Beberapa tahun terakhir, istilah Coaching terdengar semakin familiar di telinga kita. Namun, ternyata belum banyak yang memahami bahwa coaching ini berbeda dengan mentoring, training, dan juga consulting. Apa perbedaan mendasar diantara empat istilah tersebut? Mari kita ulas bersama.
Coaching
Coaching adalah suatu proses membuka potensi diri untuk memaksimalkan kinerja dengan bantuan seorang Coach. Tujuan coaching atau coaching clinic ini tentunya untuk memaksimalkan kemampuan Anda, baik dari sisi personal, maupun profesional. Dalam hal ini, Coach hanya membantu Coachee (read : orang yang di coaching)Â untuk berpikir, menimbulkan insight, dan menstrukturkan pemikiran mereka.Â
Jadi, yang akhirnya menyadari apa masalah atau kendala yang selama ini dihadapi, kenapa maslaah itu bisa timbul, dan solusi apa kira-kira yang mungkin bisa dilakukan, semuanya akan dipikirkan dan diutarakan oleh Coachee, bukan Coach. Menarik bukan? Coach hanya membantu dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk membantu Coachee menyelami dan menajamkan buah pikirnya.
Teknik coaching umumnya dimulai dari percakapan eksploratif secara dua arah yang mampu menggali ide dan memperkuat keyakinan Coachee untuk bertindak maksimal. Di akhir sesi, Coach akan memastikan Coachee melakukan apa yang telah dia pikirkan dan katakan.
Bukan hal yang mudah bisa menjadi seorang Coach. Ada sertifikasi khusus dengan biaya yang tidak murah, yang harus diikuti jika ingin mendapatkan sertifikasi sebagai seorang Coach.
Mentoring adalah proses berbagi pengalaman dan pengetahuan dari seorang yang sudah berpengalaman (been there done that) kepada seseorang yang yang ingin belajar di bidang tersebut. Jika di Coaching terminologi yang dipakai adalah Coach dan Coachee, maka di Mentoring menggunakan Mentor dan Mentee.Â
Perbedaan lain antara Coaching dan Mentoring adalah terkait end game nya. Jika Coaching lebih ditekankan pada pencapaian tujuan, Mentoring fokusnya lebih ke pengembangan diri dan karir, serta tidak harus ada tujuan spesifik yang ingin dicapai. Penekanan juga lebih ke relasi antara mentor dan mentee bukannya ke pencapaian tujuan.
Meskipun tidak berfokus pada pencapain tujuan, menjadi Mentor itu juga harus punya keterampilan dan pengalaman lho. Seorang Mentor biasanya adalah seseorang yang memang sudah berpengalaman di bidangnya sehingga bisa menuntun, memberikan tips dan saran. Sehingga akhirnya bisa mempercepat proses belajar Mentee dan menghindari Mentee dari membuat kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi.
Training mungkin lebih terdengar familiar ya di telinga kita. Training atau yang biasa disebut dengan dengan pelatihan atau workshop adalah proses transfer skill / kemampuan kepada peserta training. Kata kunci yang perlu di highlight adalah proses penguasaan skill atau kemampuan.
Fokus dalam sebuah training adalah peserta melakukan praktik atau aktivitas dan adanya repetisi. Sebuah skill baru bisa dikusai jika dipraktikkan dan diulang -- ulang agar semakin mengasah kemampuan peserta.
Consulting adalah ketika kita meminta bantuan seorang ahli  atau yang kita sebut dengan Konsultan, untuk memecahkan masalah yang kita hadapi. Kata kunci yang perlu di highlight adalah pemecahan masalah atau problem solving.
Area konsultan sangat beragam ya, ada yang bidangnya terkait dengan bisnis, pembangunan rumah, hingga diet atau pola hidup sehat. Jadi, pastikan kita menemukan konsultan dengan area expertise yang sesuai dengan kebutuhan kita ya.
Â
Itulah tadi perbedaaan antara Coaching, Mentoring, Training, dan Consulting. Semoga mudah dipahami ya!
Tentang penulis :
Nikita Puspita Ing Endit, Dosen STEI Indonesia nikita_puspita@stei.ac.id dan Mentor Business Coaching Magister Manajemen Universitas Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H