Mohon tunggu...
Nikko Nagazhie
Nikko Nagazhie Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ekspresi dari Manusia dalam Membangun Suatu Budaya

11 Agustus 2018   22:01 Diperbarui: 11 Agustus 2018   22:29 1994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

     Hal itu pula sampai detik ini,candi masih digunakan sebagai tempat untuk ibadah dan perayaan syukur.Candi tersebut adalah Candi Borobudur yang digunakan masyarakat budha saat Hari Raya Waisak untuk memanjatkan puji syukur atas rahmat yang diberikan oleh Tuhan  yang dipanjatkan pada malam hari sebagai puncak kesucian Sidharta Gautama. Kemudian, Candi Prambanan masih digunakan oleh masyarakat hindhu untuk perayaan keagamaan khususnya pada saat Hari Raya Nyepi. Sehingga dari budaya hasil karya manusia dapat dibuktikan bahwa proses pembuatan benda atau materi yang dibuat manusia zaman kerajaan hindhu dan budha  berlangsung sangat kuat dan terus menerus tetap ada secara turun temurun sampai saat ini dan hal itu dikaitkan dengan menguasai alam sekitarnya adalah bahwa benda yang berupa candi itu tidak pernah ada perubahan suatu apapun baik dari fisiknya (terutama kerangka bentuk candi) mulai dari awal sampai detik ini sehingga candi tersebut dapat  menguasai manusia-manusia sebagai komponen alam  yang menganut kepercayaan tersebut yang dapat dibuktikan dari kegunaan dan fungsi tersebut.

     Selanjutnya, budaya dari hasil rasa bagaimana hasil rasa itu dimunculkan dari jiwa manusia  yang mewujudkan segala nilai kemasyarakatan yang diperlukan untuk mengatur masalah kemasyarakatan  dalam arti yang luas.Umumnya hasil rasa yang dihasilkan jiwa manusia itu dihasilkan oleh manusia seorang dalam artian sebagai pentolannya untuk mempengaruhi manusia-manusia yang lain.Contohnya saja Yesus Sang Juru Selamat Manusia yang rela wafat di kayu salib demi keselamatan semua umat manusia. Pernyataan tersebut menandakan bahwa Yesus hadir di tengah-tengah manusia untuk mewujudkan karya Bapa yang didalamnya terdapat nilai-nilai kemasyarakatan. Hal itu dibuktikan melalui ajaran Cinta kasih bagaimana Yesus menuntut semua umat manusia harus mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri.

    Mengasihi manusia yang dimaksud adalah berbuat baik seturut dengan kehendak Allah sehingga berbuat baik kepada sesama yang lain pasti akan mendapat ganjaran berupa rahmat dan anugerah dari Allah seperti ada ungkapan "apa yang kamu tabur ya itu yang akan kamu tuaikan". Ungkapan tersebut yang menjadi solusi terbaik dari Allah yang disampaikan melalui Yesus untuk mengatur masalah kemasyarakatan secara luas asalkan manusia harus berbuat baik satu dengan yang lain. Dan sampai detik ini, ajaran Yesus tetap ada dan kuat di kalangan masyarakat khusunya masyarakat Kristen.

    Terakhir, budaya hasil karsa merupakan kemampuan berpikir dari orang-orang yang hidup bermsayarakat sehingga menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan yang menjadi ekspresi jiwa manusia sebagai anggota masyarakat. Contohnya saja Sir Isaac Newton. Dia seorang ahli fisika yang lahir di Inggris dimana dia menemukan sebuah teori yang sampai saat ini tetap ada dan banyak dipelajari di bidang pendidikan fisika. Teori tersebut adalah teori Gravitasi. Awal mulanya, Newton sedang duduk di taman tiba-tiba dia melihat sebuah apel yang jatuh dari pohon ke bawah dan hal itu dia menjadi berpikir mengapa apel itu jatuh ke bawah tapi tidak terbang ke atas. Dari hal itu, dia terus belajar dan menemukan permasalahan terjadi mengenai apel jatuh ke bawah hingga pada akhirnya dia menemukan permasalahan terjadi melalu eksperimen-eksperimen yang sangat panjang mengenai apel yang jatuh dari pohon. Permasalahan tersebut ialah bahwa bumi memiliki daya magnet yang sangat kuat sehingga benda-benda yang didalam di bumi itu akan jatuh ke bawah ataupun tetap berada di tempat, tidak melayang-layang ataupun terbang dengan sendirinya. Newton sendiri juga membandingkan dengan angkasa dimana angkasa adalah sebuah ruang yang tak terbatas yang bisa membuat benda didalamnya melayang-layang. Sehingga hal itulah, ekspresi dalam diri Newton dengan keyakinan dan pengetahuan yang dimiliki menjadi suatu pengetahuan yang baru dan pada akhirnya menjadi pedoman bagi masyarakat yang sampai saat ini khususnya masyarakat terpelajar dan berilmuwan karena filsafat yang dihasilkan oleh Newton.

       Sehingga dari budaya yang terbentuk karena hasil cipta, rasa dan karsa manusia itu diciptakan dan dibentuk oleh manusia sendiri dengan daya intelligence dari manusia itu sendiri dan hal itulah yang seringkali budaya terbentuk dengan hasil pemikiran yang unik.Pemikiran yang unik tersebut yang pada akhirnya bermakna bagi kehidupan manusia.Makna budaya bagi kehidupan manusia itu sendiri, umumnya menglobal maksudnya bahwa budaya yang salah satunya atau sejumlah unsurnya memiliki kemiripan atau serupa antara satu wilayah budaya dan wilayah budaya yang lain.

     Contohnya Budaya Cina yang sudah berkembang sejak zaman dinasti dimana dalam sejarah China terdapat sebelas dinasti yang kemudian berubah menjadi republik sampai saat ini. Setiap dinasti memiliki latar belakang yang berbeda dengan dinasti yang lain yang ditandai dengan awal perkembangan dan akhir perkembangan namun kebudayaan yang dianut tetap sama. Tapi di sisi lain pula, zaman dinasti mempengaruhi semua elemen yang ada di dunia.

     Hal itu dapat dibuktikan bahwa kebudayaan China melakukan ekspansi-ekspansi budaya ke wilayah di luar China yang saat itu dilakukan oleh kekuasaan Han Wu Ti pada zaman Dinasti Han ( 206 SM -- 220 M ). Zaman Dinasti Han merupakan awal mula perubahan besar-besaran yang ditandai dengan kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh rakyat Dinasti Han ke luar negara China.  

    Tentunya bahwa kegiatan perdagangan tersebut bukan hanya membeli barang atau menawarkan barang yang dijual, bukan hanya bertegur sapa secara semata dengan pedagang di luar China ataupun dengan rakyat di luar China tapi juga melakukan hubungan komunikasi secara terus-menerus antara pedagang China dengan pedagang dan rakyat di luar China sehingga hal itulah yang menjadi suatu penyebaran budaya yang sangat cepat ke daerah lain.

     Nah Han Wu Ti sendiri pula sebagai pemimpin Dinasti Han itu adalah seorang yang visioner dalam artian dia memikirkan bagaimana cara untuk memajukan China ke depannya dengan baik, menghidupkan kembali ajaran --ajaran China ( ajaran  Lao Tse, Mo ti, dan Kung Fu Tse/konfusianisme) agar bisa terpengaruh di daerah wilayah China sendiri dan wilayah luar China. Cara jitu yang dilakukan oleh Han Wu Ti sendiri membawa keberhasilan Negara China saat itu menjadi sangat terkenal karena zaman saat itu awal mula kegiatan perdagangan di luar China.Hal itu juga Dinasti Han membawa pengaruh ajarannya sampai ke dinasti selanjutnya ( Dinasti Sui, Tang, Sung, Mongol, Ming, dan Manchu).

     Sehingga arti budaya bisa dikatakan menglobal karena adanya ekspansi-ekspansi budaya dari daerah asal yang mempengaruhi daerah yang lain melalui kegiatan perdagangan. Selain itu juga, budaya itu pada umumnya dijadikan sebagai simbol agar bisa diterima dan diyakini oleh semua orang. Makna simbol itu sendiri adalah sebuah lambang. Jadi, budaya sebagai simbil itu merupakan lambang yang diterima dan diyakini oleh semua orang.

    Contohnya saja kembali pada kebudayaan China pada zaman Dinasti Han dimana zaman Dinasti Han juga awal mula agama Buddha masuk ke China pada masa pemerintahan Kaisar Ming Ti ( 58 M-75 M ). Dimana pada zaman itu titik akhir perdagangan besar-besaran (massive) dari Asia Tengah ke China dengan ditandai pembawaan ajaran Buddha ke China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun