Mohon tunggu...
Niken Satyawati
Niken Satyawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Ibu biasa

Ibu 4 anak, tinggal di Solo. Memimpikan SEMUA anak Indonesia mendapat pendidikan layak: bisa sekolah dan kuliah dengan murah. Berharap semua warga Indonesia mendapat penghidupan layak: jaminan sosial dan kesehatan. TANPA KECUALI. Karena begitulah amanat Undang Undang Dasar 1945.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Erina Gudono, Sikap Tone Deaf dan Bijak Bermedia Sosial

25 Agustus 2024   23:31 Diperbarui: 26 Agustus 2024   12:35 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat Presiden Jokowi mendapat dukungan yang besar dari rakyat, unggahan IG stories seperti yang dilakukan Erina bisa jadi  tidak menjadi masalah. Namun saat ini keluarga Presiden sedang mendapat sorotan karena dianggap melakukan politik dinasti. Apalagi baru saja ada gelombang aksi demonstrasi di seluruh penjuru negeri menanggapi regulasi yang memuluskan jalan Kaesang, istri Erina sendiri, untuk maju ke Pilgub Jateng. Maka keputusan Erina mengumbar unggahan-unggahan yang berbau kemewahan menjadi bumerang. 

Ditambah lagi masyarakat kini tengah terpolarisasi antara pendukung Presiden dan pembenci Presiden yang tak lepas juga dari pengaruh media sosial. Maka unggahan-unggahan Erina makin mengobarkan api kemarahan netizen di kelompok pembenci Presiden dan keluarganya. Erina bak menyiram bensin pada kobaran api. Makin besar dan meluap-luaplah api kemarahan netizen. 

Erina mungkin juga tidak tahu atau lupa, netizen Indonesia itu paling tidak sopan se-Asia Tenggara berdasarkan temuan Digital Civility Index. Tingkat literasi digital netizen kita khususnya terkait etika masih rendah. Jadi harusnya Erina lebih mengedepankan saring sebelum sharing. Apalagi  dia termasuk pesohor, yang  setiap unggahannya selalu dipantau netizen.

Entah sampai kapan hujatan terhadap Erina akan berakhir. 

Bagaimanapun nasi telah menjadi bubur. 

Semoga ini menjadi pelajaran untuk kita semua agar lebih bijak bermedia sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun