dan keseimbangan lingkungan termasuk proses-proses hidrologis di dalam wilayah DAS, Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan neraca air, sedimen, hara dan rusaknya habitat keanekaragaman hayati.

4. Bentuk-Bentuk DAS 

Pada umumnya bentuk DAS dapat dibagi menjadi empat macam. Dilansir dari Dasar-Dasar Hidrologi (1990), berikut empat bentuk DAS.

1.Bulu burung atau memanjang

Aliran air dari beberapa anak sungai mengalir ke sungai utama. Aliran dari tiap-tiap anak sungai itu tidak saling bertemu pada titik yang sama. Potensi terjadinya banjir di DAS bentuk ini kecil karena aliran airnya tidak langsung bertemu pada satu titik. Namun apabila terjadi banjir, akan berlangsung cukup lama.

3. Radial (Menyebar)

Bentuk DAS menyerupai kipas atau lingkaran. Aliran air dari beberapa anak sungai terkonsentrasi di satu titik. Banjir besar sering terjadi di titik pertemuan aliran air anak-anak sungai.

3. Paralel (Sejajar)

DAS dengan bentuk paralel memiliki dua jalur aliran sungai utama yang kemudian bersatu di hilir. Potensi banjir DAS bentuk paralel tinggi karena aliran air bertemu pada satu titik.

4. Kompleks

Dalam satu DAS terdiri atas tiga bentuk yakni bulu burung atau memanjang, radial, dan paralel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun