4. Tingginya Pengaruh Media Sosial dan Endorsement
      Pengaruh media sosial dan endorsement dari selebriti atau influencer juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk memilih skincare abal-abal dan non-BPOM. Ketika produk ilegal dipromosikan oleh tokoh-tokoh yang diidolakan di media sosial, konsumen cenderung percaya bahwa produk tersebut efektif dan aman tanpa melakukan penelitian lebih lanjut tentang keamanan dan legalitasnya.
      Faktor-faktor kompleks seperti tekanan sosial untuk memiliki penampilan yang sempurna, kurangnya pemahaman tentang risiko yang terlibat, serta aksesibilitas dan harga produk, semuanya berkontribusi pada fenomena ini. Banyak orang memilih untuk mempertaruhkan kesehatan kulit mereka dengan menggunakan produk skincare yang tidak terjamin keamanannya karena alasan-alasan ini.
      Namun, penting untuk menyadari bahwa penggunaan skincare abal-abal dan non-BPOM tidak hanya menimbulkan risiko bagi kesehatan kulit dan tubuh, tetapi juga dapat memiliki dampak negatif jangka panjang. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif perlu diambil oleh individu dan masyarakat secara keseluruhan untuk melindungi diri mereka dari dampak negatif yang mungkin timbul akibat penggunaan produk skincare yang tidak terjamin keamanannya.Â
Ini termasuk meningkatkan kesadaran akan risiko, mengutamakan keamanan dan keandalan produk, serta memilih produk dari produsen yang terpercaya dan memiliki izin resmi dari BPOM. Dengan demikian, upaya bersama dapat dilakukan untuk mengurangi fenomena penggunaan skincare abal-abal dan produk non-BPOM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H