Mohon tunggu...
Lovelly Niek
Lovelly Niek Mohon Tunggu... -

laa tahzan innallaaha ma'anaa\r\nKebahagiaan yang sejati adalah ketika mampu hadapi hidup dengan sabar dan ikhlas...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Si Minah Lah Penyebabnya*

26 September 2011   15:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:36 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Saya masih tak habis pikir ketika mendengar kisah ini...

Benar-benar tak habis pikir saya dengan cerita ini, cerita yang membuat saya tak enak hati, begitu miris mendengarnya tentang seorang gadis yang bekerja sebagai penjaga konter. Awalnya dia begitu lugu atau pura-pura lugu saya pun tak tahu, dia datang meminta kerja kepada seorang ibu muda yang mempunyai bayi mungil berumur 3 bulan kala itu, dan dengan senang hati gadis itu pun diterimanya.

"Benar kamu ingin bekerja?" kata ibu muda kepada gadis itu yang bernama "Minah"

"Iya mbak...saya ingin bekerja" jawab si Minah yang memanggil calon bosnya itu dengan sebutan "Mbak"

"Ya sudah kalau kamu serius bekerja, mulai besok kamu bekerja karena aku juga repot mengurus anak, mengenai aturan kerja kamu diajari sama suamiku, dan kamu ngga usah segan-segan tanya kalau ada hal yang blm mengerti...!" Ibu muda itu pun menjelaskan sedikit kepada si Minah...

Mulailah bekerja si Minah, dengan berangkat mengayuh sepeda yang tidak begitu kinclong dan sepatu sandal yang belakangnya sudah dipotong...

Gadis yang sangat lugu dan sederhana, jujur...

Ibu muda dan suaminya pun sangat menyayangi pegawai barunya itu...dan karena bekerja dan ketemu banyak orang sebagai pegawai di konter handphone,  suami ibu muda yang setiap hari bekerja di konternya selalu mengajari si minah untuk ramah dan jujur terhadap pelanggan.

"Min...gimana kalau nama kamu saya ganti dengan nama Indri...?" obrolan yang terjadi ketika itu antara bos laki-laki dengan pegawai yang beberapa hari bekerja...

"Terserah mas ajalah..." jawab si minah yang berganti nama menjadi Indri .

Tiap hari si Minah alias Indri berangkat mengayuh sepeda, terkadang juga menggunakan motor jadul atau bahkan diantar sang bapak yang dengan becaknya sekalian mangkal karena kebetulan bapaknya tukang becak. Dia bekerja begitu serius dan jujur.

Beberapa bulan Minah alias Indri bekerja, ibu muda pun menaikkan gajinya karena kejujurannya walaupun ibu muda menilai Indri kurang cekatan dan kurang ramah ketika melayani pelanggan.

"Min...kamu dah 3 bulan bekerja denganku, kunaikkan gajimu dan aku harap kamu kerja lebih sungguh-sungguh!" Kata ibu muda yang tak setiap hari ke konter karena sibuk dengan rumah dan bayinya...

"Iya mba...makasih banyak" Jawaban yang sangat sederhana keluar dari mulut si Minah.

si minah pun merasa semangat karena gaji bulanan naik, dan dia pun akhirnya memutuskan untuk mengambil kredit motor yang selalu jadi impiannya, motor mio...

Ibu muda pemilik konter handphone itu melanjutkan ceritanya kepadaku.

Entah sudah berapa lama si Minah bekerja untuknya, yang jelas ibu muda itu sering memberikan bonus saat ada peningkatan rejekinya, sering membelikan baju atau jajan ketika ibu muda dan suaminya bepergian...

Suatu ketika ibu muda itu datang ke konter dimana suami dan pegawainya itu berada, ibu muda itu kaget ketika di depan tak ada seorangpun baik suami ataupun Minah, dia pun langsung masuk ke ruang belakang, betapa kagetnya ketika di ruang belakang melihat si Minah yang langsung nyelonong ke kamar mandi dan suami dengan gugup langsung duduk di meja service.

"Ada apa ayah...ko' kaya gugup?!" Tanya ibu muda itu dengan curiga ketika mendapati reaksi suaminya yang gugup.

"Ngga ada apa-apa ko' nda...ini aku lg nyervice" Jawab suaminya kepada istrinya dengan panggilan 'bunda'

"Oh...." Jawab ibu muda itu walaupun curiga menyelimuti hatinya...

ketika si Minah kembali dari kamar mandi dan berpamitan pulang untuk mandi, ibu muda muda itupun hanya diam dan tak ambil pusing dengan kejadian itu.

sejak kejadian itu, sering terjadi kejadian-kejadian ganjil yang membuat hati dan pikiran ibu muda selalu berpikir  curiga, tapi lagi-lagi ia mencoba menanamkan kepercayaan dirinya bahwa hal yang dipikirkannya tak mungkin terjadi, ia selalu mencoba menguatkan hatinya walaupun ia sering mendengar aduan dari para tetanngga toko dan mendapat sms mengenai kelakuan suami dan pegawainya.

"Ayah...aku ko' dapet sms dari orang yg ngga kukenal ya....jelek-jelekkin ayah..." ungkap ibu muda itu suatu ketika kepada suaminya...namun lagi-lagi suaminya menepisnya dengan bahasa yang begitu begitu datar sehingga tak menimbulkan kecurigaan sedikitpun.

Hari-hari kecurigaan semakin bertambah, suaminya tidak lagi memberi kabar ketika sedang di toko, sampai malam, dan pulang tengah malampun sering. Meninggalkan toko bertepatan dengan liburnya pegawai pun kerap kali. beberapa kali menjumpai label baju perempuan baru di lantai ruang belakang konter, dan kalau suami ditanya katanya " si Minah yang beli" istrinya pun percaya...

Suatu hari istrinya mendaaptkan sms di handphone yang biasa buat transaksi pulsa, yang isinya janjian pergi ke hotel antara si Minah dan suaminya, saat itu si Minah udah keluar dari kerjanya dan digantikan oleh pegawai baru lagi, betapa hancur perasaan ibu muda itu ketika mendapati berita tersebut, diperkuat lagi dengan pernyataan pegawai baru yg tahu isi sms tersebut.

Betapa hancur hati dan perasaan wanita itu, keluguan dan kesetiaannya selama ini dibayar dengan penghianatan oleh suami dan pegawainya sendiri. Dengan keberanian ibu muda tersebut mencoba menanyakan hal tersebut ke suaminya....

"Ayah sebenarnya ada apa sama Minah...? ko' ada sms kaya gitu?"

"Itu cuma becanda ko' kamu ko' sekarang curigaan ya...jangan-jangan kamunya yang punya selingkuhan...?!" Ujar suaminya dengan nada agak keras. Betapa kaget dan hancur hati ibu muda itu, ketika suaminya berkata keras dan menuduh balik.

"Astaghfirullah...apa kau bilang yah...?" Istrinya hanya mengelus dada, dan sebuah tamparan mendarat di pipi ibu muda itu dua kali di depan pegawai baru dan adik nya...

Seketika itu keributan  pun terjadi di konter tersebut, suami dari ibu muda mengamuk dengan memecahkan piring dan handphone yang ada, tangispun memecah ketika itu, dengan segenap keberanian ibu muda itu berucap

"Oke, aku panggil minah, dan suruh ngaku di depanmu!!"

"Terserah kamu, kalau sampai keluarganya menuntut kamu ke kantor polisi jangan bawa-bawa aku" Jawab suaminya. Hal yang sama sekali tak pernah di duga oleh ibu muda itu, seketika itu pun dia pulang karen atak ingin keributan berkepanjangan di konter.

Di rumah dia mencoba menghubungi mantan pegawainya namun si Minah tak mau terima telpon, dia pun tak kehabisan  akal, dia coba sms dan akhirnya si Minah pun merespon.

"Min kamu tega bener ngancurin rumah tanggaku....? apa salahku ke kamu??"

"Mba ngomong apa, jangan nuduh sembarangan ya.......?/" Balas si Minah

"Kamu sering pergi sama suamiku kan..., kamu sering dibeliin macem-macem kan...?" Ujar ibu muda itu lewat smsnya

"jangan nuduh sembarangan ya...mana buktinya? mba' kan orang kuliahan, pendidikan, jangan asal tuduh ya, keluargaku bakal nglaporin mba' ke polisi!" Glekk! jawaban yang sama ketika ibu muda itu menanyakan ke suaminya...

Esok paginya pertengkaran pun kembali terjadi di rumah, masih dengan topik yang sama...dan betapa kagetnya ketika sang suami mengusir istrinya dengan melarang membawa anak serta harta kecuali baju yang dipakainya. ibu muda itu pun pergi ke rumah orang tuanya.

"Ayah Ibu...ma'afkan anakmu...kali ini anakmu ingin kembali ke pangkuanmu"

Beberapa hari kemudian, pegawai barunya datang mencarinya dan ingin bercerita kepadanya, pegawai barunya bercerita kalau dia sudah keluar dari kerja dan yang lebih menyedihkan lagi dia mengaku sering mendapatkan pelecehan seksual dari bosnya dan meyerahkan rekaman video bosnya bersama dengan si Minah yang tersimpan di MMC.

"Astaghfirulllah lin..." cuma itu yang keluar dari bibir mungil wanita itu, sambil merangkul "Lina" pegawai barunya yg telah keluar kerja karena tak mau berlarut-larut dilecehkan.

Beberapa hari kemudian akhirnya suaminya menjatuhkan talak, dan ibu muda itupun diam...mencoba menerima kenyataan pahit itu. Sidang perceraian pun berlangsung beberapa kali, sampai pada akhirnya keputusan pengadilan diputuskan bahwa semua harta dan hak asuh anak diambil alih oleh sang suami.

Saya berharap perempuan itu bisa menerima dengan sabar dan ikhlas, dan semoga mendapat kehidupan yang lebih baik.

Saya dengar sekarang anak dari perempuan itu tinggal dengan keluarga mantan suaminya, dan mantan suaminya masih menetap di kota dimana perempuan itu tinggal, yang lebih menyedihkan, mantan suaminya sudah bertunangan dengan mantan pegawai yang menjadi aral di rumah tangganya.

Semoga kelam kisah hidup yang dialami tak sekelam hati dan jiwanya tuk menatap kehidupan dan masa depan yang lebih baik walaupun tanpa buah hati di sisinya....

dan semoga mantan suami dan mantan pegawainya mendapatkan hidayahNya, Aamiin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun