Perempuan kecil itu mendadak pucat, tangan kiri memegang perut dan tangan sebelahnya menutup mata. Beberapa anak tampak berbisik dengan teman di sebelahnya. Bahkan tak jarang teriakan "Hiii ... " dilengkapi ekspresi yang sulit diartikan maknanya terlontar bersamaan. Wajah-wajah lucu, kaget, ngeri, takut, muncul secara bergantian.
Itulah yang terjadi ketika kami mengumpulkan perempuan-perempuan kecil itu untuk menerima edukasi tentang PUBERTAS. Mereka adalah murid-murid SDK Sang Timur Pasuruan kelas 4 dan 5.
Materi ini kami berikan kepada mereka karena saat ini di titik usia inilah sebagian dari mereka menerima anugrah itu. Perempuan-perempuan kecil itu sebagian besar merasa malu membicarakan pubertas.
Datangnya MENSTRUASI pada perempuan-perempuan kecil itu semakin cepat. Banyak penyebabnya, diantaranya masalah hormonal dan gaya hidup.
Menurut Frida Soesanti, Satgas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), rata-rata anak perempuan Indonesia mengalami menstruasi pertama di kisaran usia 12,5-13 tahun. Tapi faktanya, jumlah anak perempuan yang mengalami menstruasi dini makin meningkat. (Popmama.com)
Berdasarkan perkembangan terkini, beberapa perempuan sudah mengalami mestruasi pada usia 10 tahun atau sekitar usia kelas 4 SD. Parahnya sebagian besar orang tua tidak memiliki waktu untuk memberikan edukasi tentang cara menyambut datangnya hari membahagiakan itu.
Mungkin juga orang tuanya masih menganggap memberikan edukasi perihal perkembangan fisik kepada anaknya adalah SARU atau TABU. ini berakibat anak-anak tidak siap dan tidak paham bagaimana mengetahui ciri-ciri  datangnya HARI ITU dan tanpa persiapan.
Beberapa orang tua memang sudah membekali anaknya dengan pengetahuan tentang perawatan diri saat hari itu datang. Mereka membekali anak perempuannya dengan pembalut bahkan obat penghilang rasa sakit jika mungkin muncul rasa sakit atau dilep kata orang jawa. Tapi yang seperti ini tidak banyak.
SDK Sang Timur Pasuruan menangkap hal ini sebagai sebuah tanggungjawab yang harus di lakukan. Bagaimanapun guru adalah orang tua bagi mereka ketika di sekolah. Kami menyiapkan sebuah program edukasi khusus bagi siswa kelas 4 dan 5 yang merupakan usia awal mereka mendapatkan menstruasi.
KAMI BERANJAK REMAJA. Judul itu terpampang di layar ruang aula sekolah kami. 40 an anak perempuan sudah duduk rapi, bersiap menerima materi. Â Wajah polos mereka terlihat jelas. Beberapa anak yang sudah mengalami pubertas terlihat tersenyum. Perempuan-perempuan kecil yang luar biasa. Pemilik masa depan bangsa.