Ketika kata pubertas diucapkan oleh pemateri, mereka masih diam, namun ketika satu persatu dikupas, ruangan mulai gaduh. Sebagian terdengar tertawa malu-malu. Ciri-ciri pubertas pun disampaikan satu persatu. Bersama sebuah pesan bahwa mereka tidak boleh malu dan takut apalagi panik.
"Ini adalah anugrah anak-anak. Jadi kalian harus menerima dengan senang hati. Ini sebuah tanda bahwa kalian mulai remaja."Â
Materi pun dilanjutkan dengan gejala-gelaja pubertas dan apa yang akan dialami mereka. Wow, melihat ekspresi mereka terasa kembali ke masa remaja. Ada yang menutup wajah tapi masih menyisakan celah jarinya agar tetap fokus pada materi. Ada yang berpandangan dan tertawa dengan teman di sebelanya. Ada pula yang bergidik sambil berteriak, " Hiii ....."
"Kalian tidak boleh malu menyampaikan pada Mama, atau ibu guru ya. Jika tiba-tiba mendapatkan itu, langsung bilang kepada ibu guru. Ibu guru akan membantu kalian. Tidak perlu PANIK atau TAKUT"
Tim pemateri memberikan langkah-langkah yang harus dilakukan jika mereka mendapatkannya secara mendadak di sekolah. Kami juga mengajarkan kepada mereka cara menghitung siklus buanan itu sehingga mereka bisa bersiap diri jika sudah mendekati waktunya.
Apa yang harus mereka bawa dari rumah ketika mendekati hari itu. Hal ini penting bagi PEMULA karena tidak jarang anak-anak mengalami peristiwa yang tidak diinginkan karena terbatasnya pengetahuan mereka.
Materi ini kami berikan bukan bermaksud mengambil alih peran orang tua. Materi ini menjadi program tahunan sekolah yang sudah disosialisasikan kepada orang tua.
Kami berharap dengan edukasi ini, perempuan-perempuan kecil yang dipercayakan kepada kami dapat menjalani masa membahagiakan itu dengan gembira dan sehat.
Perempuan-perempuan kecil itu keluar dari aula dengan wajah cerah. kono mereka telah memiliki bekal untuk menyambut rahmat membahagiakan itu dengan SIAP DAN SEHAT.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI