Mohon tunggu...
Nikita Ilma Classic
Nikita Ilma Classic Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Universitas Airlangga

Mahasiswa program studi Administrasi Publik yang akan sedikit menyampaikan opininya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Angka Penggunaan Gadget Meningkat: Bisakah Generasi Z Beraktivitas Sosial?

31 Mei 2023   10:28 Diperbarui: 31 Mei 2023   10:47 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurunnya intensitas dalam beraktivitas sosial oleh Generasi Z ini juga didasari adanya pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia selama kurang lebih dua tahun. Semua aktivitas sosial yang mulanya dilakukan di suatu tempat dan semua orang berkumpul menjadi satu, berubah dilakukan secara individu dan di rumah saja, bahkan pertemuan dengan orang lain dilakukan hanya melalui layar gadget atau laptop masing-masing. 

Dalam dua tahun terakhir bisa dikatakan bahwa terjadinya pembekuan aktivitas sosial di seluruh dunia. Mulai dari bidang pendidikan yang seharusnya guru maupun dosen dapat langsung menyampaikan materi yang diajarkan secara langsung, berubah hanya disampaikan melalui media online. 

Maka dari itu, perlu dilakukannya aktivitas sosial demi menunjang keaktivan Gen Z untuk bisa hidup bersosial setelah gempuran virus corona selama dua tahun. Macam macam aktivitas sosial yang bisa dilakukan oleh Generasi Z diantaranya yaitu diperlukan pertemuan tatap muka, meluangkan waktu tenaga dan pikiran, mengikuti kegiatan yang ada tanpa pamrih seperti mengikuti kegiatan seminar tanpa berharap mendapat sertifikat, kepedulian antar-satu sama lain, kerja sama, dan saling tolong menolong.

Sekarang ini Generasi Z harus mampu untuk meluangkan waktu beraktivitas sosial. Karena dalam riset yangg dilaksanakan oleh perusahaan mobile Furry, saat ini tingkat kecenderung orang terhadap gadget melambung tinggi. Nyatanya, Sebagian besar dari masyarakat lebih bisa meluangkan waktu untuk menggeluti gadgetnya daripada berinteraksi sosial di lingkungan sekitarnya. 

Seperti pada penjelasan yang diungkapkan oleh Tenchmark bahwa rata-rata orang menggunakan gadget per hari bisa mencapai 1.500 kali. Padahal ketika berkomunikasi dengan lawan bicara harus ada pemahaman antara pengirim pesan dengan penerima pesan yang merupakan salah satu indikator kefektifan dalam komunikasi. Tidak bisa dipungkiri bahwa kebiasaan gaya hidup orang normal seperti dahulu telah digeserkan dengan keberadaan gadget.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun