Mohon tunggu...
NikenDe
NikenDe Mohon Tunggu... Guru - Vinsensia Niken Devi Intan Sari

Lahir di sebuah desa yang terletak ditengah hutan jati. Desa tersebut berada di wilayah kabupaten Banyuwangi. Daerah yang terlanjur terkenal kembali dengan sebutan Desa Penari. Niken kecil hidup diantara orang tua yang berprofesi sebagai guru. Guru jaman OLD. Dengan segala kekurangannya, namun tetap dan terus mensyukuri dan menyemangati anak-anaknya untuk berpendidikan tinggi. Dengan satu semboyan Ajaib dari mereka bahwa "Pasti ada jalan jika itu untuk biaya pendidikan." That is TRUE. Benarlah adanya. Kami, anak-anak guru SD di sebuah desa kecil tersebut mampu melanjutkan sekolah sampai lulus Sarjana. Mimpi Bapak Ibu terkabul. Hobi menulis menjadi sebuah kegiatan yang selalu memhadirkan CANDU. Menekuninya menghadirkan kegembiraan tersendiri. Semoga menjadikan manfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Covid-19, Sekolahku Sunyi Digital Learningku Berlari

17 Maret 2020   22:36 Diperbarui: 17 Maret 2020   22:41 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PERSIAPAN SENAM BERSAMA-dokpri

Jika anak-anak bersekolah waktu kerja selama 7 jam harus digunakan untuk mendampingi daa mendidik  mereka. Waktu karantina ini membuat kami menjadi bisa berbagi. 

Satu persatu didampingi oleh seorang teman yang memang mempunyai kemampuan dibidang tersebut. kami pun ternyata mampu membuat video pembelajaran yang menarik. berharap anak-anak semakin tertarik dan belajar dengan senang hati.

Bencana dan sepi ini membuat kami DIPAKSA BERDAYA. Berharap menjadi guru yang mampu menjawab kebutuhan jaman. Menyesali keadaan bukanlah hal bijak. Mengumpat keputusan pemerintah tidak melakukan LOCKDOWN, bukanlah hal yang tepat. 

Biarlah pemerintah beserta jajarannya melakukan bagiannya. Kita harus patuh pada setiap langkah yang diambil. Tetap melakukan PHBS, Menjauhi tempat-tempat umum dan jaga imunitas tubuh, itulah yang harus kita lakukan. 

Satu hal yang tak kalah penting adalah bersatu padu dalam doa dan berharap pada yang Kuasa, agar bencana ini segera berlalu. Pray for Indonesia, pray for the word.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun