Di masa new normal pandemi Covid-19 ini, penerapan protokol kesehatan masih harus dilakukan. Salah satunya adalah dengan memakai masker. Memakai masker saat keluar rumah dan bepergian merupakan langkah mudah untuk mencegah penularan virus Covid-19.Â
Masker sendiri mempunyai fungsi utama untuk menghalangi cairan (droplet) atau partikel udara keluar dari penangkalnya saat bicara, batuk, atau bersin. Masker juga membantu menghalangi droplet orang lain menempel dan masuk ke tubuh kita. Di masa pandemi ini, penggunaan masker sangat dianjurkan karena untuk menghalau virus masuk melalui hidung dan mulut.
Agar masker yang kita pakai dapat berfungi dengan baik, kita harus menggunakan masker secara tepat dan sesuai anjuran. Penggunaan masker yang asal dan tidak sesuai anjuran dapat mengakibatkan virus masuk ke dalam tubuh kita sehingga kita dapat tertular virus Covid-19.
Meskipun sudah aturan bagaimana memakai masker yang benar, tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini masih banyak orang yang melakukan kesalahan dalam memakai masker.Â
Nah, berikut ini ada 7 kesalahan yang sering terjadi dalam pemakaian masker.
1. Tidak menutup hidung dan mulut
Tidak menutup hidung dan mulut merupakan kesalahan yang paling umum dilakukan saat Memakai masker. Sering kita jumpai orang-orang memakai masker tapi memakainya di bawah dagu, atau di bawah hidung sehingga hanya menutup bagian mulut saja. Kesalahan ini biasanya dipicu karena ketidaknyamanan dalam memakai masker, misalnya sulit bernapas atau tidak nyaman saat berbicara.
Menurut studi beberapa ahli, memakai masker tapi tidak menutupi hidung dapat memberi ruang untuk masuknya virus corona ke dalam tubuh. Virus corona ini akan masuk dan menginfeksi rongga hidung yang kemudian berkembang ke saluran pernapasan.Â
Oleh karena itu, untuk mencegah masuknya virus corona ke dalam tubuh, Anda harus memakai masker sebagaimana mestinya. Pastikan masker yang Anda pakai menutup hidung sampai bagian dagu dan tertutup rapat tanpa ada celah.
2. Ukuran masker yang tidak pas
Memakai masker yang tidak sesuai ukuran wajah dapat mengakibatkan ketidaknyamanan saat memakai masker. Saat Anda memakai masker yang terlalu kecil, Anda akan cenderung kesusahan dalam bernapas dan berbicara, sehingga akan timbul keinginan untuk sering membuka masker yang dipakai.Â
Sebaliknya, jika Anda memakai masker yang terlalu longgar dimungkinkan adanya celah udara yang membuat virus langsung masuk tanpa pesaring masker.
3. Memakai masker tapi terbalik
Pemakaian masker yang terbalik masih sering kita jumpai di sekitar kita. Contohnya pada masker medis. Jika Anda perhatikan, pada salah satu bagian masker terdapat sebuah kawat.Â
Bagian yang terdapat kawat ini harus Anda taruh pada ujung hidung bukan malah di bagian dagu. Kawat ini berfungsi untuk menahan masker agar tetap menempel pada hidung.
Kesalahan lain yang terjadi adalah menukar bagian luar dan dalam masker. Menukar posisi masker secara asal berpotensi pada masuknya virus ke dalam tubuh Anda.Â
Sisi depan masker yang berwarna telah dirancang untuk memfilter virus sedangkan sisi dalam yang berwarna putih merupakan sisi yang langsung menyentuh kulit wajah. Jadi jangan sampai Anda menukar sisi masker secara asal, karena hal itu akan membuat virus lebih mudah masuk ke tubuh Anda.
4. Menyentuh permukaan masker
Saat Anda membenarkan posisi masker, seringkali tanpa sengaja Anda memegang area luar masker. Padahal bagian luar masker merupakan bagian yang kotor dimana bagian itu terdapat banyak virus atau bakteri yang menempel.Â
Jika tangan Anda mengenai bagian itu maka akan membuat virus menyebar ke mana-mana. Bila ingin membenarkan posisi masker, cukup jepit bagian atas masker dengan ibu jari dan jari telunjuk. Selain itu, pastikan juga tangan Anda sudah bersih saat melakukannya.
5. Masker sekali pakai digunakan berkali-kali
Tidak bisa dipungkiri menggunakan ulang masker sekali pakai masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Pasalnya, orang-orang merasa sayang jika masker yang baru digunakan sekali itu langsung dibuang. Selain itu dengan menggunakan kembali masker sekali pakai bisa menjadi alternatif untuk menghemat pengeluaran yang akan digunakan untuk membeli masker.
Akan tetapi seperti namanya, masker sekali pakai ini hanya boleh digunakan sekali saja. Masker ini telah dirancang, diproduksi, dan disertifikasi hanya untuk penggunaan jangka pendek. Menggunakan ulang masker sekali pakai dapat membuat efektivitas masker menjadi berkurang. Akibatnya, daya penyaringannya pun menurun dan kualitas masker sudah tidak baik lagi.
6. Menggunakan masker basah dan kotor
Menggunakan masker kain yang basah dapat menimbulkan rasa lembap dan tidak nyaman untuk pernapasan. Karena itu, gunakanlah masker yang kering dan bersih. Anda juga harus rutin mengganti masker yang dipakai setiap 3-4 jam.Â
Jika masker yang Anda pakai kotor sebelum 4 jam Anda harus segera menggantinya dengan masker yang baru. Karena masker yang kotor merupakan sarang berbagai virus dan bakteri.
7. Memakai masker kain yang tipis
Di masa pandemi ini banyak banyak beredar berbagai jenis masker. Salah satunya adalah masker kain. Masker yang baik sebagaimana standar dari WHO adalah memiliki tiga lapis. Sehingga masker kain jenis scuba maupun buft tidak direkomendasikan karena hanya terdiri dari satu lapis. Namun jika sudah terlanjur membeli, Anda tidak perlu membuangnya karena masih bisa digunakan. Anda cukup menggunakan masker lain untuk menambah lapisannya.
Nah, itulah tujuh kesalahan menggunakan masker yang sering dilakukan. Apabila Anda masih sering melakukan kesalahan di atas, ada baiknya jika Anda segera memperbaikinya dengan menggunakan masker sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. Karena dengan memakai masker yang benar Anda sudah menjaga diri Anda agar tidak tertular virus Covid-19.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI