Ia bukan hanya piawai dalam menjaga pertahanan di timnya, bukan hanya mencetak prestasi sejarah klub dengan salah satu bek terbaik di klub maupun di dunia, namun juga sikapnya menjadi seorang pemimpin yang baik bagi rekan lainnya dalam satu tim. Hal itu dibuktikan ketika pemain sesama tim melakukan diving ( sikap cedera secara pura -- pura ), ia langsung membangkitkan dan melarang pemain sesama tim tersebut. Selain itu, ketika pemain sesama timnya mencetak gol dan melakukan selebrasi secara berlebihan dan terlalu lama, ia tak tanggung -- tanggung langung mendatangi dan memarahi yang bersangkutan.Â
Hal ini menandakan bahwa sikap dari Carles Puyol dengan inisiatif diri sendiri menginspirasi bagi orang lain terutama dalam hal cara dia memimpin bagi rekan -- rekan lainnya. Hal ini dapat dikatakan bahwa potensi diri bukan hanya juga dihasilkan dari sebuah pemikiran atau gagasan tapi juga dari sebuah sikap yang dijiwai dengan tindakan yang nyata sehingga mampu membuat orang lain terinspirasi dengan sikap dan tindakan seseorang.
Sehingga dari pentingnya mengeksplorasi diri, dapat ditarik  kesimpulan bahwa seseorang yang berhasil menggali potensi dalam dirinya adalah seseorang yang bisa menerima hidup sebagaimana adanya dengan dihadapkan segala kesulitan dan tantangan bukan malah mengeluh dan mengeluh.Â
Tetapi juga terus dikembangkan dan dipertahankan dengan sikap yang nyata karena bila seseorang yang memiliki keinginan kuat untuk belajar menggali potensi dalam dirinya maka seseorang tersebut memiliki standar yang tinggi dan hasil standar yang tinggi tersebut menghasilkan energi yang baik bagi orang lain agar orang lain ikut memiliki sikap menggali potensi yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H