Waktu itu dia dalam perjalanan dari rumah hendak praktik di RS PKU. Dia menyetir sendiri mobilnya. Entah bagaimana awalnya, tahu-tahu dia diberhentikan polisi lalu lintas. Barulah dia sadar ternyata dia melanggar rambu lalu lintas. Dia pun pasrah ketika polisi menyebutkan kesalahannya dan menulis surat tilang untuk bekal bersidang. Foto surat tilang itu diupload di Facebook. Rata-rata Dan dia jadi bahan candaan teman-temannya, termasuk saya. Kok sepupu penguasa nomor satu di negeri ini pasrah aja ditilang polisi?
Ya, dr Rusma memang nggak mau sok-sokan. Walau masih terhitung sepupu presiden, dia tetap warga negara biasa yang harus taat hukum, dan harus menjalani proses hukum ketika melanggar.
Gibran pakai masker ke toko buku
Cerita terakhir dan paling anyar adalah tentang Gibran Rakabuming, anak Jokowi yang sulung. Gibran juga tetap tinggal di Solo, menjalankan usaha katering miliknya, Chilli Pari seperti biasa ketika bapaknya belum menjabat presiden.. Hanya saja, dia jadi kena getah dari pamor bapaknya dan mau tak mau ikut menjadi public figure.
Padahal Gibran ini anak yang cenderung pendiam bahkan pemalu, beda dari adiknya Kaesang Pangarep yang lebih rame. Kisah tentang Gibran saya dapat dari omnya, Andi Wibowo, suami dr Rusmawati yang saya ceritakan di atas. Anak-anak Jokowi memanggilnya "Pakde".
Ceritanya, Pak Andi ini sedang berjalan-jalan di toko buku di Solo. Tahu-tahu ada orang bermasker mirip orang lagi kena flu, menyapanya. Dari penampilannya, dia tidak mengenali siapa sosok di balik masker itu. Namun dari suaranya, ketahuan bahwa sosok bermasker itu adalah Gibran, keponakannya.
Usut punya usut, ternyata Gibran kali ini ingin leluasa jalan-jalan di toko buku. Makanya dia mengenakan masker. "Kalau nggak pakai masker ntar orang pada ngerubutin," ujar Gibran seperti ditirukan Pak Andi.
Dan Si Om yang baik hati pun tak ingin membuka kedok si ponakan. Ah, ternyata jadi anak presiden itu ribet ya?
Solo, 21 November 2014