Indonesia adalah negara dengan keragaman budaya, agama, bahasa, dan etnis yang luar biasa. Di tengah tantangan globalisasi dan
perubahan sosial yang begitu dinamis, kesadaran bela negara menjadi aspek yang sangat penting untuk membangun bangsa yang
tangguh. Dalam konteks ini, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) memiliki peran strategis sebagai institusi pendidikan
berbasis nilai-nilai Islam untuk menanamkan semangat bela negara kepada generasi muda. Melalui pendidikan yangÂ
mengintegrasikan nilai-nilai spiritual, kebangsaan, dan akademik, UNISSULA membentuk lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapiÂ
juga memiliki komitmen terhadap kemajuan bangsa.
Bela negara bukan hanya soal pertahanan militer, tetapi juga mencakup partisipasi aktif masyarakat dalam membangun negara diÂ
berbagai bidang. UNISSULA, sebagai universitas yang mengedepankan visi "World Class Islamic University," berkomitmen untukÂ
menjadikan mahasiswanya agen perubahan yang memiliki kesadaran bela negara. Nilai-nilai Islam yang diajarkan di UNISSULAÂ
memberikan dasar moral bagi para mahasiswa untuk mengedepankan prinsip keadilan, integritas, dan tanggung jawab sosial.Â
Dengan pendekatan ini, bela negara diinterpretasikan sebagai kontribusi nyata dalam berbagai sektor kehidupan, termasukÂ
pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Lulusan dari berbagai fakultas di UNISSULA, termasuk Fakultas Farmasi, memiliki peran strategis dalam mengimplementasikanÂ
kesadaran bela negara. Dalam dunia kesehatan, tantangan seperti ketimpangan akses layanan kesehatan dan rendahnya literasiÂ
kesehatan di masyarakat menunjukkan betapa pentingnya peran tenaga kesehatan, termasuk apoteker. Lulusan Farmasi UNISSULA,Â
yang dibekali dengan kompetensi akademik dan nilai-nilai kebangsaan, dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayananÂ
kesehatan yang merata dan berkualitas.
Di daerah terpencil, di mana akses terhadap fasilitas kesehatan masih terbatas, apoteker lulusan UNISSULA dapat menjadi agenÂ
perubahan dengan memberikan edukasi kesehatan yang berbasis kebutuhan masyarakat lokal. Mereka tidak hanya bertugas sebagaiÂ
penyedia obat, tetapi juga sebagai pendidik yang meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat. PendekatanÂ
inklusif ini memperkuat persatuan dan rasa kepercayaan antarwarga, yang merupakan wujud nyata dari bela negara.
UNISSULA melalui program-program pengabdiannya juga mendorong kolaborasi antarprofesi untuk mendukung pembangunanÂ
nasional. Dalam sektor kesehatan, misalnya, kerja sama antara apoteker, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya menjadi modelÂ
konkret dari semangat bela negara. Dengan membangun sinergi ini, UNISSULA tidak hanya melahirkan individu-individuÂ
profesional, tetapi juga komunitas yang berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Membangun kesadaran bela negara tidak lepas dari tantangan, terutama di era digital. Penyebaran informasi yang tidak akurat seringÂ
kali memicu perpecahan di masyarakat. Untuk mengatasi hal ini, UNISSULA memberikan bekal kepada mahasiswanya agar mampuÂ
menjadi agen literasi yang kritis dan bertanggung jawab. Dengan mengedepankan fakta dan pengetahuan ilmiah, lulusan UNISSULAÂ
dapat membantu meluruskan misinformasi yang beredar dan memperkuat rasa persatuan di masyarakat.
Selain dalam sektor kesehatan, kontribusi lulusan UNISSULA juga terlihat dalam bidang ekonomi. Dengan memanfaatkan nilai-nilaiÂ
keislaman yang mendukung prinsip keadilan sosial, para lulusan dapat berperan dalam menciptakan ekosistem ekonomi yangÂ
inklusif. Sebagai contoh, lulusan Fakultas Ekonomi UNISSULA dapat mengembangkan model bisnis berbasis syariah yang tidak hanyaÂ
menguntungkan secara finansial, tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif. Dengan cara ini, kesadaran bela negaraÂ
diwujudkan dalam upaya mempersempit kesenjangan ekonomi di masyarakat.
UNISSULA juga terus berupaya memperkuat kesadaran bela negara melalui kegiatan ekstrakurikuler dan program pengabdianÂ
masyarakat. Berbagai kegiatan seperti pelatihan kepemimpinan, seminar kebangsaan, dan program kemitraan lintas daerah menjadiÂ
wadah bagi mahasiswa untuk memahami arti penting persatuan dan tanggung jawab kolektif. Dengan keterlibatan aktif ini,Â
mahasiswa UNISSULA tidak hanya belajar tentang bela negara, tetapi juga mempraktikkannya secara langsung dalam kehidupanÂ
sehari-hari.
Kesadaran bela negara yang ditanamkan di UNISSULA sejalan dengan tujuan besar bangsa, yaitu mewujudkan Indonesia yangÂ
sejahtera dan bersatu. Melalui pendidikan yang holistik, lulusan UNISSULA diharapkan mampu berperan sebagai pelopor perubahanÂ
di masyarakat. Dalam berbagai sektor, baik itu kesehatan, pendidikan, maupun ekonomi, lulusan UNISSULA menunjukkan bahwaÂ
bela negara bukan hanya sekadar slogan, tetapi sebuah tindakan nyata untuk membangun bangsa.
Dalam konteks globalisasi, UNISSULA menyadari pentingnya adaptasi terhadap perubahan dunia tanpa melupakan identitasÂ
kebangsaan. Oleh karena itu, UNISSULA memberikan perhatian besar pada pembekalan kompetensi global kepada mahasiswanya.Â
Kompetensi ini meliputi penguasaan teknologi, kemampuan berbahasa asing, dan keterampilan berpikir kritis. Dengan bekal ini,Â
lulusan UNISSULA tidak hanya dapat bersaing di tingkat internasional tetapi juga membawa nilai-nilai bela negara ke panggungÂ
global.
Penerapan nilai-nilai bela negara dalam kehidupan sehari-hari menjadi langkah konkret yang diajarkan di UNISSULA. MahasiswaÂ
diajak untuk memahami bahwa setiap tindakan mereka, sekecil apa pun, memiliki dampak bagi bangsa. Misalnya, dalam penggunaanÂ
teknologi, mahasiswa diajarkan untuk menggunakan media sosial secara bijak dengan menyebarkan informasi yang bermanfaat danÂ
menghindari konten yang memecah belah. Hal ini merupakan salah satu bentuk bela negara yang relevan di era digital.
UNISSULA juga menjalin kerja sama dengan berbagai institusi nasional dan internasional untuk memperluas wawasan mahasiswaÂ
mengenai bela negara. Kerja sama ini mencakup pertukaran pelajar, program magang, dan penelitian bersama yang memberikanÂ
pengalaman langsung kepada mahasiswa untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Program-program ini tidak hanyaÂ
memperkuat kesadaran bela negara tetapi juga membentuk lulusan yang tanggap terhadap isu-isu global.
Dalam jangka panjang, kesadaran bela negara yang ditanamkan di UNISSULA diharapkan mampu menciptakan generasi muda yangÂ
memiliki rasa tanggung jawab tinggi terhadap bangsa. Mereka tidak hanya menjadi profesional di bidangnya masing-masing, tetapiÂ
juga menjadi individu yang mampu menghadapi tantangan nasional dan global dengan semangat persatuan.
Dalam konteks penguatan integrasi nasional, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus mempromosikan dialogÂ
antarkelompok sebagai solusi preventif terhadap konflik. Dengan menyediakan forum-forum diskusi terbuka, setiap elemenÂ
masyarakat dapat berbagi perspektif dan menemukan kesamaan yang menguatkan persatuan. Inisiatif untuk memperkenalkanÂ
"kampanye integrasi" di sekolah-sekolah hingga komunitas lokal dapat membantu menanamkan pentingnya nilai kebersamaanÂ
sejak dini. Program-program seperti ini akan mendorong masyarakat untuk terus bekerja sama dan mengutamakan kepentinganÂ
bersama daripada perbedaan yang ada.
Pada akhirnya, UNISSULA membuktikan bahwa pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun kesadaran bela negara. DenganÂ
mengintegrasikan nilai-nilai Islam, kebangsaan, dan kompetensi global, UNISSULA melahirkan lulusan yang siap menjadi agenÂ
perubahan. Mereka adalah generasi yang tidak hanya peduli pada dirinya sendiri tetapi juga memiliki visi untuk membawa IndonesiaÂ
menuju masa depan yang lebih baik. Dengan semangat bela negara, keberagaman Indonesia dapat dijadikan kekuatan untukÂ
menghadapi tantangan dunia dan mencapai cita-cita bersama sebagai bangsa yang maju, adil, dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H