Mohon tunggu...
Niken Satyawati
Niken Satyawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Ibu biasa

Ibu 4 anak, tinggal di Solo. Memimpikan SEMUA anak Indonesia mendapat pendidikan layak: bisa sekolah dan kuliah dengan murah. Berharap semua warga Indonesia mendapat penghidupan layak: jaminan sosial dan kesehatan. TANPA KECUALI. Karena begitulah amanat Undang Undang Dasar 1945.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Keikhlasan Pak Timbul dan Balada Becak Pemberian Ricky Yacobi

24 Mei 2016   18:04 Diperbarui: 21 November 2020   14:16 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Pak Timbul, becak yang sekarang menjadi kendaraan tetap Rismawati adalah pemberian Ricky. "Saya ditanya, sudah punya becak sendiri apa belum? Mau tidak dikasih becak? Ya saya jawab mau," kenangnya. 

Kini Pak Timbul sudah tidak menarik becak lagi, karena harus merawat Risma. Setiap hari Pak Timbul dan Risma berkeliling kota.  Risma senang diajak berkeliling dengan becaknya. 

Risma senang naik becak. "Saya biasanya keluar malam hari jam delapan (20.00 WIB). Mangkal di Sami Luwes atau Gendengan. Pagi pulang ke rumah setelah membantu mengatur lalu lintas dan menyeberangkan orang di daerah Takmirul," Pak Timbul menambahkan. 

Hari itu, ban becak Pak Timbul pecah. Dia harus ganti ban. "Alhamdulillah banyak yang memberi uang setelah saya bantu menyeberang. Uangnya cukup buat ganti ban," ujar Pak Timbul sambil menunjukkan ban bekas yang sudah sobek. 

Saat kami temui, Pak Timbul dan Risma hendak pulang ke Cemani untuk beristirahat. Malam harinya, Pak Timbul akan kembali membawa Risma berkeliling kota, untuk menyenangkan hati buah hatinya itu. Pak Timbul tulus ikhlas merawat dan menjalani rutinitas itu setiap hari demi Risma.

Pak Timbul dan Risma berlalu. Kami pun pulang ke arah yang berlawanan. 

Dan hari itu, saya dan kawan saya belajar tentang kasih sayang orangtua yang tak terbatas kepada anaknya.
Tanpa terasa butiran hangat mengalir membasahi pipi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun